Polisi Ciduk Nabi Palsu di Tanzania yang Ceramah Sambil Minum Bir

Polisi di Dadoma, Tanzania, telah menangkap dan memeriksa seorang pendeta yang mengaku sebagai nabi pada Selasa, 24 Januari 2018.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Jan 2018, 13:04 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 13:04 WIB
Ilustrasi Bir (AFP)
Ilustrasi Bir (AFP)

Liputan6.com, Dadoma - Polisi di Dadoma, Tanzania, telah menangkap dan memeriksa seorang pendeta yang mengaku sebagai nabi pada Selasa, 24 Januari 2018.

Onesmo Machibya (44 tahun), yang mengklaim dirinya sebagai "Nabi Tito", ditangkap karena dianggap meresahkan warga.

Seperti dikutip dari Africa News (26/1/2018), Machibya kerap berkeliaran di sejumlah wilayah di Dadoma untuk berceramah di jalan-jalan.

Metode dan konten ceramah Machibya dapat dikatakan tak lazim jika dibandingkan dengan pendeta pada umumnya di Tanzania.

Onesmo Machibya alias Nabi Tito (kanan) (sumber: supplied via Africa News)

Ia menyatakan bahwa zina adalah sesuatu yang diperbolehkan menurut ajaran agama yang dianutnya. Sebuah cuplikan video viral juga menunjukkan dia mencium istri kemudian pembantu rumahnya dalam waktu yang bersamaan.

Selain itu, setiap kali berceramah, Machibya sering terlihat sambil menenggak minuman beralkohol jenis bir kemasan botol.

Sudah Diperiksa

Foto yang dibagikan di Twitter oleh portal Citizen Tanzania menunjukkan polisi telah menginterogasi Nabi Tito. Saat pemeriksaan, ia mengenakan jubah putih dengan salib di kedua sisi dada dan sebuah rantai yang memikul salib.

Usai melakukan pemeriksaan terhadap Machibya, Kepala Kepolisian Dadoma, Gilles Muroto mengatakan bahwa pria tersebut mengalami gangguan psikologis.

Hingga kini, otoritas Dadoma, Tanzania, masih mendalami kasus tersebut.

Budaya Minum Bir dalam Aktivitas Religius

ilustrasi bir
Ilustrasi (dokumen Liputan6.com)

Beberapa metode ibadah di sejumlah negara di Afrika, seperti Tanzania, RD Kongo, dan Afrika Selatan cukup dianggap tak lazim jika dibandingkan dengan ajaran konvensional di wilayah lain di Benua Afrika.

Di tiga negara tersebut, kerap ditemukan tempat peribadatan yang melakukan ibadah sambil mengonsumsi minuman beralkohol.

Pada April tahun lalu, publik Afrika sempat dikejutkan dengan kisah Gereja Louzolo Amour di Pointe Noire, RD Kongo, yang mengajarkan bahwa minum bir dapat mengusir setan.

Gereja ini didirikan oleh Guy Emile Loufoua Cetikouabo, yang memproklamirkan dirinya sebagai Tuhan, dan mengaku tidak terlihat oleh para pengikutnya.

Cetikouabo juga mengaku abadi dan bereinkarnasi menjadi pemimpin Gereja Louzolo Amor saat ini yang bernama Charles Mikoungui Loundou.

Di Afrika Selatan, ada pula gereja yang beroperasi di dalam kedai bir. Contohnya, Gereja Gobala yang juga diketahui membaptis jemaat dengan bir.

Para pemimpin 500 denominasi gereja di Johannesburg, Afrika Selatan, punya alasan tersendiri di balik penggunaan minuman beralkohol dalam sejumlah ritual peribadatan.

Mereka mengatakan, tujuannya adalah untuk menarik para pemabuk untuk masuk dan beribadah di gereja mereka -- di mana orang-orang tersebut kerap tak disambut atau ditolak beribadah oleh gereja konvensional lain di Afsel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya