Gempa 6,9 SR Guncang Hawaii

USGS mengatakan, gempa Hawaii terjadi sekitar pukul 12.32 siang waktu setempat. Gempa dan erupsi Gunung Kilauea ini membuat 10 ribu orang mengungsi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Mei 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 12:00 WIB
Penampakan Erupsi Gunung Kilauea di Hawaii
Penampakan abu vulkanik melambung ke langit saat Gunung Kilauea meletus di Big Island Hawaii, (3/5). Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan erupsi terjadi sekitar pukul 16.45 sore waktu setempat. (Survei Geologi AS via AP)

Liputan6.com, Honolulu - Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang Hawaii pada Jumat, 4 Mei 2018. Menurut laporan dari Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa juga diikuti oleh erupsi Gunung Kilauea.

Dikutip dari laman Fox News, Sabtu (5/5/2018), menurut catatan USGS, gempa berpusat di dekat sisi selatan Gunung Kilauea -- sekitar 16 kilometer dari barat daya Leilani Estates.

USGS mengatakan, gempa terjadi sekitar pukul 12.32 siang waktu setempat. Gempa dan erupsi Gunung Kilauea ini membuat 10 ribu orang mengungsi.

"Gempa yang terjadi hampir sama dengan insiden mematikan sebelumnya pada 1975 dengan kekuatan 7,1 skala Richter," tulis Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat dalam akun Twitternya @usgs_seismic.

Sebelumnya, Gunung Kilauea di Hawaii dilaporkan erupsi pada Kamis malam, 3 Mei 2018, melepaskan aliran lava ke wilayah permukiman, mendorong pemerintah mengevakuasi warga sekitarnya.

Hawaii County mengatakan, uap dan lava mengalir keluar dari celah di Leilani Estates, dekat Kota Pahoa di Big Island. Penduduk di wilayah Puna yang berjumlah sekitar 10.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dari area kaki gunung api tersebut.

Dikutip dari The Guardian, para pejabat county, negara bagian, dan federal telah memperingatkan warga di sepanjang minggu bahwa mereka harus siap untuk mengungsi, jika sewaktu-waktu Gunung Kilauea meletus.

Menurut kesaksian seorang warga bernama Ikaika Marzo, lava menyembur setinggi 150 kaki (setara 45 meter) ke udara melalui beberapa celah gunung api, yang terbentuk karena beberapa gempa dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Marzo, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Star-Advertiser, aliran lava tersebar di area seluas 200 yard (setara 182 meter persegi) di belakang sebuah rumah di Leilani Estates.

"Suara aliran lava terdengar seperti deru mesin jet," ujar Marzo mencoba menggambarkan.

Warga lainnya, Jeremiah Osuna, yang memotret wilayah sebaran lava melalui drone, mengatakan kepada stasiun televisi KOHN bahwa suara erupsi terdengar sangat kencang.

Osuna juga mengatakan ia mencium bau belerang, bersamaan dengan pohon dan taman yang mulai terbakar ketika dilewati aliran lava.

Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut, retakan di dinding kawah gunung api baru dilaporkan pada Kamis sore, yang perlahan memicu uap panas dan aliran lava.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pasca-Serangkaian Gempa

Penampakan Erupsi Gunung Kilauea di Hawaii
Abu vulkanik terlihat usai terjadinya letusan Gunung Kilaueaa di Hawaii, (3/5). Saat gunung meletus, juga terjadi gempa bumi berkekuatan 5.0 SR. (Survei Geologi AS via AP)

Erupsi Gunung Kilauea terjadi setelah serangkaian gempa mengguncang Distrik Puna selama beberapa hari terakhir. Adapun jejak erupsinya dapat dilacak sejak lantai kawah Puu Oo runtuh pada Senin, 30 April 2018, yang memicu serangkaian gempa bumi dan mendorong lava ke ruang bawah tanah baru.

Keruntuhan itu menyebabkan magma terdorong lebih dari 10 mil (16 kilometer), menuju ceruk di pesisir tenggara pulau Hawaii.

Janet Babb, seorang ahli geologi, mengatakan dorongan magma tersebut melintas di bawah Jalan Raya Highway 130, yang menjadi akses utama menuju titik pandang populer Gunung Kilauea.

Lembaga pertahanan sipil Hawaii County memerintahkan penutupan sementara wilayah tersebut, dan memerintahkan seluruh perusahaan tur berhenti membawa rombongan wisatawan ke sana.

Gunung Kilauea terakhir kali erupsi pada 1924 silam, memuntahkan abu tebal dan 10 ton bebatuan ke udara, membuat satu orang tewas.

Adapun letusan kawah Puu Oo pada 1983 menyemburkan lava pijar setinggi 1.500 kaki, atau sekitar 457 meter. Dalam beberapa dekade sejak itu, aliran lava pijar tersebut telah mengubur puluhan kilometer persegi tanah dan menghancurkan banyak rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya