Diancam Bom, Pesawat Singapura Putar Balik ke Bandara Dikawal Angkatan Udara

Pilot operator Scoot mengeluarkan peringatan ancaman bom saat mengangkasa menuju Thailand.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Apr 2018, 16:48 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 16:48 WIB
Pesawat Singapura menerima ancaman bom. (AFP)
Pesawat Singapura menerima ancaman bom. (AFP)

Liputan6.com, Singapura City - Operator Scoot mengatakan bahwa salah satu dari penerbangannya yang menuju Thailand kembali dengan selamat ke Singapura, setelah menerima dugaan ancaman bom, pada hari Kamis 5 April 2018.

Maskapai itu mengatakan TR634 yang menuju Hat Yai dikawal kembali oleh Angkatan Udara Singapura.

"Maskapai bekerja sama dengan pihak berwenang untuk tindak lanjut yang diperlukan guna menjamin keselamatan para tamu kami," kata pihak operator penerbangan seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/4/2018).

Dalam postingan di Facebook pada Kamis sore, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan dua jet tempur dikerahkan dalam beberapa menit ketika pilot mengeluarkan peringatan ancaman bom saat mengangkasa.

"Para pilot F-15SG secara dekat mengawal pesawat Scoot dari Laut China Selatan untuk mendarat dengan selamat di Bandara Changi," jelas Ng Eng Hen.

Kepolisian Singapura kemudian mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan di Facebook bahwa mereka menerima laporan tentang seorang penumpang yang diduga membuat ancaman bom.

"Pesawat yang berbalik telah mendarat dengan aman di Bandara Changi. Polisi saat ini sedang melakukan pemeriksaan," kata pihak kepolisian Singapura.

Polisi kemudian mengatakan bahwa penumpang yang diduga membuat ancaman bersama dua temannya tengah dalam penyelidikan.

"Semua penumpang dan awak dari pesawat TR634 telah turun dengan selamat," tambah polisi.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Ancaman Bom Menimpa Turkish Airlines

Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)
Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)

Sebelumnya, otoritas Bandara Konrad Adenauer Cologne, Jerman terpaksa membatalkan satu penerbangan menuju Istanbul setelah menerima laporan ancaman bom.

Sekitar 111 penumpang yang semula telah duduk rapi di maskapai Turkish Airlines digiring keluar oleh pihak keamanan yang ingin memastikan kebenaran tersebut.

Dikutip dari laman Deutsche Welle, pada 15 September 2017, pesawat yang semula direncanakan lepas landas dari Cologne menuju Istanbul tersebut terpaksa dibatalkan setelah pihak maskapai Turkish Airlines menerima telepon dari orang yang tak dikenal.

Penerbangan tersebut dijadwalkan akan berangkat dari Bandara Jerman pada pukul 10.00 waktu setempat, Kamis, 14 September 2017

Dalam sambungan telepon tersebut, oknum tersebut mengatakan bahwa pesawat yang akan berangkat telah diselipi bom.

Setelah dilakukan penggeledahan, tim keamanan yang dibantu oleh anjing pelacak tak menemukan adanya indikasi bom pada pesawat tersebut.

Hal ini pun langsung disampaikan oleh polisi setempat melalui akun Twitter resminya.

"Tindakan selesai dilakukan, polisi telah memeriksa pesawat yang semula dilaporkan menerima ancaman bom," tulis akun @bpol_nrw.

Pihak berwenang tak memberi informasi tambahan tentang asal-usul panggilan berupa ancaman dari anonim yang tak bertanggung jawab tersebut.

Namun, ujar pihak kepolisian, dari panggilan telepon yang telah diterima terlihat jelas bahwa pelaku menargetkan Turkish Airlines.

Setelah diinvestigasi lebih lanjut dan tak menemukan adanya ancaman bom, Turkish Airlines pun diperbolehkan terbang pada pukul 14.00 waktu Cologne. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya