Inggris dan China Teken Kerja Sama Pendidikan Senilai Rp 10,4 T

Dalam kunjungan tiga hari ke China, PM Theresa May meneken kerja sama pendidikan senilai Rp 10,4 triliun.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 31 Jan 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 13:45 WIB
PM Inggris Theresa May dan Presiden China Xi Jinping menandatangani kerja sama pendidikan - AP
PM Inggris Theresa May dan Presiden China Xi Jinping menandatangani kerja sama pendidikan - AP

Liputan6.com, Wuhan - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, mengumumkan kerja sama pendidikan dengan pemerintah China, dalam kunjungan tiga hari di Negara Tirai Bambu itu.

Dilansir dari laman BBC pada Rabu (31/1/2018), inisiatif kedua negara tersebut  termasuk program pertukaran guru matematika dan kampanye pembelajaran bahasa Inggris di China.

PM Theresa May menyebut kunjungan tersebut sebagai upaya memperkuat era emas hubungan diplomatik antara Kerajaan Inggris dan China.

Namun, Theresa tetap mendesak China untuk berpartispasi dalam perdagangan pasar bebas yang berlaku saat ini.

Surat kabar Financial Times menulis laporan bahwa London dan  Beijing tidak bertemu 'mata-ke-mata' untuk membahas berbagai isu.

Namun, Theresa secara khusus berjanji untuk meningkatkan perhatian terhadap ranah industri di Inggris, seperti kelebihan kapasitas produksi besi, serta perlindungan terhadap ancaman pembajakan hak kekayaan intelektual.

Dalam pertemuan itu, PM Theresa May dan Presiden Xi Jinping turut membahas isu program nuklir Korea Utara dan perubahan iklim.

Meskipun begitu, tidak jelas apakah Inggris dan China membahas isu HAM yang bergejolak di Hong Kong, kawasan otonomi khusus yang memiliki posisi penting bagi kedua negara.

 

 

Peningkatan Kerja Sama Komersial Antara Inggris dan China

26-9-1984: Kala Inggris Serahkan Hong Kong ke 'Pangkuan' China
26-9-1984: Kala Inggris Serahkan Hong Kong ke 'Pangkuan' China (Reuters)

Dalam agenda pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, PM Theresa May turut serta membawa 50 orang delegasi bisnis, termasuk perwakilan dari British Petroleum dan Jaguar Land Rover. Beberapa firma kecil dan universitas, seperti Manchester dan Liverpool, ikut juga di dalamnya.

Tujuan pertama kunjungan PM Theresa adalah kota Wuhan di bagian tengah China. Kota ini dikenal dengan jumlah populasi pelajar terbesar di dunia.

Di Wuhan, Inggris dan China meneken kesepakatan kerja sama pendidikan jangka panjang.

Beberapa kesepakatan penting di antaranya adalah: Perpanjangan program pertukaran guru matematika hingga 2020, tukar informasi dalam pendidikan vokasi, dan berbagai kesepakatan lain yang bernilai lebih dari Rp 10.4 triliun.

Dalam kunjungan tiga hari ke depan, PM Theresa May diperkirakan akan fokus membahas peningkatan kerja sama komersial, dibandingkan menyinggung isu Brexit.

Ia berharap China memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi dunia.

"Saya akan memperdalam bentuk kerjasama dengan China sebagai kunci global dalam isu ekonomi, di mana akan memberikan manfaat bagi kami (Inggris), China, dan seluruh dunia," jelas Theresa seraya menyebut agenda kerja sama tersebut akan terus berlanjut di banyak kesempatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya