Selandia Baru Sembelih 150 Ribu Sapi Terjangkit Bakteri

Penyakit ini tidak dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan pangan Selandia Baru, tetapi menyebabkan peternakan mengalami kerugian produksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2018, 06:54 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 06:54 WIB
Sapi Biru Belgia
Ilustrasi Sapi Biru Belgia (iStockPhoto)

Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru berencana menyembelih sekitar 150 ribu ekor sapi sebagai upaya memberantas strain bakteri penyebab penyakit dari ternak sapi di negaranya.

Dikutip ABC Indonesia, Selasa (29/5/2018), Politisi dan pemimpin industri ternak Sapi di Selandia Baru mengumumkan rencana ambisius itu dan mengatakan akan menelan biaya Rp 8,5 triliun.

Nantinya jika berhasil, akan ini akan menjadi pertama kalinya sebuah negara yang terinfeksi berhasil memusnahkan Mycoplasma bovis.

Peternakan merupakan industri vital bagi perekonomian di Selandia Baru, dimana metode isolasi telah berhasil melindungi negara ini dari sejumlah penyakit yang mempengaruhi ternak di tempat lain.

Juli 2017, pertama kalinya Mycoplasma bovis ditemukan di Selandia Baru. Ditemukan di Eropa dan AS, bakteri ini dapat menyebabkan sapi untuk mengembangkan mastitis, radang paru-paru, radang sendi dan penyakit lainnya.

Penyakit ini tidak dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan pangan, tetapi menyebabkan peternakan mengalami kerugian produksi.

"Kabinet hari ini bersama dengan industri dan secara kolektif memutuskan untuk mencoba pemberantasan penyakit Mycoplasma bovis dari Selandia Baru," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern.

"Kami telah membuat keputusan ini dalam kerangka kemitraan dengan sektor pertanian kami untuk melindungi kawanan ternak nasional dan produktivitas jangka panjang dari basis ekonomi kami," tambahnya.

Menurut PM Jacinda Ardern, Ini adalah keputusan yang sulit dan saya berempati sepenuhnya dengan para petani yang mengalami penderitaan karena kehilangan ternak mereka.

"Kami telah memiliki tiga opsi di hadapan kita hari ini: pemberantasan bertahap, manajemen jangka panjang, atau tidak melakukan apa-apa," jelasnya.

"Rencana kami untuk memberantas Mycoplasma bovis dari waktu ke waktu akan membutuhkan sumber daya yang signifikan dari kedua pemerintah dan industri, tetapi tidak melakukan tindakan apa-apa akan dapat mengakibatkan dampak yang lebih mahal," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bukan Penyakit Mematikan

Sapi
Ilustrasi sapi (iStockPhoto)

Mycoplasma bovis adalah bakteri yang dapat menyebabkan berbagai kondisi cukup serius pada sapi, termasuk mastitis. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini tidak merespons terhadap pengobatan - pneumonia, dan artritis.

Penyakit ini merasuk diam-diam ke tubuh hewan ternak, dan tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali pada beberapa kondisi tertentu yang memicu stress, seperti melahirkan, kehausan, atau terpapar cuaca ekstrem.

Biasanya, bakteri ini bereaksi pada kelenjar susu dan organ pernafasan. Akibatnya, hewan lain mungkin terinfeksi dan menjadi sakit jika terkena susu dan lendirnya.

Penyakit yang disebabkan bakteri ini tidak menginfeksi manusia, dan tidak menghadirkan risiko keamanan pangan. Ini adalah masalah kesejahteraan dan produktivitas hewan.

Penyakit ini pertama kali ditemukan di Selandia Baru. Meski begitu, Mycoplasma bovis tidak termasuk ke dalam daftar hitam OIE (organisasi kesehatan hewan dunia), dan tidak menimbulkan risiko perdagangan untuk produk hewan Selandia Baru.

Di tingkat global, biasanya penyakit ini ditangani oleh peternak dengan tiga pencegahan berikut:

  1. Praktik keamanan pangan yang baik di peternakan mereka.
  2. Pemilihan stok pengganti, seperti misalnya perkembangbiakan banteng.
  3. Menjaga ternak dalam kondisi kesehatan yang baik.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya