Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin yakin bahwa negaranya akan segera mulai menjelajahi Planet Merah.
Dalam sebuah film dokumenter yang mengisahkan kehidupannya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia siap membawa program luar angkasanya ke tingkat yang lebih tinggi. Menurut Putin, misi tak berawak akan dikirim ke Mars pada 2019, diikuti oleh serangkaian misi "tak berawak dan berawak" setelahnya.
Advertisement
Baca Juga
Rencana ambisius Rusia tidak hanya melibatkan Planet Merah tapi juga Bulan, ujar Putin, demikian dikutip dari laman RBTH Indonesia, Rabu (21/3/2018).
"Orang-orang khusus kami akan mencoba mendarat di dekat kutub bulan karena tampaknya ada air di sana," ujar Putin.
"Ada penelitian yang harus dilakukan di sana, dan dari situ, penelitian planet lain dan luar angkasa bisa dilakukan," kata tambahnya.
Tahun lalu, seorang ilmuwan Rusia telah mematenkan metode penciptaan atmosfer di Mars, sehingga manusia dapat menghuni 'planet merah'.
Eropa Ingin Bangun Permukiman di Bulan
Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) mengungkapkan rencananya membangun sebuah pangkalan manusia di Bulan. Ke depannya, pangkalan tersebut akan membantu manusia mengeksplorasi galaksi dan alam semesta.
Tak serta merta manusia dikirimkan ke sana. Rencananya, para robot akan didaratkan ke Bulan, untuk mempersiapkan permukaan Bulan agar bisa ditinggali manusia. Sejumlah konsep desain pangkalan tersebut pun telah dikeluarkan.
Di masa depan, para astronot bisa menggunakan Bulan untuk mengeksplorasi benda-benda angkasa lain seperti Mars -- yang menjadi target utama NASA. Sebelumnya, ditemukan air di Permukaan Planet Merah, yang makin memicu spekulasi keberadaan alien di sana.
Pangkalan tersebut ke depan akan membantu manusia mengeksplorasi galaksi dan alam semesta.
Tak serta merta manusia dikirimkan ke sana. Rencananya, para robot akan didaratkan ke Bulan, untuk mempersiapkan permukaan Bulan agar bisa ditinggali manusia. Sejumlah konsep desain pangkalan tersebut pun telah dikeluarkan.
Sebelumnya, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap, satelit bumi dipenuhi tabung lava (lava tubes) besar yang terbentuk dari aliran lava gunung berapi.
Teori terbaru menyebut, kolom bawah tanah tersebut cukup besar dan stabil untuk menopang struktur kota yang didirikan para koloni di masa depan. Dengan kata lain, manusia bisa membangun permukiman bahkan kota di bawah tanah Bulan.
Advertisement