Jadi WN AS dengan Mudah, Orangtua Melania Trump KKN?

Pro dan kontra mewarnai kabar penerimaan status resmi warga negara AS oleh kedua orangtua Melania Trump. Apakah hasil kolusi?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 23 Feb 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 16:30 WIB
Melania Trump Sambut PM India (AP/Susan Walsh)
Ibu Negara AS, Melania Trump, bersiap mendengarkan pernyataan bersama Presiden AS Donald Trump dan PM India, Narendra Modi di Rose Garden, Gedung Putih, Senin (26/6). Dalam kesempatan itu, Melania tampil memukau dengan gaun kuning cerah. (AP/Susan Walsh)

Liputan6.com, Washington DC - Viktor dan Amalija Knavs, pasangan orangtua dari Ibu Negara Melania Trump, dikabarkan resmi menerima status kewarganegaraan Amerika Serikat (AS).

Namun, hal tersebut menimbulkan kecurigaan di tengah warga AS, tentang kapan dan bagaimana mereka mendapat green card -- istilah yang merujuk pada izin tinggal permanen dari pemerintah Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Independent.co.uk pada Jumat (23/2/2018), kabar ini terkesan ironi di tengah kebijakan memperketat arus masuknya imigran ke AS oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Oleh beberapa pengamat, status warga negara resmi kedua orangtua Melania Trump sangat mungkin berasal dari promosi keluarga yang telah menetap, dan memiliki pengaruh kuat di AS.

"Saya membenarkan bahwa kedua orangtua Nyonya Trump telah resmi menjadi warga negara Amerika Serikat," ujar Michael Wildes, pengacara pribadi Melania Trump kepada harian The Washington Post.

"Keduanya, karena bukan bagian dari pemerintahan, telah meminta untuk menghormati privasi mereka. Untuk itu, saya tidak akan berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini."

Melalui aturan imigrasi yang berdasar pada promosi keluarga, warga negara AS berusia dewasa dapat mempromosikan orangtua, anak yang telah menikah, dan saudara kandung untuk mendapat status kependudukan resmi dari pemerintah federal.

Namun kebijakan tersebut telah digadang-gadang akan dihapus oleh pemerintahan Donald Trump. Alasan inilah yang kemudian menimbulkan kecurigaan publik, bahwa ada 'kongkalingkong' antara Donald dan Melania Trump.

Jika pun pasangan Knavs mendapat status warga negara resmi dengan cara alternatif, jawabannya hanya satu, yakni melalui promosi kerja.

Itu pun harus didasarkan pada minimal masa kerja aktif di AS selama lima tahun. Belum lagi ditambah berbagai tes yang kerap dianggap menyulitkan proses naturalisasi.

Jikapun melalui alternatif promosi kerja, riwayat pekerjaan kedua orang tua Melania Trump hampir tidak memungkinkan mendapat green card.

Hal tersebut dikarenakan pasangan Knavs diketahui memiliki riwayat pekerjaan sebagai sopir dan buruh tekstil, dua dari banyak jenis pekerjaan yang tidak mendapat status prioritas di mata imigrasi AS.

 

 Simak video menarik tentang kebanggaan rakyat Slovenia terhadap sosok Melania Trump berikut:

Melania Trump Turut Dicurigai

Sambut Natal, Begini Gaya Melania Trump Saat Bermain dengan Anak-Anak di Toys For Tots
Ibu Negara AS Melania Trump saat Kampanye Program Korps Marinir AS "Toys For Tots" di Joint Base Anacostia-Bolling, Washington (13/12). Acara ini membagikan hadiah kepada anak-anak, terutama untuk keluarga tidak mampu. (AFP Photo/mandel Ngan)

Bersamaan dengan diberikannya status warga negara resmi kepada pasangan Knavs, muncul kecurigaan yang serupa pada Melania Trump, yakni keraguan terhadap riwayat kewarganegaraan AS yang dipegangnya.

Menurut penjelasan pengacara pribadi Melania Trump, sang ibu negara beremigrasi dari Slovenia ke AS pada 1996 silam, menggunakan visa kunjungan untuk kepentingan kerja sebagai model.

Adapun pengajuan sponsor oleh Donald Trump didasarkan pada klaim bahwa Melania memiliki ‘bakat yang luar biasa’ di karier modeling.

Namun, sebuah laporan yang dirilis oleh The Associated Press, menyebut Melania Trump terlebih dahulu menjalani 10 pekerjaan modeling, sebelum akhirnya diberikan visa kerja oleh pemerintah AS.

"Berbagai informasi mengenai pemberian green card kepada mereka (pasangan Klavs), akan berujung pada pertanyaan tentang riwayat imigrasi Melania," jelas Kehrela Hodkinson, pengacara imigrasi sekaligus pendiri Firma Hukum Hodkinson.

Ditambahkan oleh Kehrela, pemberian status warga negara kepada pasangan Knavs sangat kontras dengan kampanye pengetatan arus imigrasi yang digaungkan oleh Presiden Donald Trump.

Pada September lalu, Donald Trump sempat menyatakan hendak menghapus kebijakan imigrasi berdasar promosi keluarga. Keinginan Trump itu terus dilontarkan dalam beberapa bulan setelahnya.

"Imigrasi berdasarkan promosi keluarga harus disetop sekarang juga! Beberapa orang diterima di Amerika, lalu kemudian membawa serta seluruh keluarganya, dan ini sangatlah mengerikan. Tidak bisa diterima!" tulis Trump dalam salah satu kicauannya di Twitter pada 2017 lalu.

Meski diwarnai pro dan kontra, kini pasangan Knavs tengah menunggu pemberian status kewarganegaraan resmi melalui seremoni pengakuan sumpah, yang akan digelar dalam waktu dekat.

Meski tidak jelas kapan pasangan Knavs beremigrasi ke AS, keduanya diketahui telah beberapa kali menetap cukup lama di salah satu properti milik Donald Trump di kawasan elite Mar-a-Lago, di negara bagian Florida, sejak 2007 lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya