Bom Meledak di Kabul, 40 Orang Tewas dan 140 Luka-Luka

Bom bunuh diri melanda Kabul, ibu kota Afghanistan. Empat puluh orang dilaporkan terbunuh dan 140 orang mengalami cedera serius.

oleh Afra Augesti diperbarui 27 Jan 2018, 20:23 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2018, 20:23 WIB
Bom Kabul
Bom bunuh diri terjadi di Kabul, ibu kota Afghanistan, Sabtu (27/1/2018). Dalam insiden itu, sedikitnya 40 orang dilaporkan terbunuh dan 140 lainnya luka-luka. (

Liputan6.com, Kabul - Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas dan 140 lainnya terluka dalam sebuah bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, pada Sabtu siang waktu setempat.

Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan, Waheed Majrooh, ledakan terjadi di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri. Taliban pun mengklaim, mereka-lah dalang di balik ledakan tersebut.

Majrooh menjelaskan, seorang militan Taliban menyembunyikan peledak di sebuah mobil ambulans, yang kemudian diledakkan di dekat pintu masuk kemendagri dan Alun-Alun Sadarat saat jam sibuk.

Selain dua area tadi, wilayah yang dekat dengan tempat kejadian perkara adalah beberapa kantor pemerintah dan bisnis, sebuah sekolah, serta rumah sakit Jamhuriat.

Sopir melewati pos pemeriksaan pertama dan mengaku hendak mengantar pasien ke rumah sakit. Saat di pos pemeriksaan kedua, ternyata petugas mengenalinya dan ia langsung meledakkan bom tersebut.

Setelah ledakan, asap hitam membumbung tinggi di angkasa. Kendaraan darurat bergegas melaju pusat kota, menurut kantor berita lokal, TOLO, dilansir Al Jazeera, Sabtu (27/1/2018).

Getaran ledakan juga terasa hingga beberapa kilometer.

"Saya berada di dekat kemendagri untuk menyelesaikan pekerjaan saya. Setelah urusan saya selesai, saya melangkah keluar. Saat itu saya dikagetkan dengan suara ledakan besar dari arah belakang saya. Saya langsung menoleh ke belakang dan melihat ledakan itu terjadi di pos pemeriksaan kedua area diplomatik," Ahmed Naweed, seorang saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera.

"Bom meledak di dekat Rumah Sakit Jamhuriat. Pelaku pengeboman berhasil melewati pos pemeriksaan pertama. Banyak mayat tergeletak di mana-mana, darah pun berceceran. Orang-orang menangis, menjerit dan melarikan diri," imbuhnya.

Insiden tersebut terjadi seminggu setelah serangan yang dikuasai Taliban ditujukan ke Intercontinental Hotel di Kabul, 18 orang dinyatakan tewas.

Selain itu, beberapa hari sebelumnya, Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL atau juga dikenal sebagai ISIS) membunuh tiga orang di kantor Save the Children di Jalalabad, Afghanistan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya