Donald Trump: Saya Akan Undang Kim Jong-un ke Gedung Putih Jika...

Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk mengundang Kim Jong-un ke Gedung Putih.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 08 Jun 2018, 09:36 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 09:36 WIB
Batal Temui Kim Jong-un, Donald Trump Dikecam Warga Korea Selatan
Warga menyaksikan berita tentang Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Seoul, Korea Selatan, Jumat (25/5). Sebelum dibatalkan, pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un dijadwalkan terjadi pada 12 Juni 2018. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk mengundang Kim Jong-un ke Gedung Putih, jika pertemuan bersejarah di antara keduanya di Singapura berjalan lancar.

Presiden Trump menyatakan kemungkinan tersebut setelah bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe di Washington DC, guna membahas KTT Singapura yang akan digelar pada 12 Juni mendatang.

Dikutip dari BBC pada Jumat (8/6/2018), Presiden Trump menyebut tujuan utama pertemuannya dengan Kim Jong-un adalah agar Perang Korea benar-benar berakhir, meski sebelumnya ia berujar itu merupakan "bagian yang mudah" dari negosiasi kedua negara.

AS dan sekutu regional, yakni Korea Selatan dan Jepang, menginginkan Korea Utara melakukan denuklirisasi penuh. Namun, menurut pendapat pribadi Donald Trump, hal itu "akan memakan waktu lebih lama".

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, mengatakan bahwa Kim Jong-un telah mengindikasikan kepadanya secara pribadi, bahwa pemerintahannya bersedia untuk denuklirisasi, meski belum jelas apakah hal itu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Negeri Paman Sam.

Sebelumnya, Presiden Trump mengatakan ia tidak akan menggunakan istilah "tekanan maksimum" kepada Korea Utara, karena "kedua negara akan bernegosiasi dengan damai."

Meski begitu, Presiden AS ke-45 itu tetap memperingatkan bahwa dirinya memiliki lebih banyak sanksi, jika Korea Utara menyalahi hasil KTT Singapura yang akan disepakati nantinya.

Donald Trump juga mengatakan bahwa dirinya siap jika KTT Singapura tidak berjalan dengan baik. Namun, jika hasilnya memuaskan kedua belah pihak, maka ia tidak segan untuk mengundang Kim Jong-un ke Washington DC.

"Tentu saja jika itu berjalan dengan baik, saya pikir itu mungkin diterima dengan baik," katanya kepada wartawan. "Saya pikir (Kim) akan melihatnya dengan sangat baik, jadi saya pikir itu bisa terjadi."

Namun ketika Presiden Donald Trump ditanya tentang kemungkinan mengundang Kim Jong-un secara lebih intim, di villa pribadinya di Mar-a-Lao, Florida, dengan cepat ia membalas: "Mungkin lebih baik dimulai dari Gedung Putih dulu."

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kunjungan PM Abe ke AS

Trump Jamu Perdana Menteri Jepang Abe
Presiden AS, Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbincang selama pertemuan mereka di Resor Mar-a-Lago, Florida, Selasa (17/4). Pertemuan untuk mencari pemahaman bersama mengenai masalah nuklir Korea Utara. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Sementara itu, Presiden Trump baru saja menerima kunjungan PM Shinzo Abe di Gedung Putih pada hari Kamis, 7 Juni 2018.

Kunjungan itu dilakukan oleh PM Abe guna memastikan kepentingan Jepang tidak terabaikan dalam pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Kepada Trump, PM Abe meyakinkan bahwa Jepang tetap membutuhkan dukungan untuk menuntaskan kasus penculikan, yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap warganya pada dekade 1970-an dan 1980-an.

Meski Pyongyang telah mengakui sebanyak 13 kasus penculikan terhadap warga Jepang, namun Negeri Matahari Terbit yakin jumlahnya lebih tinggi dari itu.

PM Abe mengatakan dia ingin "secara langsung menghadapi Korea Utara dan berbicara dengan mereka, sehingga masalah penculikan dapat diselesaikan dengan cepat".

Dia juga menegaskan kembali kebijakan Jepang untuk mengejar "perdamaian nyata" di Asia Timur, dan mendesak Korea Utara "bersedia mengambil langkah" ke arah yang benar, menuju perdamaian kawasan terkait.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya