Peti Emas hingga Perhiasan Mewah Hiasi Pemakaman Bos Real Estate

Sheron Sukhedo ditembak mati di luar rumah orang tua istrinya di Trinidad Tobago pekan lalu. Sebegai pelepasan untuknya, upacara mewah pun dilakukan olehnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Apr 2018, 20:20 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 20:20 WIB
Ilustrasi emas harta karun
Ilustrasi emas harta karun (iStock)

Liputan6.com, Trinidad and Tobago - Sheron Sukhedo, seorang pria Trinidad Tobago menggelar upacara pemakaman mewah. Sebelum dikremasi, dia disiram dengan sampanye Moet. Lelaki 33 tahun itu kemudian dibaringkan dalam peti emas seharga US$ 50.000 atau sekitar Rp 687 juta.

Tak hanya itu, jasadnya juga memakai perhiasan mewah senilai US$ 100.000 atau berkisar Rp 1,3 miliar.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (5/4/2018), Sheron Sukhedo ditembak mati di luar rumah orangtua istrinya di Trinidad Tobago pekan lalu.

Pada Jumat 30 Maret lalu, miliarder real estate dan dealer mobil bekas itu dibaringkan sebelum ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan penampilan mewah yang menggambarkan kekayaannya.

Sepasang sepatu bot Timberland juga ditempatkan di dalam peti mati oleh kerabatnya. Jasad ayah dua anak itu kemudian diantar ke krematorium dengan mobil Bentley seharga US$ 150.000 atau setara dengan Rp 2 miliar.

Perhiasan mewah yang dikenakan olehnya diyakini telah diambil sebelum dikremasi.

Menurut Trinidad and Tobago Guardian, polisi kini tengah menyelidiki kemungkinan hubungan keluarga dengan kematian Sukhedo.

Petugas juga mengatakan bahwa anggota geng Rasta City telah merencanakan pembunuhannya bertahun-tahun yang lalu -- meskipun Sukhedo dilindungi oleh geng saingan. Dia dilaporkan selamat dari upaya pembunuhan dua tahun lalu dan memiliki sejumlah petugas bayaran untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya.

Namun maut tak bisa dihindari olehnya kali ini. Ia tewas ditembak justru dekat kediaman orangtua sang istri.

Dua hari setelah Sukhedo tewas, istrinya, Rachel, dibawa ke rumah sakit akibat komplikasi medis.

Saat ini kedua anak pasangan itu tinggal bersama kerabat. Sementara polisi memburu mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Sukhedo.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Pemakaman dengan Harley Davidson

Sederet Moge Hasil Korupsi Bupati Hulu Sungai Tengah Tiba di Jakarta
Ilustrasi Harley Davidson. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menguburkan jasad seseorang yang sudah meninggal dunia adalah hal biasa. Tak hanya menguburkan jenazahnya saja, seringkali benda-benda kesayangan seseorang yang sudah wafat pun ikut dikuburkan, seperti misalnya boneka dan barang lainnya. Namun, hal luar biasa unik dilakukan oleh sebuah keluarga di Ohio, Amerika Serikat pada upacara pemakaman seorang pecinta motor Harley Davidson, Billy Standley.

Bill Standley tutup usia pada usia 82 tahun pada 25 Januari 2014, akibat mengidap kanker paru-paru.

Sesuai dengan permintaan terakhir Billy, ia pun dimakamkan dalam posisi duduk di atas motor Electra Glide keluaran tahun 1967 kesayangannya.

Seperti dikutip Liputan6.com dari News.com.au 1 Februari 2014, Billy dikuburkan berkostum ala pengendara motor lengkap; jaket kulit hitam, sebuah helm putih dan kacamata hitam serta sepasang sarung tangan.

Daily Mail menuliskan, sebelum akhirnya dimakamkan pada Jumat 31 Januari 2014, jenazah Billy 'berkeliling' dengan menggunakan motor birunya itu. Bill dan motornya yang diletakan di dalam peti kaca yang besar dibawa berkeliling dengan sebuah mobil truk mini berwarna merah.

Menurut pihak keluarga, perwujudan keinginan terakhir Billy tidaklah mudah. Peti tempat Billy dan si motor pun dibuat khusus dari kaca 'Plexiglass', ditambah dengan kayu pada dasarnya dan batangan baja untuk menahan beban tersebut. Selain peti yang dibuat khusus, dibutuhkan juga tanah pemakaman yang luas.

Tak hanya itu, lima orang dipekerjakan untuk mengawetkan jasad Bill dan memasangkan besi penyangga pada punggungnya, agar jasad lelaki pecinta motor itu tidak terjatuh dari motornya. Tetap berpose seperti sedang berkendara.

Mereka menambahkan, Billy telah merencanakan hal tersebut selama bertahun-tahun. Sebelumnya sering kali Billy mengajak orang-orang yang berkunjung ke rumahnya untuk ke garasi, melihat peti kaca buatan kedua anak laki-lakinya, Pete dan Roy, yang kelak akan menjadi tempatnya disemayamkan.

Meski Billy terlihat sebagai sosok pria yang 'keras', keempat anaknya; Pete, Roy, Dorothy dan Theresa menyatakan bahwa ia adalah ayah yang baik.

"Dia pria yang aneh. Tetapi kalau sudah menyangkut anak-anaknya, dia sangat menyayangi kami. Dia telah membesarkan kami dengan baik. Tentu saja kami akan berusaha mewujudkan keinginan terakhirnya," tutur salah satu anak perempuan Billy, Dorothy Brown.

"Dia telah memperlakukan kami semua dengan sebaik-baiknya. Setidaknya kami dapat melepas kepergiannya sesuai dengan apa yang dia inginkan," ujar Pete Standley.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya