2 Warga Singapura Terinfeksi Melon 'Maut', Mirip Kasus di Australia?

Bakteri listeria penyebab penyakit listeriosis, positif ditemukan pada buah rock melon yang diimpor oleh Australia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 16 Apr 2018, 17:10 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2018, 17:10 WIB
Melon atau Rockmelon (iStockphoto)
Kini, ada 17 pasien yang dinyatakan terinfeksi listeria di seluruh Australia yang dikaitkan dengan buah rockmelon terkontaminasi itu.

Liputan6.com, Singapura - Sebanyak dua orang warga Singapura positif terinfeksi bakteri listeria, yang mirip dengan temuan di pasien wabah rock melon di Australia pada awal tahun ini.

Fakta tersebut, menurut Departemen Kesehatan Singapura, merupakan hasil temuan di Laboratorium Kesehatan Publik Nasional terhadap analisis susunan genetika pada contoh bakteri, yang diambil dari lima pasien pengidap listeriosis -- penyakit yang disebabkan oleh bakteri listeria.

Dikutip dari The Straits Times pada Senin (16/4/2018), kondisi salah seorang pasien berangsur pulih. Sementara pasien lainnya dilaporkan meninggal, tapi bukan karena alasan yang terkait bakteri listeria.

Melon yang terkontaminasi tersebut berasal dari jenis rock melon, yang memiliki tekstur padat dan daging buah berwarna oranye.

Pada 27 Februari, kasus kontaminasi bakteri listeria pada rock melon pertama kali menyeruak di Australia. Pemerintah setempat pun melakukan penarikan besar-besaran, setelah muncul laporan puluhan orang mengalami gangguan kesehatan cukup serius pasca-menyantapnya.

Gelombang panen rock melon yang terkontaminasi tersebut, konon telah diekspor dari Australia ke sembilan negara, termasuk Singapura.

Sejatinya, pemerintah Singapura telah menanggapi kabar tersebut, dengan menetapkan kebijakan larangan sementara distribusi rock melon di pasaran.

Pemerintah Negeri Singa juga sempat memusnahkan ekspor rock melon yang datang pada pertengahan Maret lalu.

Namun, dalam pernyataan resminya, Departemen Kesehatan Singapura menyebut tidak ada hubungan antara temuan kasus penyakit listeriosis pada dua pasien di atas, dengan wabah yang terjadi di Australia.

Meski begitu, pemerintah Singapura berjanji akan terus memantau penyebaran bakteri listeria di lapangan, dan berusaha semaksimal mungkin mencegah sebelum dikonsumsi oleh publik.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

Wabah Melon 'Maut' Sempat Melanda Australia

Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Sementara itu, sejauh ini ada tiga orang tewas dan belasan lainnya dirawat intensif di Australia -- mayoritas kelompok lansia, akibat keracunan konsumsi melon yang mengandung bakteri listeria.

Kematian akibat keracunan bakteri listeria pada buah melon menimpa dua orang di negara bagian New South Wales, dan seorang di negara bagian Victoria.

Racun bakteri listeria ditemukan pada jenis buah melon yang dikenal dengan nama rock melon, atau di beberapa tempat dikenal dengan nama cantaloupe.

Pascakasus keracunan tersebut, Dinas Kesehatan Australia segera memerintahkan penghentian sementara konsumsi rock melon, terutama oeh konsumen lansia, wanita hamil, dan batita.

"Semua rock melon yang dibeli sebelum Maret 2018 harus segera dimusnahkan, dan sisa lainnya, sebaiknya dihindari konsumsinya untuk sementara waktu," jelas Vicky Sheppard, direktur komunikasi pada Otoritas Kesehatan New South Wales.

Hampir seluruh pasokan rock melon telah ditarik dari sebagian besar supermarket di Australia sejak pertengahan Februari lalu, di mana dugaan penyebaran bakteri listeria diketahui mulai meluas.

Kebijakan ini dilakukan guna menghindari kian meluasnya kasus keracunan akibat bakteri listeria di tengah warga Negeri Kanguru tersebut. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya