Bumi Kian Kering, Kota Perth Akan Daur Ulang Air Limbah untuk Diminum

Saat ini hanya 10 persen dari total 134 miliar liter air limbah di kota Perth yang mampu didaur ulang menjadi persediaan air minum melalui pabrik pengolahan air limbah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Feb 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 13:30 WIB
Ilustrasi minum air putih
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Perth - Kini akan semakin banyak air limbah di Kota Perth, Australia Barat, yang dapat diproses dan akan disuntikan kembali ke sumber pasokan air tanah.

Kepastian ini terungkap menyusul berlangsungnya uji coba perluasan pabrik pengolahan air limbah metropolitan di kota tersebut untuk menyesuaikan kapasitas mereka.

Water Corporation -- perusahaan pemasok air minum di Perth -- mengatakan, meski tidak menetapkan jangka waktu yang pasti, namun pihaknya optimistis 100 persen air limbah di Perth dapat didaur ulang dan dimasukkan kembali ke pasokan air minum, demikian dikutip dari laman Australian Plus Indonesia, Selasa (27/2/2018).

Saat ini hanya 10 persen dari total 134 miliar liter air limbah di kota Perth yang mampu didaur ulang menjadi persediaan air minum melalui pabrik pengolahan air limbah di tengara Beenyup, di Craigie, di pinggiran utara Kota Perth.

Fasilitas tersebut saat ini sedang memperluas kapasitas pabrik mereka dari hanya mampu mengolah 14 miliar liter air limbah per tahun menjadi 28 miliar liter per tahun, melalui sebuah kebijakan yang akan menelan biaya 262 juta dolar Australia atau setara dengan Rp 2,8 triliun dan akan selesai pada tahun 2019.

General Manajer, Perencanaan Aset Perusahaan dari Water Corporation, Ashley Vincent mengatakan bahwa keberhasilan pabrik Beenyup adalah bukti bahwa semakin banyak air limbah di Kota Perth dapat didaur ulang menjadi air minum melalui sistem pengolahan air limbah seperti di fasilitas mereka.

"Kami telah menunjukkan kemungkinan itu melalui uji coba dan dengan dibukanya pabrik pengolahan di Beenyup, secara teknis, target ini bisa dicapai," kata Vincent.

"Seiring dengan kami menantikan pencapaian itu, kami juga telah meninjau fasilitas pengolahan air limbah kami yang lain di wilayah metropolitan, dan kami tentu memiliki pandangan bahwa kami juga dapat menggunakan kembali air limbah itu.

"Teknologi dan proses pengolahan air yang sangat mirip dapat melihat sebagian besar limbah air di Kota Perth telah diolah kembali dengan standar yang sangat tinggi dan diinjeksikan kembali ke akuifer.

Perubahan Iklim dan Tekanan Populasi Penduduk

Ilustrasi Anak Minum Air Putih (iStockphoto)
Anak Bisa Terkena Batu Ginjal karena Kurangnya Asupan Cairan Padahal Anak Senang Bermain (Ilustrasi/iStockphoto)

Vincent mengatakan bahwa waktu dimana lebih banyak air limbah Perth akan dapat dinikmati sebagai air minum langsung dari keran akan sangat bergantung pada bagaimana kota ini tumbuh, dan juga perubahan iklim.

"Jadi jika kita terus melihat arus masuk ke bendungan di fasilitas kita terus berkurang, dan kita terus melihat dampak perubahan iklim pada tingkat air tanah, maka kita mungkin perlu mempercepat laju di mana kita membangun sumber air baru," katanya.

Perth, Wheatbelt dan Goldfields - yang mencakup sistem pasokan air terbesar di negara bagian ini -- biasanya menggunakan hampir 300 miliar liter persediaan air minum per tahun.

Sementara air minum yang disalinasi saat ini menyumbang bagian terbesar dari pasokan air minum, air tanah masih memenuhi hampir setengah dari permintaan air minum, dengan bendungan digunakan untuk menyediakan kurang dari 10 persen.

Vincent mengatakan bahwa air limbah yang didaur ulang akan menjadi cara yang baik untuk membantu Perth melawan efek dari iklim yang terus mengering.

"Tidak mungkin kita melihat sepenuhnya volume air di fasilitas pengolahan air limbah kami didaur ulang dalam 10 sampai 15 tahun ke depan, namun jika Anda mulai berpikir 20 sampai 30 sampai 40 tahun, daur ulang semua air limbah kami masuk akal."

"Ini soal penggunaan teknologi dan proses pengolahan yang telah terbukti dan menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan air Anda yang sedang berlangsung."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya