Liputan6.com, Islamabad - Sebuah sekolah di desa Damoh Madhya Pradesh, Pakistan memicu keprihatinan banyak orang. Sebab, selama dua bulan terakhir, pihak sekolah harus memasak makanan untuk para siswa di dalam toilet.
Dikutip dari laman Hindustan Times, Selasa (24/4/2018), atas permasalahan ini, banyak pihak yang mempertanyakan soal kesehatan dan kebersihan siswa di sekolah tersebut.
Awalnya, bangunan ini telah diresmikan pada Februari lalu. Namun, ada sejumlah pekerjaan konstruksi yang masih belum diselesaikan.
Advertisement
Baca Juga
Bangunan ini sendiri diperuntukkan kepada sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMA). Untuk urusan dapur di SD, pihak sekolah harus memasak di sebuah bangunan tua yang ada di kawasan tersebut.
Sedangkan, untuk persiapan makanan anak SMA pihak sekolah memasak di toilet. Kurangnya fasilitas dan lokasi untuk memasak inilah yang jadi permasalahan dan jadi sorotan media Pakistan.
Seorang juru masak bernama Shakila mengatakan bahwa masalah ini sudah ia laporkan kepada pihak sekolah, namun kepala SMA tersebut tak bisa berbuat apa-apa.
Brajesh Patel, kepala SMA di sekolah Pakistan tersebut mengaku bahwa dirinya telah menyampaikan kondisi buruk itu pada pihak kontraktor agar dapat menyelesaikan pembangunan.
"Saya telah menyampaikan keluhan ini,tetapi mereka tidak mendengarkannya," ujar Brajesh Patel.
"Oleh sebab itu, proses masak makanan dilakukan di dalam toilet sekolah," tambahnya.
Hakim Sub-divisi (SDM) Hata Narayan Singh mengatakan bahwa pihaknya akan menerjunkan tim penyelidik ke sekolah itu untuk memastikan isu tersebut, dan bakal mengambil tindakan jika kabar itu benar.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Sajikan Makanan Isi Cacing hingga Gigi Copot
Bicara soal kebersihan makanan di sekolah, belum lama ini SMA di China menuai kecaman. Sebab, kantin di sekolah ini sangat buruk bagi siswa.
Sebuah sekolah di Kota Xuzhou, China, didenda pemerintah setempat karena dinilai lalai dalam menjaga kebersihan. Siswa yang sepatutnya mengonsumsi makanan sehat di tempat pendidikan malah sebaliknya.
Ada beberapa alasan mengapa denda diberikan, seperti masalah lingkungan atau kebersihan makanan yang dikonsumsi siswa di sekolah tersebut.
Dikutip dari laman Straits Times, atas kelalaiannya, pihak sekolah didenda 100 ribu yuan atau setara dengan Rp 219 juta.
Kejadian menjijikkan itu bermula ketika beberapa penemuan benda-benda aneh terlihat di dalam makanan yang dijual di sekolah.
Mulai dari cacing tanah di semangkuk mi instan, potongan plastik di hotdog hingga kawat logam di makanan lainnya.
Tak hanya tim penyidik yang menemukan, banyak siswa yang bersekolah di sana juga sering mengalami kejadian buruk. Misalnya ada laba-laba dan gigi copot di makanan yang mereka beli.
Belum diketahui secara pasti, langkah apalagi yang akan diambil pemerintah setempat -- selain hukuman denda -- agar kejadian ini tidak terulang.
Tak dijelaskan pula apakah ada siswa yang jatuh sakit setelah mengonsumsi makanan yang tidak bersih tersebut.
Advertisement