Putin: Kakek Saya Adalah Koki Pribadi Lenin dan Stalin

Kakek Putin, Ivan Shelomov, ikut serta dalam Perang Dunia I di Front Timur melawan pasukan Austria.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mar 2018, 09:09 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2018, 09:09 WIB
Jelang Pemilihan Presiden Rusia, Kampanye Vladimir Putin Dihadiri 130 Ribu Orang
Kandidat presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan pidato dalam kampanye pencalonannya di stadion Luzhniki di Moskow (3/3). Putin telah menjabat sebagai Presiden Rusia selama 3 periode, yakni 2000-2004, 2004-2008, dan 2012-2018. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara untuk pertama kalinya tentang latar belakang kakek dan neneknya.

Ia mengatakan bahwa kakeknya dari garis ayah, Spiridon Putin, bekerja sebagai koki untuk Vladimir Lenin dan kemudian Joseph Stalin di dacha (vila khas Rusia) di Moskow.

Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Rabu (14/3/2018), dalam dokumenter baru berjudul Putin arahan jurnalis Andrei Kondrashov, sang presiden mengingat apa yang ayahnya katakan kepadanya tentang masa-masa itu.

"Ketika kakek bekerja untuk Stalin, ayah saya mengunjunginya dan bahkan masuk ke rumah mereka dan bisa melihat langsung bagaimana kehidupan mereka," kata Putin.

Setelah kematian Stalin, Spiridon Putin dan istrinya bekerja di sebuah rumah peristirahatan Partai Komunis di Ilyinskoye, Moskow.

Putin mengatakan, sangat luar biasa bahwa kakek dan neneknya tidak 'dibersihkan' (seperti banyak orang-orang terdekat Stalin). "Mungkin mereka dihargai karena bisa dipercaya," jelasnya.

Kakek dari garis ibu Putin, Ivan Shelomov, ikut serta dalam Perang Dunia I di Front Timur melawan pasukan Austria.

"Dia melihat seorang tentara musuh membidiknya dari sebuah parit, kemudian ia menembak lebih dulu," kata Putin.

Sutradara Nikita Mikhalkov sebelumnya telah mengisahkan hal ini dalam sebuah film sebuah film. Kakek Putin mendengar serangan tentara Austria yang terluka, tapi tidak membunuhnya.

Sebaliknya, dia berjalan ke arahnya dan membalut lengannya. Orang Austria itu mencium tangannya dengan rasa syukur.

Mengaku Tak Punya Smartphone

Jelang Pemilihan Presiden Rusia, Kampanye Vladimir Putin Dihadiri 130 Ribu Orang
Kandidat presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan pidato dalam sebuah kampanye pencalonannya di stadion Luzhniki di Moskow (3/3). Puluhan ribu pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin berkumpul untuk mengikuti kampanye. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

Kisah unik lain soal Putin terkuak pada 2014. Kala itu, juru bicara Presiden Rusiapernah mengatakan kepada para jurnalis bahwa sang presiden tak menggunakan smartphone atau ponsel pintar saat berkomunikasi.

Ia menegaskan, Vladimir Putin lebih memilih untuk menggunakan "media komunikasi yang lain".

Meski tak memakai gawai, hal ini tak menghentikannya untuk tetap menjalin komunikasi dengan teman-teman dekatnya.

"Anda bilang bahwa setiap orang memiliki ponsel pintar, tapi saya tidak punya. Bukannya Anda juga tak memakainya?" kata Vladimir Putin saat menanggapi ucapan Kepala Institut Penelitian Nuklir, Kurchatov Mikhail Kovalchuk, seperti dikutip dari RBTH Indonesia.

Pernyataan tersebut sekaligus mengonfirmasi apa yang pernah dikatakan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada para wartawan tahun 2014 lalu. Ia juga membenarkan pernyataan tersebut.

Ketika Peskov ditanya mengenai cara berkomunikasi Vladimir Putin: apakah ia cenderung mengirim pesan singkat ke teman-temannya dan menerima balasan berupa emotikon smiley, ia menanggapinya dengan candaan.

"Setiap politikus selalu kesepian," sebutnya.

Namun, Peskov dengan cepat menambahkan bahwa Putin memiliki beberapa kenalan dekat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya