Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 29-31 Mei 2018.
Kunjungan Modi ke Indonesia merupakan langkah untuk memenuhi undangan Presiden RI Joko Widodo, serta membalas lawatan Jokowi ke India pada Desember 2016 dan Januari 2018 kala menghadiri ASEAN-India Commemorative Summit.
Modi akan melaksanakan dialog bilateral dengan Jokowi pada 30 Mei. Pada hari yang sama, Modi juga akan menyempatkan hadir pada pembukaan pertemuan delegasi bisnis kedua negara, serta menghadiri public gathering komunitas dan diaspora India di Indonesia.
Advertisement
Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat memaparkan sejumlah garis besar isu dialog bilateral yang akan dibahas oleh pemimpin kedua negara.
"Kedua pemimpin akan membahas penguatan hubungan bilateral, penguatan kerja sama ekonomi, investasi, infrastruktur, konektivitas dan pariwisata, serta isu regional lain yang menjadi perhatian kedua negara," kata Rawat dalam konferensi pers jelang lawatan PM Modi, Senin, (28/5/2018).
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resmi menjelaskan bahwa pemimpin kedua negara akan membahas "Area kerja sama yang ditujukan untuk keuntungan bersama di bidang politik, pertahanan dan keamanan, maritim, ekonomi, serta penguatan people-to-people contacts dan kebudayaan."
Baca Juga
Lebih lanjut, Dubes Rawat menjelaskan bahwa kunjungan Modi ke Indonesia juga ditujukan untuk membahas upaya peningkatan angka wisatawan India ke Tanah Air.
"Tahun lalu, jumlah turis India ke Indonesia mencapai sekitar 400.000 orang. Pemerintah RI punya target untuk meningkatkan angka itu sampai 700.000 orang. Maka ke depannya kita akan coba bahas untuk memenuhi target tersebut," kata Pradeep.
Penguatan Kemitraan Strategis di RI, Singapura, dan Malaysia
Selepas melaksanakan kunjungan kerja di Indonesia, PM Modi akan bertolak ke Singapura bertemu dengan PM Lee Hsien Loong pada 31 Mei 2018. Pada hari yang sama, Modi juga akan melaksanakan lawatan singkat ke Malaysia bertemu dengan PM Mahathir Mohammad.
Indonesia, Malaysia, dan Singapura, tiga negara di ASEAN, adalah Mitra Strategis India. Pemerintah India menekankan pentingnya hubungan dengan negara-negara anggota ASEAN, dalam kerangka Eastern Policy Governing Law.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Kerja Sama Maritim Jadi Agenda Utama?
Berbagai pihak dan analis telah memprediksi bahwa pertemuan bilateral antara PM India Narendra Modi dan Presiden RI Joko Widodo akan menjadi platform bagi kedua negara untuk melakukan penguatan kerja sama di bidang kemaritiman ke depannya.
Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat mengatakan, "Apa yang menyatukan kita sebagai sebuah negara adalah laut dan maritim. Kita bertetangga antar lautan. Sejarah pun telah membuktikan hal tersebut."
"Lewat penguatan kerja sama maritim, hingga ke tataran teknis, hubungan perdagangan dan bilateral kita secara keseluruhan akan semakin kuat ke depannya."
Abhishek Mohanty, peneliti junior dari German Southeast Asian Center of Excellence for Public Policy and Good Governance, juga menguatkan hal senada.
Dalam kolomnya di Asia Times, Mohanty menjelaskan bahwa lawatan sang perdana menteri ke Indonesia pekan depan akan membahas tentang penguatan kerja sama keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.
"Lawatan itu terjadi di tengah peningkatan intensitas Tiongkok di Laut China Selatan. India juga ingin melakukan kerja sama penguatan kawasan Indo-Pasifik dengan Indonesia, yang ditujukan untuk menawarkan alternatif bagi inisiatif Belt and Road China, serta demi menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan."
Sementara itu, menjelang kunjungan PM Modi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan, telah melawat ke India pada 18 Mei. Luhut menekankan potensi kerja sama bilateral di bidang maritim.
Dalam ceramah umum di Nehru Memorial Museum and Library yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Indonesia di India, Luhut menjelaskan kebijakan maritim Indonesia dan bagaimana India dan Indonesia dapat bekerja sama dalam sektor tersebut.
"Keinginan India untuk investasi di Sabang ada rumah sakit, ada juga sea port di sana karena dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar," kata Luhut di Delhi, India pada 18 Mei 2018, seperti dikutip dari maritim.go.id.
"India dan Indonesia juga memiliki kewajiban untuk memajukan kerja sama keamanan maritim untuk operasi kontraterorisme dan anti-perompak," Luhut menambahkan, seperti dikutip dari Asia Times.
Seperti dikutip dari Asia Times, PM Modi juga akan menindaklanjuti usulan proyek pengembangan pelabuhan di Provinsi Aceh untuk menguatkan rute konektivitas maritim RI-India via Andaman dan Nicobar.
Advertisement