Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Hal itu sekaligus menepis rumor tentang adanya beberapa negosiasi rahasia sejak 2016, yang mengatakan memulai membahas kemungkinan hubungan diplomatik, atau kebijakan bebas visa antara Indonesia dan Israel.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Saya ulangi lagi, hal tersebut tidak benar," ujar Menteri Retno, sesaat setelah menghadiri Upacara Hari Kelahiran Pancasila di kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (1/6/2018).
Advertisement
Selain itu, Menteri Retno juga menyatakan komitmen penuh Indonesia untuk terus bersama Palestina dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan kemerdekaan.
Baca Juga
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M Fachir telah memberi penjelasan terkait larangan turis Indonesia memasuki wilayah Israel.
"Pemerintah Indonesia sudah tahu akan langkah itu. Tapi kita harus memaklumi bahwa setiap negara memiliki kebijakan masing-masing terkait pemberian fasilitas visa, apakah akan memberikan atau tidak memberikan," kata Wamenlu Fachir di Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Yordania merangkap Palestina, Andy Rachmianto, turut memberikan penjelasan terkait kabar tersebut.
"Iya betul, itu informasi (surat ex Kementerian Dalam Negeri Israel) yang kita terima seperti yang telah beredar di media," ungkap Andy dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Rabu malam.
Mennurut Andy, suatu negara memiliki wewenang penuh untuk menerima atau menolak warga negara asing untuk berkunjung ke negaranya, dan hal itu berhak diterapkan oleh Israel.Â
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Pembalasan Israel
Seperti diketahui, sejak 30 Maret 2018, tindakan represi militer negeri zionis memewaskan 118 orang dan melukai 13.000 lainnya, termasuk 1.136 orang anak-anak.
Dunia mengecam keras apa yang dilakukan Israel, tak terkecuali Indonesia, yang terang-terangan berkomitmen membantu perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
Dan kini, 'pembalasan' dilancarkan pihak Israel. Mulai 9 Juni 2018, Tel Aviv melarang warga negara Indonesia menginjakkan kaki di wilayah yang diklaim sebagai teritorinya.
Seperti dikutip dari situs Ynetnews.com, Kementerian Luar Negeri Israel memutuskan larangan tersebut, hingga waktu yang belum ditentukan, sebagai respons atas keputusan RI melarang masuk warganya pasca-insiden penembakan brutal.
Indonesia dan Israel sama sekali tak menjalin hubungan diplomatik, namun kerja sama bisnis tetap terjadi antar-dua negara.
"Pengumuman Indonesia dikeluarkan dua pekan setelah muncul kabar yang diharapkan bahwa RI akan memberikan visa turis pada warga Israel," demikian seperti dikutip dari ynetnews.com.
Advertisement