Korut Batalkan Acara Budaya di Olimpiade Bersama Korsel, Kenapa?

Korea Utara mendadak membatalkan sebuah acara kebudayaan yang diselenggarakan bersama Korea Selatan. Ini alasannya....

oleh Afra Augesti diperbarui 30 Jan 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 12:00 WIB
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP
Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP

Liputan6.com, PyeongChang - Korea Utara tiba-tiba membatalkan sebuah acara kebudayaan yang dijadwalkan terselenggara bersama Korea Selatan.

Acara kebudayaan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Februari di Gunung Kumgang, Korea Utara.

Melalui telegram, Korea Utara menyatakan pembatalan disebabkan adanya pemberitaan yang bias dan menghina Korea Utara yang dilakukan oleh media-media Korea Selatan.

Menurut laporan BBC, Senin (29/1/2018), Kementerian unifikasi Korea Selatan mengatakan, Korea Utara juga marah atas pemberitaan media lokal yang mengisukan adanya parade militer pada 8 Februari, sehari menjelang pembukaan Olimpiade.

Atas sikap Korea Utara tersebut, Korea Selatan menyatakan kecewa. Mereka menegaskan bahwa Korea Utara harus menjunjung tinggi semua kesepakatan yang telah dibuat.

Padahal, seluruh kegiatan dan aktivitas yang berkaitan dengan Olimpiade telah dipandang sebagai bentuk penguatan kedua negara.

Sedangkan sebelumnya, Korea Selatan memutuskan bahwa pihaknya tidak akan membayar biaya pesawat untuk menerbangkan para pemain skinya ke Gunung Kumgang karena ini akan melanggar sanksi internasional terhadap program nuklir Korea Utara.

Anggota tim hoki es Korea Utara memegang bunga saat tiba di pusat pelatihan nasional Jincheon, Korsel (25/1). Korea Utara mengirim 12 pemain hoki es untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korea Selatan. (AFP Photo/Pool/ Kyung-Seok)

Kesepakatan Kedua Negara

Berlaga di Olimpiade Korsel, Korea Utara Kirim 22 Atlet
Delegasi olimpiade dari Korea Utara dan Selatan bersama International Olympic Committee (IOC) President Thomas Bach usai sepakati keikutsertaan Korut di Olimpiade Musim Dingin Korsel (FABRICE COFFRINI / AFP)

Korea Utara dan Korea Selatan telah membahas  Olimpiade PyeongChang pada bulan lalu. Kedua negara sepakat untuk berada di bawah satu bendera unifikasi.

Selain itu, akan ada tim hoki es wanita gabungan, meski para pemain dari negara-negara tersebut mengalami perbedaan kosakata perihal terminologi hoki.

Akan ada 10 atlet hoki es Korea Utara di ajang olahraga bergengsi tersebut, yang berlangsung antara tanggal 9 dan 25 Februari 2018. Dalam olahraga juga termasuk ski lintas alam (cross-country skiing) dan seluncur indah. Korea Utara juga mengirimkan ratusan delegasi, pemandu sorak dan pemain.

Perundingan yang menghasilkan kesepakatan tersebut terjadi setelah ketegangan di semenanjung Korea memuncak dalam beberapa dekade terakhir. Korea Utara telah membuat kemajuan pesat dalam program senjata nuklir dan konvensionalnya.

Uji coba rudal balistik terakhirnya pada 28 November 2017 memicu serangkaian sanksi baru dari PBB yang menargetkan pengiriman bahan bakar.

Segera setelah itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan negaranya bersedia untuk berdialog secara terbuka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya