Liputan6.com, Panmunjom - Peristiwa bersejarah tengah berlangsung di Semenanjung Korea, yakni KTT Korea Utara-Korea Selatan yang mempertemukan Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in.
Mengawali KTT Korea Utara-Korea Selatan, Kim Jong-un berjalan mendekati garis perbatasan kedua negara di Panmunjom. Di seberangnya, berdiri Presiden Moon Jae-in.
Dengan senyuman yang menghiasi wajah keduanya, Kim Jong-un dan Moon Jae-in berjabat tangan. Momen tersebut resmi menandai dimulainya KTT Korea Utara-Korea Selatan untuk pertama kalinya selama lebih dari satu dekade terakhir.
Advertisement
Setelahnya, mereka saling mempersilahkan untuk menginjakkan kaki di wilayah masing-masing negara. Diawali dengan Kim Jong-un yang melangkah lebih dulu ke Selatan, setelahnya disusul Moon Jaen-in yang menginjakkan kaki di Korea Utara. Demikian seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/4/2018).
Selanjutnya, Moon Jae-in dan Kim Jong-un memasuki wilayah Korea Selatan dan serangkaian agenda KTT Korea Utara-Korea Selatan pun bergulir.
Dalam perjalanan menuju Pease House, di mana pembicaraan akan berlangsung, Moon Jae-in dan Kim Jong-un disuguhkan lagu tradisional Korea, Arirang.
Moon Jae-in lebih dulu memperkenalkan sejumlah pejabat Korea Selatan yang mendampinginya dalam KTT Korea Utara-Korea Selatan. Kim Jong-un pun menjabat tangan mereka satu per satu.
Dan berikutnya, giliran Moon Jae-in yang menjabat tangan satu per satu delegasi Korea Utara. Salah satu pejabat Korea Utara yang tampak adalah adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong.
Kim Yo-jong tidak hanya bertalian darah dengan Kim Jong-un, melainkan juga memainkan peran sebagai salah satu penasihat terdekatnya. Usai sesi saling kenal antar delegasi, mereka berfoto bersama.
Moon Jae-in dan Kim Jong-un pun berjalan menuju Peace House, gedung yang akan menjadi lokasi pembicaraan bersejarah.
Setibanya di Peace House, Kim Jong-un pun mengisi buku tamu. Kedua pemimpin kemudian melangkah ke ruang pertemuan.
Ruangan Istimewa
Ruangan yang menjadi tempat berlangsungnya pembicaraan KTT Korea Utara-Korea Selatan ditata secara simbolis. Korea Selatan dikabarkan telah mendekorasi ulang ruangan itu dalam rangka menyambut peristiwa bersejarah ini.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja oval, bentuk ini sengaja dipilih untuk mengurangi jarak fisik antara kedua belah pihak dan memungkinkan mereka bicara secara terbuka.
Diameter meja oval di mana Kim Jong-un dan Moon Jae-in duduk berhadap-hadapan adalah 2.018 mm, sengaja dibuat demikian untuk menandai tahun pertemuan keduanya.
Di ruangan yang kelak menjadi bersejarah tersebut terdapat lukisan gunung Kumgang, sebuah gunung di Korea Utara yang pernah terbuka bagi warga Korea Selatan sebelum akhirnya ditutup pada tahun 2008.
Lukisan itu dimaksudkan untuk melambangkan rekonsiliasi dan kerja sama antara Pyongyang dan Seoul.
Dinding tradisional yang terdapat di dalam ruangan dimaksudkan untuk membangkitkan perasaan bahwa mereka yang ada di sana tengah berada di dalam Hanok, rumah tradisional Korea. Sementara, karpet biru dimaksudkan untuk menangkap "semangat yang indah dan sehat dari alam Semenanjung".
Â
Â
Advertisement