5 Fakta Racun Saraf yang Dipakai untuk Menghabisi Eks Mata-Mata Rusia

Berikut, 5 fakta racun saraf Novichok agents, yang digunakan untuk menyeranf mantan mata-mata Rusia dan putrinya.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 15 Mar 2018, 21:02 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 21:02 WIB
Sergei Skripal
Sergei Skripal dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun oleh Rusia pada 2006 karena telah melakukan mata-mata untuk Inggris. (AP Photo/Misha Japaridze, File)

Liputan6.com, London - Seorang mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia Skripal diserang menggunakan nerve agents toxin atau racun saraf di Salisbury, Inggris, pada 4 Maret 2018.

Usai insiden itu, Sergei dan Yulia berstatus kritis dan tengah menjalani perawatan medis intensif.

Polisi dan pemerintah Inggris tengah melakukan penyelidikan. Dan diduga kuat, kasus itu mungkin melibatkan Rusia.

Penyelidikan sementara menunjukkan bahwa racun tersebut diketahui masuk dalam varian atau kategori Novichok agents.

Apakah zat itu? Siapa yang membuatnya? Benarkah zat itu milik Rusia?

Demi menjawab sejumlah tanya, berikut, 5 fakta racun Novichok agents yang diduga digunakan pada penyerangan eks mata-mata Rusia, seperti Liputan6.com kutip dari BBC (15/3/2018).

1. Dikembangkan di Uni Soviet

Peta Uni Soviet (iStock)
Peta Uni Soviet (iStock)

Novichok merupakan Bahasa Rusia, yang berarti 'newcomer' dalam Bahasa Inggris atau 'pendatang baru' dalam Bahasa Indonesia.

Penggunaan kata Novichok bukan untuk menamai satu zat atau tipe racun saja, melainkan, untuk mengidentifikasi grup atau sekelompok varian racun -- oleh karenanya, beberapa literatur kerap menuliskan Novichok agents (tambahan 's' di akhir menunjukkan sifat jamak dalam tata bahasa Inggris).

Nama 'pendatang baru' dipilih untuk mengilustrasikan sifat kebaruan dari racun itu jika dibandingkan dengan nerve agents lainnya.

Novichok dikembangkan di dan pada era Uni Soviet, sekitar tahun 1970 - 1980-an, dalam sebuah program bernama 'Foliant'.

Berdasarkan kurun waktu produksi, kelompok zat itu tergolong baru dan jatuh dalam kategori 'fourth-generation chemical weapons'.

Dulu, lokasi pengembangan racun itu diduga kuat di Uzbekistan.

Pada 1999, usai pecahnya Uni Soviet, pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pergi ke Uzbekistan untuk membantu pemerintah setempat melucuti dan mendekontaminasi fasilitas pengembangan Novichok yang terbesar di sana.

Sementara itu, menurut pembelot Soviet, Novichok agents dirancang untuk mampu lolos dari deteksi inspektor senjata kimia.

2. Sangat Mematikan

Ilustrasi serangan senjata kimia
Ilustrasi serangan senjata kimia (AP/United Media Office of Arbeen)

Salah satu varian Novichok agents, A-230, disebut 5-8 kali lebih mematikan dari racun syaraf VX -- yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-un. 

"Sangat berbahaya dan lebih canggih dibandingkan Sarin atau VX dan sulit untuk mengidentifikasi," kata Profesor Gary Stephens dari University of Reading.

Varian lain juga telah diproduksi dan memiliki kapabilitas yang sangat mematikan, seperti; A-232 dan Novichok-5.

3. Punya Berbagai Bentuk

FOTO: Derita Anak-Anak Suriah Korban Senjata Kimia Assad
(Ilustrasi) Seorang anak mendapat bantuan pernapasan usai menghirup senjata kimia di Al-Shifuniyah, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, Minggu (25/2). Kementerian Kesehatan Pemerintah Sementara Suriah menyebut, bau klorin tercium usai ledakan besar. (HAMZA AL-AJWEH/AFP)

Novichok agents bisa memiliki berbagai bentuk, mulai dari cair, padat, dan bubuk.

Racun itu juga memiliki kapabilitas 'binary' -- itu berarti, varian Novichok disimpan menjadi komponen kimia yang terpisah dalam kanister yang berbeda pula.

Komponen kimia yang terpisah itu, jika dicampur, menjadi racun Novichok.

"Komponen kimia itu sejatinya tidak masuk dalam daftar zat yang dilarang menurut konvensi regulasi senjata kimia PBB. Berarti, senjata itu memiliki peluang lolos yang besar dan sulit dideteksi," kata Profesor Gary Stephens dari University of Reading.

4. Bereaksi Cepat

FOTO: Derita Anak-Anak Suriah Korban Senjata Kimia Assad
(Ilustrasi) Seorang bayi mendapat bantuan pernapasan usai menghirup senjata kimia di Al-Shifuniyah, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, Minggu (25/2). (HAMZA AL-AJWEH/AFP)

Novichok dirancang agar lebih beracun daripada senjata kimia lainnya, sehingga beberapa varian akan dengan cepat bereaksi pada target biologis -- dalam rentang 30 detik sampai dua menit.

Opsi utama pemaparan mungkin lewat dihirup, meski bisa juga diserap melalui kulit.

Namun, dalam bentuk bubuk, Novichok mungkin perlu waktu lebih lama untuk bereaksi.

5. Gejala

20160824 Asma atau Sesak Nafas
Ilustrasi Sesak Nafas (iStokphoto)

Menurut pakar, Novichok memiliki efek dan gejala paparan yang serupa dengan agen saraf lainnya.

Berarti, mereka bertindak dengan menghalangi pesan dari saraf ke otot, menyebabkan kegagalan banyak fungsi tubuh.

Gejalanya meliputi mata putih, pupil menjadi terbatas, kejang, air liur berlebih dan, dalam kasus yang lebih buruk, koma, gagal bernapas dan kematian.

Racun itu juga menyebabkan perlambatan jantung dan pembatasan saluran pernapasan, yang menyebabkan kematian karena sesak napas.

Beberapa varian Novichok telah dirancang khusus untuk melawan penawar racun agen saraf standar.

Jika seseorang terpapar Novichok agents, pakaian mereka harus dilepas dan kulit mereka harus dicuci dengan sabun dan air. Mata mereka harus dibilas. Oksigen untuk bantuan pernapasan juga wajib diberikan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya