Liputan6.com, Wellington - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengumumkan bahwa dirinya tengah hamil.
Ardern mengatakan, ia dan pasangannya Clarke Gayford, menunggu kelahiran bayi yang dikandungnya pada Juni 2018. Setelah melahirkan, rencananya ia akan cuti selama enam minggu.
"Kami pikir 2017 merupakan sebuah tahun yang besar!" tulis Ardern di Instagram seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/1/2018).
Advertisement
Ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil hanya enam hari sebelum terpilih menjadi PM Selandia Baru, yakni pada Oktober 2017.
Baca Juga
Setelah mengumumkan kehamilannnya di media sosial, ucapan selamat dan dukungan pun mengalir.
Ardern menjadi PM Selandia Baru setelah pemimpin partai minoritas New Zealand (NZ) First, Winston Peters, sepakat mendukung Partai Buruh dalam koalisi.
Peters akhirnya mengambil keputusan itu setelah dilakukan negosiasi selama berminggu-minggu yang dilakukan bersama Ardern dan PM Selandia Baru kala itu, Bill English, dari Partai Nasional.
Selama Cuti, Bagaimana Tugas PM Akan Dijalankan?
"Sama seperti halnya ketika saya berada di luar negeri, Peters akan bertindak sebagai Perdana Menteri, bekerja dengan kantor saya dan tetap berhubungan dengan saya," ujar Ardern dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh New Zealand Herald pada Jumat, 18 Januari 2018.
"Saya sepenuhnya berniat untuk dihubungi dan selalu tersedia selama enam minggu bila dibutuhkan," imbuh dia.
Sementara itu, pasangannya, Gayford, akan tinggal di rumah selama ia bekerja sebagai perdana menteri.
"Saya bukan perempuan pertama yang dapat mengerjakan berbagai tugas berbarengan. Saya bukan perempuan pertama yang bekerja dan memiliki bayi -- ada banyak perempuan yang telah melakukan ini sebelumnya," kata Ardern.
Ardern menjadi PM Selandia Baru perempuan ketiga dan termuda kedua. PM termuda sebelumnya, Edward Stafford, yang menjadi perdana menteri pada 1856. Keduanya sama-sama berusia 37 tahun saat menjabat.
Advertisement
Pilih Punya Anak atau Karier?
Pada hari pertama dirinya menjabat sebagai pemimpin oposisi pada 2017, Ardern diberi pertanyaan kontroversial oleh pembawa acara talk show sebuah TV, yakni apa yang akan ia pilih antara memiliki bayi atau karier.
Ardern menjawab bahwa pertanyaan tersebut tak dapat diterima di tahun 2017.
"Ini merupakan pilihan perempuan tentang kapan mereka memilih untuk memiliki anak dan seharusnya hal itu tidak menentukan apakah mereka layak bekerja atau memiliki kesempatan kerja atau tidak," ujar Ardern.
Pada 1990, Benazir Bhutto melahirkan seorang anak perempuan saat dirinya menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan. Hal itu dilaporkan menjadi yang pertama bagi perempuan pemimpin dunia terpilih.