India Tawarkan Indonesia Pembangkit Listrik Efisien dan Terjangkau

India menawarkan teknologi energi listrik terbarukan kepada Indonesia, yang diklaim lebih efisien dan terjangkau.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 19 Mar 2018, 14:07 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2018, 14:07 WIB
Duta Besar India, Pradeep K. Rawat (tengah), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kiri) dan Menteri Perhubungan Bbudi Karya Sumadi (kanan) setelah membuka Forum Infrastruktur India-Indonesia I (Happy Ferdian)
Duta Besar India, Pradeep K. Rawat (tengah), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kiri) dan Menteri Perhubungan Bbudi Karya Sumadi (kanan) setelah membuka Forum Infrastruktur India-Indonesia I (Happy Ferdian)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah India disebut sangat tertarik untuk menanamkan investasi di Indonesia. Salah satu sektor yang tengah gencar dibahas adalah transfer teknologi antarkedua negara di bidang kelistrikan.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Republik Indonesia, Pradeep K Rawat, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menaruh perhatian sangat besar terhadap pengembangan teknologi listrik terbarukan.

"Listrik adalah kebutuhan strategis, dan kami antusias berbagi ide tentang teknologi listrik maju, teknologi yang ramah lingkungan, (dan) bisa dimanfaatkan bersama," ujar Pradeep K Rawat setelah memberi sambutan pada pembukaan Forum Infrastruktur India – Indonesia ke-1 di The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Dijelaskan olehnya, India telah memiliki kemajuan signifikan dalam menciptakan teknologi pembangkit listrik efisien, yang memaksimalkan potensi alam, seperti dari cahaya matahari, angin, dan gelombang laut.

"India fokus menghadirkan energi yang dapat dijangkau oleh semua orang, dan dengan biaya yang efisien," lanjut Pradeep.

Di Indonesia, perwakilan India telah berbicara dengan beberapa pemangku kebijakan terkait tentang investasi di sektor pembangkit listrik.

Menurut Pradeep, pembicaraan terkait regulasi dan potensi pembangunan sektor kelistrikan di kemudian hari, telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan di kedua negara.

"Kami melihat pertumbuhan positif Indonesia, (dan) kami tertarik untuk terlibat di dalamnya. Regulasi (Indonesia) yang kami pelajari juga kooperatif dengan visi yang kami usung, (yakni) menjadikan teknologi terjangkau untuk banyak orang," tukas Pradeep.

Ditanya tentang gambaran proyek kelistrikan yang akan dilakukan India, Pradeep mengaku masih terus melakukan pembahasan dengan pemerintah Indonesia.

Menurutnya, kemungkinan terbesar alih teknologi yang akan dilakukan adalah pembuatan solar field (ladang tenaga sinar matahari) yang sangat potensial di negara tropis seperti Indonesia.

Adapun total jumlah investasi yang akan dikeluarkan oleh India di Indonesia, Pradeep tidak menyebut nilai spesifik, kecuali puluhan juta dolar AS.

 

Simak video tentang becak pink anti-pelecehan di India berikut: 

Indonesia Sambut Baik Minat Investasi India

Topping Off Dua Tower di Meikarta CBD
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan memberikan sambutan pada peresmian penutupan atas (topping off) bangunan dua tower pertama Meikarta, di Cikarang, Bekasi, Minggu (29/10). Peresmian itu tanda dimulainya pembangunan kota baru Meikarta. (Liputan6.com/Pool)

Sementara itu, pihak Indonesia menyambut baik keinginan India untuk berinvestasi di sektor kelistrikan.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, India tertarik menanamkan investasi di bidang kelistrikan di banyak wilayah di Indonesia.

"Penawaran (yang diberikan) India cukup menarik bagi pertumbuhan pasokan listrik di Indonesia," ujar Luhut saat ditemui di acara yang sama.

"Karena PLN itu, mereka (India) punya teknologi yang bisa 20-30 persen lebih murah. Sekarang kita ingin lihat, jika itu betul, kenapa tidak? Jadi kan nanti konsumen (mendapat) harga murah. Tinggal sekarang bagaimana mereka membuatnya," lanjut Luhut.

Selain itu, kata Luhut, India juga tertarik berinvestasi di sektor transportasi, salah satunya di bidang kedirgantaraan.

India disebut telah merestui pembukaan jalur penerbangan langsung ke beberapa destinasi di Indonesia, salah satunya ke Bandara Internasional Silangit di Sumatera Utara.

Bandara tersebut merupakan jalur hubung penting bagi kawasan Tapanuli Utara, yang memiliki ikatan sejarah dan budaya cukup kuat dengan India.  

Forum Infrastruktur India – Indonesia ke-1 diselenggarakan oleh Kedutaan Besar India untuk Republik Indonesia. Acara itu turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sebanyak lebih dari 30 delegasi tingkat tinggi dan sederet pelaku bisnis India hadir membahas kerja sama infrastruktur, seperti pembangunan pembangkit tenaga listrik, industri penerbangan, transportasi, pelayaran, farmasi, hingga lingkup 4.0 (teknologi satelit dan kecerdasan buatan).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya