Liputan6.com, Canberra - Sebuah insiden mengerikan terjadi di wilayah pesisir barat laut Australia, ketika seorang wanita diseret oleh seekor hiu ke tengah lautan.
Melissa Brunning, nama wanita itu, tengah berdiri di buritan kapal, memberi makan ke kawanan hiu buto (twany nurse shark), ketika gigi hewan buas itu tidak sengaja menusuk jari dan menyeretnya ke laut.
Dikutip dari CNN pada Senin (2/7/2018), sebuah video yang direkam dengan kamera ponsel, menunjukkan Brunning berteriak kencang saat terseret jatuh ke air.
Advertisement
"Hal itu terjadi begitu cepat, dan yang bisa saya pikirkan saat itu adalah jari yang hilang. Dia (hiu buto) menjepitnya dan rasanya seperti memotong-motong tulang," ujar Brunning, sesaat setelah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
Serangan itu terjadi ketika wanita 34 tahun asal Perth itu sedang berlibur di Dugong Bay, tempat terpencil yang terkenal akan populasi hiu dan buaya air asinnya.
Baca Juga
Hiu buto, menurut para ahli, biasanya merupakan makhluk yang tenang, namun akan menggigit sebagai aksi pertahanan jika merasa terancam. Dalam hal ini, deretan gigi-geligi hiu dan rahangnya yang kuat, mampu mematahkan tulang jari Brunning.
Ketika berhasil ditarik cepat oleh teman-temannya, Brunning masih berpikir jarinya hilang, dan tidak berani melihat sama sekali ke arah tangannya.
Beruntung, jarinya masih utuh, dan luka yang dialaminya relatif tidak parah. Namun, degupan jantung ketika diseret hiu masih terngiang di ingatan, membuat Brunning sedikit mengalami trauma.
Ia mengakui telah salah mencoba memberi makan hiu, dan memperingatkan orang lain agar tidak melakukan hal serupa, atas alasan keamanan.
"Perhatikan saja sekelilingmu dan jangan memberi makan hiu," imbaunya.
Simak videonya berikut ini:
Ancaman Hiu Gagalkan Kompetisi Selancar
Di tempat dan waktu terpisah, sebuah kompetisi selancar bertajuk Margaret River Pro di barat daya Australia Barat, dibatalkan karena masalah keamanan setelah dua serangan hiu di dekat Gracetown pada April lalu.
Lomba itu ditangguhkan karena kondisi yang buruk, tetapi dalam pernyataannya, CEO World Surf League (WSL) Sophie Goldschmidt mengatakan acara itu tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan yaitu hiu, demikian dikutip dari laman AustralianPlus.
Margaret River terletak sekitar 270 kilometer dari ibukota Australia Barat, Perth.
"WSL menempatkan jaminan tertinggi pada keamanan," kata Goldschmidt dalam sebuah pernyataan.
"Ini tidak bisa hanya omongan, dan itu tidak bisa dikompromikan."
Langkah ini dilakukan setelah dua peselancar top dunia mengatakan mereka tidak merasa aman berkompetisi di wilayah Margaret River setelah serangan itu.
Peselancar Brasil Gabriel Medina dan Italo Ferreira bicara di media sosial untuk menyuarakan keprihatinan mereka, dengan Medina mengatakan apa pun bisa terjadi kapan saja dan Ferreira menyebutnya "sangat berbahaya".
Advertisement