Liputan6.com, Balangir - Sejatinya, momen buka kado sehabis kawinan adalah hal yang gembira. Namun, tidak bagi pengantin pria dan neneknya dari India.
Keduanya tewas ketika membuka kado yang ternyata berisi bom yang kemudian meledak.
Dikutip dari BBC, pada Minggu (25/2/2018), adapun pengantin wanita kini dalam kondisi kritis. Ledakan bom kado itu terjadi pada Jumat lalu, di Negara Bagian Odisha, India.
Advertisement
Baca Juga
Pasangan itu, Soumya Sekhar dan Reema Sahu menikah 18 Februari lalu. Kemudian, mereka menerima kado di hari resepsi yang diadakan beberapa hari kemudian.
Menurut polisi India, kado itu berisi bom dan tak ada alamat pengirim. Sementara itu, menurut para keluarga, kado itu meledak ketika dibuka.
Reema dan neneknya yang berusia 85 tahun, Jemamani Sahu, meninggal akibat luka parah di rumah sakit.
Menurut polisi India, motif serangan itu belum jelas. Namun, mereka curiga kado itu oleh salah satu tamu yang hadir.
Ini bukan kali pertama di India bom kado di pernikahan atau pertunangan terjadi. Bulan lalu, seorang dokter di Negara Bagian Madhya Pradesh terluka parah ketika membuka kado di hari pertunangannya.
Dokter itu tewas beberapa hari kemudian di Rumah Sakit Bhopal, India.
Pengantin Baru di India Ini Dikremasi dalam Kondisi Hidup?
Kisah miris pengantin India juga pernah terjadi tahun lalu. Perempuan India bernama Rachna Sisodia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Sharda, Greater Noida, di negara bagian Uttar Pradesh pada 25 Februari 2017. Menurut dokter di sana, penyebab kematiannya adalah infeksi paru-paru.
Pengantin baru itu juga dilaporkan mengalami demam, sesak napas, dan nyeri perut.
Jasad perempuan 24 tahun itu kemudian diserahkan pada sang suami, Devesh Chaudhary (23) yang kemudian mengantarkannya ke sebuah krematorium sehari kemudian.
Proses kremasi mendiang dihadiri suaminya dan sejumlah rekan.
Menurut Times of India, di tengah kremasi, tiba-tiba polisi datang dan menarik tubuh Rachna dari kobaran api.
Jasad mendiang kala itu telah terbakar 70 persen. Aparat meyakini, perempuan tersebut dibakar dalam kondisi hidup.
Sebuah uji post-mortem lanjutan menyimpulkan, Rachna tewas akibat, "shock karena dibakar hidup-hidup."
Kesimpulan tersebut dikeluarkan karena ditemukan abu di dalam saluran pernapasannya.
"Hal itu dimungkinkan terjadi ketika seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel masuk ke dalam pernapasannya," kata juru bicara rumah sakit tempat uji forensik lanjutan dilakukan kepada Hindu Times.
"Jika orang tersebut sudah meninggal dunia, partikel semacam itu tak bisa mencapai paru-paru dan tenggorokan. Jadi, para dokter menyimpulkan bahwa perempuan itu dibakar hidup-hidup di tumpukan kayu."
Di sisi lain, RS Sharda kukuh dengan pendapat mereka, bahwa Rachna Sisodia meninggal dunia di rumah sakit.
Dr Pankaj Mishr, dari RS Sharda -- yang melakukan uji post-mortem, mengatakan ia tak yakin bahwa jasad yang diklaim polisi adalah Rachna Sisodia karena luka bakar parah yang dideritanya.
Kini fragmen tulang milik jenazah telah dikirim ke laboratorium, untuk dilakukan uji DNA yang akan mengonfirmasi identitasnya.
Seperti dikutip dari Indian Express, keluarga mendiang terlibat konflik dengan suami perempuan itu.
Rachna Sisodia dilaporkan hilang dari rumahnya di Bulandshahr pada Desember 2017 lalu. Ia diyakini kabur untuk menikahi Chaudhary -- yang mengklaim jadi objek upaya kriminalisasi keluarga istrinya.
Chaudhary kini bersembunyi. Namun, pria itu terus berkomunikasi dengan media, untuk mempertahankan diri bahwa ia tak bersalah.
Sementara keluarga Rachna Sisodia menuduh pria India itu memperkosa dan membunuh putri mereka.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement