Liputan6.com, Pattaya - Terjadi kepanikan di salah satu area hiburan malam di Pattaya, Thailand. Ternyata penyebabnya api yang membakar sebuah bangunan merembet ke sekitarnya.
Kebakaran besar itu terjadi di Walking Street, Pattaya, Thailand pada Sabtu 9 Maret 2018 waktu setempat. Sedikitnya dua turis dilarikan ke rumah sakit, sementara lainnya berlarian menyelamatkan diri.
Baca Juga
Daily Mail melaporkan kedua turis tersebut dilarikan ke rumah sakit Thailand karena menghirup asap dan luka bakar ringan.
Advertisement
Menurut Phuketgazette seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/3/2018), terjadi sebuah ledakan sekitar pukul 22.00 akibat korsleting listrik yang memicu api dan membakar beberapa bar di daerah kawasan 'distrik merah' yang penuh dengan pelancong.
Sementara Thaivisa News melaporkan bahwa kobaran api berhasil dikendalikan dalam setengah jam.
Kemudian beredar rekaman dramatis dari lokasi kebakaran di media sosial Thailand. Menunjukkan orang-orang melarikan diri dari kobaran api besar yang menggelora di daerah tersebut. Terdengar suara teriakan di latar belakang video tersebut.
Kebakaran di Asrama Sekolah Thailand
Sebelumnya, setidaknya 17 orang siswi meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di asrama sebuah sekolah di Thailand utara.
Dikutip dari BBC pada 23 Mei 2016, berdasarkan keterangan polisi, kebakaran terjadi pada Minggu malam, 22 Mei 2015, ketika para siswi yang berusia antara 5 hingga 13 tahun sedang tidur.
Seorang pihak berwenang mengatakan, 38 siswi sedang berada di asrama sekolah Pithakkiart Witthaya pada waktu itu -- 2 orang siswi dinyatakan hilang dan 5 lainnya terluka.
"Penyebab kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan," ujar Kolonel Polisi Prayad Singsin.
Berdasarkan foto-foto yang beredar di media lokal, terlihat foto gedung asrama yang terletak di Chiang Rai dilahap api. Sementara petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkannya.
Wakil Gubernur Chiang Rai, Arkom Sukapan mengatakan bahwa beberapa dari siswi sempat terbangun dan melarikan diri dari kepungan api.
"Namun siswi lainnya sedang tidur dan tak dapat melarikan diri itulah yang mengakibatkan besarnya jumlah korban," ujar Sukapan.
Surat kabar Nation menyebutkan, jasad para korban telah dikirim ke rumah sakit lokal untuk proses identifikasi. Sedangkan pencarian masih berlanjut untuk menemukan 2 siswi yang belum diketahui keberadaannya.
Sekolah swasta tersebut, sebagian besar siswanya berasal dari suku di bukit yang berada di wilayah itu.
Advertisement