Liputan6.com, Kuala Lumpur - Polisi menutup akses dari dan ke kediaman pribadi mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Jalan Langgak Duta, Taman Duta, Kuala Lumpur.
Seperti dilansir Malaysia Kini yang mengutip dari kantor berita Bernama, Minggu (13/5/2018), Wakil Kepala Polisi Sentul Mohamed Rafiq Mohamed Mustafa mengatakan, petugas dari kantor polisi Sentul telah ditempatkan di sana untuk memantau keamanan.
Pantauan Bernama menyebutkan bahwa terdapat lima polisi yang ditempatkan di pintu masuk kediaman Najib Razak. Sementara itu, terdapat pula van polisi. Seluruh orang yang melewati kawasan tersebut diperiksa. Awak pun tidak diizinkan masuk ke area yang diblokade.
Advertisement
Baca Juga
"Selalu ada unit polisi yang ditempatkan di dekat (kawasan) itu, bahkan sebelum pemilu. Tapi kami memutuskan untuk menutup daerah itu karena kedatangan orang-orang ke sana meningkat dari waktu ke waktu, terutama setelah pemilu," kata Rafiq kepada The Straits Times.
"Itu demi memastikan bahwa keamanan terjaga, tidak ada hubungannya dengan mendeteksi ancaman di sana," imbuhnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dicegah Terbang ke Luar Negeri
Sebelumnya, Najib Razak telah diharuskan untuk tetap tinggal di negerinya. Ia dan istrinya, Rosmah Mansor dicegah ke luar negeri oleh pihak Imigasi Negeri Jiran.
Keputusan tersebut disampaikan Departemen Imigrasi Malaysia sesaat setelah kehebohan yang terjadi di Bandara Subang pada Sabtu pagi. Kala itu, massa berupaya mencegat Najib dan istrinya yang dikabarkan akan terbang dengan pesawat carteran menuju Indonesia.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 12 Mei 2018, Najib dikabarkan akan berada di luar negeri mulai Sabtu 12 Mei 2018 ini dan akan kembali pada pekan depan.
Dalam akun Twiternya, Najib Razak mengaku telah mengetahui larangan tersebut.
"Saya mendapat informasi bahwa pihak imigrasi tak akan mengizinkan saya dan keluarga untuk meninggalkan negara ini," kata Najib Razak.
"Saya menghormati arahan dan akan tetap bersama keluarga saya di dalam negara ini."
Sebelumnya, beredar spekulasi bahwa Najib dan istrinya akan kabur ke luar negeri. Apalagi, pemerintahan baru yang dipimpin Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim bersumpah akan menyelidiki kasus mega korupsi 1MDB yang diduga melibatkan sang mantan perdana menteri dan orang-orang terdekatnya.
1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan Pemerintah Negeri Jiran untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.
Namun, dalam praktiknya, organisasi ini dituduh telah menyedot dana negara ke rekening pribadi PM Najib dan orang-orang dekatnya.
Pada tahun 2015, Najib disebut-sebut mentransfer hampir USD 700 juta dari 1MDB ke rekening bank pribadinya. Skandal ini tengah diselidiki sejumlah negara, termasuk salah satunya Amerika Serikat.
Advertisement