Karena Najib Razak, Kampanye Bagi-Bagi Cokelat Heboh di Malaysia

Seorang pengacara Malaysia tergerak menjalankan kampanye bagi-bagi cokelat setelah Najib Razak mengeluarkan pernyataan kontroversial.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Mei 2018, 13:06 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2018, 13:06 WIB
Ilustrasi cokelat
Ilustrasi cokelat (iStock)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Warga Malaysia yang ambil bagian dalam kampanye #Chocs4cops mengunggah sejumlah foto di media sosial yang menunjukkan diri mereka memberikan cokelat kepada personel polisi dan petugas pemadam kebakaran. Itu merupakan wujud terima kasih kepada para petugas atas pelayanan mereka.

Kampanye ini diprakarsai oleh seorang pengacara dan aktivis sosial bernama Siti Kasim.

Gerakan ini digagas Siti setelah mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengeluhkan bahwa petugas polisi yang menggeledah kediamannya beberapa waktu lalu telah mencuri cokelat dan sejumlah makanan lainnya dari kulkas. Demikian seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Minggu (27/5/2018).

Seperti dilansir Asia One, awalnya Siti berencana untuk menyerahkan cokelat kepada polisi Sri Hartamas, tetapi ia diberi tahu bahwa mereka tidak diizinkan untuk menerima hadiah apa pun. Tak kehilangan akal, Siti pun menyerahkan cokelat-cokelat tersebut ke petugas pemadam kebakaran yang lokasi kantornya berdekatan.

"Niat saya adalah menunjukkan bahwa masyarakat mendukung polisi dan saya rasa warga senang dengan gagasan tersebut."

"Saya bertanya sebelumnya dan diberi tahu bahwa polisi tidak diizinkan menerima hadiah. Jadi, saya putuskan untuk memberikannya kepada petugas pemadam kebakaran. Mereka sama pentingnya dalam melayani masyarakat," tutur Siti.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kemungkinan Akan Jadi Gerakan Tahunan

Ekspresi Najib Razak Sebelum Diperiksa Komisi Anti-Korupsi Malaysia
Ekspresi eks PM Malaysia Najib Razak saat tiba di Kantor Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, Kamis (24/5). MACC meminta Najib menjelaskan transfer mencurigakan bernilai USD 10,6 juta ke rekening bank pribadinya. (Mohd RASFAN/AFP)

Terkait tudingan mantan PM Malaysia bahwa polisi telah mencuri cokelat dan sejumlah makanan lainnya, Siti mengatakan, ia kerap berurusan dengan polisi dan mereka menolak pemberiannya sekalipun itu hanya minum.

"Berdasarkan pengalaman saya, tentunya mereka sadar, rumah siapa yang mereka geledah."

"Tidak mungkin mereka mengambil apa pun dari rumah itu! Lebih dari itu, mereka tahu mereka berada di bawah sorotan," kata Siti.

Aktivis sosial itu menambahkan, berdasarkan respons yang baik, kampanye bagi-bagi cokelat ini kemungkinan akan jadi agenda tahunan.

Salah seorang pendonor cokelat, Monice Chong, mengatakan bahwa ia sangat gembira ketika mendengar gerakan bagi-bagi cokelat ini.

"Saya membacanya di Facebook. Jadi, saya putuskan untuk memberikan apresiasi mendalam kepada mereka yang telah melindungi negara kami. Sebagai seorang pensiunan, saya tidak bisa memberi banyak. Karena ini adalah bulan puasa, saya yakin anak-anak mereka akan sangat senang menerima cokelat," Monice menjelaskan.

Beberapa waktu lalu, sejumlah properti milik keluarga Najib Razak digeledah polisi terkait dengan skandal megakorupsi 1MDB yang menjerat PM keenam Malaysia itu.

1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan Najib Razak pada 2009 untuk memberikan manfaat pada rakyatnya. Gagasannya, 1MDB akan berinvestasi dalam sejumlah proyek di seluruh dunia, kemudian keuntungannya akan dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Namun, dalam praktiknya, organisasi ini dituduh telah menyedot dana negara ke rekening pribadi Najib dan orang-orang dekatnya.

Penyelidikan 1MDB tengah ditangani oleh sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

Pada Selasa lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengatakan akan terus melanjutkan penyelidikan terkait dengan 1MDB. Amerika Serikat berharap dapat bekerja sama dengan pihak Malaysia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya