Liputan6.com, Tel Aviv - Sebuah video kontroversial menunjukkan detik-detik penembakan seorang pemuda Palestina oleh tentara Israel di perbatasan Gaza. Korban kala itu tidak bersenjata.
Rekaman itu juga mengabadikan, seruan si penembak jitu (sniper) negeri zionis yang terdengar bangga.
Video itu pun memicu gejolak. Alih-alih memberi sanksi atau klarifikasi, Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman justru membela tindakan anak buahnya. Menurutnya, prajurit Israel itu justru patut mendapatkan medali.Â
Advertisement
Dikutip dari Euronews.com pada Rabu (11/4/2018), ketua negosiator Organisasi Pembebasan Palestia (PLO), Dr Saeb Erekat, menyebut video itu sebagai bukti mentalitas kejam pendudukan militer Israel, yang mendorong adanya kebijakan sistematis untuk menembak warga sipil Palestina.
Baca Juga
Beberapa menteri Israel, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Haaretz, ramai-ramai membela tentara di sejumlah wawancara radio pada hari Selasa, 10 April 2018, dengan mengatakan bahwa reaksi publik terhadap video kontroversial itu berlebihan.
Menurut Kesatuan Pertahanan Israel (IDF), pria Palestina yang ditembak mati itu dianggap telah mengatur kerusuhan, termasuk pelemparan batu dan upaya untuk menyabotase barikade keamanan.
Militer menegaskan bahwa sorak-sorai yang terdengar dalam video "tidak sesuai dengan tingkat pengendalian yang diharapkan dari tentara IDF dan akan ditangani segera dengan tegas."
IDF juga mengatakan 'komandan yang relevan' akan melakukan penyelidikan penuh, yang hasilnya kemudian akan diserahkan ke Kantor Advokat Militer, sebuah departemen hukum yang mengawasi aturan hukum di militer Israel.
Â
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Kronologi Rekaman Video Kontroversial Israel
Di tengah kecaman luas tentang tanggapan Israel terhadap protes di Jalur Gaza, sebuah video muncul di sejak Senin, 9 April 2018, yang memperlihatkan seorang penembak jitu (sniper) pemerintah Israel (IDF), menembaki seorang pria Palestina yang berdiri di dekat pagar perbatasan.
Setelah pria Palestina jatuh ke tanah, tentara Israel terdengar bersorak-sorai di latar belakang video tersebut. Ada yang berteriak, "Ini rekaman legendaris!"
Dikutip dari CNN pada Rabu (11/4/2018), video yang beredar di media sosial itu berlatar tempat di sebuah lapangan, tidak jauh dari tembok perbatasan.
Penembak jitu itu terdengar membahas tembakan dengan tentara lain di dekatnya.
"Ketika dia berhenti, kau menurunkannya," kata tentara itu. "Apakah kamu bersamanya?"
"Aku tidak bisa menembak karena kawat berduri," si penembak jitu merespon beberapa saat kemudian.
"Ambil yang berwarna merah jambu," kata prajurit lainnya setelah beberapa saat.
Sesaat setelah penembakan yang disambut suka cita oleh tentara Israel, sekelompok pemuda Palestina terlihat berlari mendekati korban, dan menariknya ke sisi lapangan.
Advertisement
Tanggapan Kesatuan Pertahanan Israel
Menanggapi kontroversi tersebut, IDF secara resmi mengeluarkan pernyataan bahwa direkam pada hari Jumat, 22 Desember 2017 lalu, yang mereka sebut sebagai 'kerusuhan dengan kekerasan'.
Kala itu, protes terjadi di Gaza dan Tepi Barat, menyusul pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Video ini menggambarkan bagian pendek dari tanggapan terhadap kerusuhan, termasuk pelemparan batu dan upaya untuk menyabotase pagar keamanan, yang berlangsung sekitar dua jam," tulis pernyataan terkait.
"Selama kerusuhan itu, berbagai cara dilakukan untuk membubarkan massa, termasuk teguran lisan, dan menembakkan tembakan peringatan ke udara," lanjut pernyataan IDF.
Ditambahkan oleh IDF, karena tidak berhasil memukul mundur, akhirnya sebuah peluru ditembakkan ke arah salah satu warga Palestina yang diduga mengorganisir kerusuhan tersebut, yang kala itu diketahui tengah berdiri tidak jauh dari pagar pembatasan.