Liputan6.com, Tokyo - Seorang nenek yang dianggap manusia tertua di dunia meninggal dunia. Nabi Tajima, menghembuskan napas terakhir pada usia 117 tahun.
Menurut pejabat kota Kikai, Jepang, Nabi Tajima meninggal di rumah sakit pada Sabtu malam 23 April 2018. Dia berada di bangsal perawatan semenjak Januari lalu.
Tajima lahir pada 4 Agustus 1990. Dilaporkan memiliki 160 keturunan, termasuk, keturunan ke-4, anak dari canggahnya. Demikian dikutip dari ABC.net au pada Minggu (22/4/2018).
Advertisement
Tajima berasal Kota Kikai berada di Prefektur Kagoshima di Pulau Kyushu, paling selatan dari empat pulau utama Jepang.
Baca Juga
Tajima menjadi manusia tertua di dunia tujuh bulan lalu setelah kematian Violet Brown di Jamaika, juga pada usia 117 tahun.
Guinness World Records memberi label kepada Miszo Nonaka berusia 112 tahun dari Jepang utara sebagai lelaki tertua di dunia awal bulan ini, dan berencana untuk memberikan penghargaan kepada Tajima sebagai manusia tertua di dunia.
Gerontology Research Group yang berbasis di AS mengatakan, wanita Jepang lainnya, Chiyo Yoshida, sekarang adalah manusia tertua di dunia dalam catatannya. Dia akan berusia 117 tahun dalam 10 hari mendatang.
Kematian Tajima muncul tiga hari setelah kematian Celino Villanueva Jaramillo, yang mengklaim dia berusia 121 tahun.
Kartu identitas Tuan Jaramillo menyatakan dia lahir pada 25 Juli 1896, tetapi dia tidak diakui sebagai manusia tertua di dunia oleh Guinness karena kurangnya dokumentasi resmi.
Chili kehilangan akte kelahirannya dalam api yang membakar rumahnya turun 20 tahun sebelumnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Manusia Tertua dari Sragen
Indonesia sempat dihebohkan dengan kisah Mbah Gotho. Dia mengklaim sebagai manusia tertua di dunia, karena usianya telah mencapai 146 tahun.
Namun, pada 30 April 2017, Sodimejo alias Mbah Gotho, lelaki asal Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, tutup usia.
Mbah Gotho dikenal lantaran disebut sebagai manusia tertua di abad 21. Dalam kartu tanda penduduk yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sragen, Sodimejo lahir pada 31 Desember 1870.
Itu berarti, Mbah Gotho sudah lebih dulu lahir sekitar 7,5 dekade sebelum Presiden Sukarno mengumandangkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sejatinya, tak ada yang tahu betul kapan Sodimejo dilahirkan, termasuk keluarganya. Sang cucu, Suryanto, mengatakan tanggal dan tahun kelahiran yang tertera dalam KTP Mbah Gotho, dicantumkan berdasarkan keterangan kakeknya. Saat itu, petugas dari Dukcapil tengah mendata orang-orang sepuh di kampungnya. Singkat cerita, kata dia, Mbah Gotho menyebutkan tanggal 31 Desember kepada petugas.
Advertisement