Bikin Kacau, Dewan Kota Australia Sita Puluhan Sepeda

Dewan Kota di Australia menyita puluhan sepeda dari pinggir-pinggir jalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2018, 07:21 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 07:21 WIB
Ilustrasi sepeda (AFP)
Ilustrasi sepeda (AFP)

Liputan6.com, Canberra - Anggota dewan kota Sydney, New South Wales, Australia, menyita puluhan sepeda sewaan yang ditelantarkan di jalanan. Tindakan tegas ini diambil setelah mereka kehilangan kesabaran terhadap operator sepeda.

Pengelola alat transportasi kayuh itu dinilai perlu "menertibkan armadanya".

Otoritas Dewan Kota Praja Waverley, di Sydney, NSW yang mencakup sebagian besar wilayah pinggiran timur Kota Sydney, Australia, menyita lebih dari 50 sepeda pada hari Senin, 5 Maret 2018, setelah menerima puluhan keluhan dari para penyewa sepeda.

Penyewaan sepeda berbasis aplikasi yang tidak memiliki tempat khusus untuk diparkirkan, seperti oBike, ReddyGo dan Ofo, menjadi pemandangan umum di sekitar Kota Sydney. Terutama di tempat-tempat wisata, seperti Pantai Bondi, yang berada di wilayah Waverly.

Tak hanya masyarakat setempat, kehadiran sepeda-sepeda yang dikelola aplikasi online tersebut juga menimbulkan masalah yang sama bagi dewan kota praja di negara bagian lain, maupun di luar negeri.

Walikota Kota Praja Waverly, John Wakefield, meminta pemerintah New South Wales untuk menutup kekosongan dasar hukum di Australia. Itu artinya, perusahaan sepeda sewaan tidak memerlukan izin untuk beroperasi.

"Saya pikir sudah jelas operator tidak menertibkan armada sepeda mereka," kata Wakefield, seperti dikutip dari Australia Plus, Senin (5/3/2018).

"Kami telah memberi mereka banyak peringatan. Kami memberi mereka waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan operasi sampai pada tingkat kesempurnaan, agar kami lebih senang dengan apa yang mereka lakukan. Kami tidak senang dengan apa yang mereka lakukan kali ini. Begitu pun warga," tegasnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Armada Sepeda Ditelantarkan

Keseharian Warga Denmark di Tengah Musim Dingin Parah
Pengendara sepeda berjuang melewati salju tebal di Aalborg, Denmark, Selasa (27/2). Cuaca dingin di Siberia yang dijuluki "The Beast from the East" membuat suhu di sebagian Eropa menurun. (AFP PHOTO/Scanpix DAN Ritzau SCANPIX/Henning Bagger/Denmark OUT)

Meskipun banyak yang tampaknya meyakini konsep bisnis ini, penduduk Bronte mengatakan bahwa sepeda sewaan dibiarkan menumpuk di pinggiran kota mereka, seringkali di tengah jalan.

Dewan Kota Praja Waverley mengatakan telah menerima 30 keluhan resmi tentang keberadaan armada sepeda sewaan, dan banyak keluhan yang disampaikan langsung.

CP Lim, kepala oBikes Australia, mengatakan kepada ABC bahwa mereka mendorong orang-orang di komunitas untuk menggunakan sepeda dengan benar.

"Meskipun kami menyambut baik tindakan penyitaan dari pihak berwenang, tindakan untuk menghukum operator, ketimbang mendidik pengguna, hanya akan melumpuhkan budaya perusahaan start-up," katanya.

Seorang juru bicara Ofo mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan dewan lokal untuk membantu membuat sepeda sewaan tanpa terminal khusus di Sydney.

"Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai solusi yang lebih produktif, yang akan memungkinkan lebih banyak orang Sydney memanfaatkan transportasi terjangkau dan mengatasi perilaku vandalisme, sebab ini bisa menyebabkan sepeda menjadi rusak dan ditinggalkan," ungkapnya.

Walikota John Wakefield menegaskan, dewannya hanya mengumpulkan sepeda yang rusak.

"Sepeda-sepeda itu jelas tidak bisa digunakan, telah ditinggalkan dan ditelantarkan oleh operator di jalanan kita," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya