Liputan6.com, Santiago - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menunjuk mantan presiden Chile, Michelle Bachelet, sebagai ketua hak asasi manusia PBB yang baru, Rabu 8 Agustus. Bachelet akan mengemban tugas besar dan kontroversial yang kerap menuai kritik dari pemerintah terkait pelanggaran HAM di dunia.
Guterres mengirim catatan ke Majelis Umum, kemudian mengumumkan pemilihan Bachelet dan mengimbau persetujuan dari 193 negara anggota PBB, kantor berita Associated Press melaporkan yang dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (8/9/2018).
Ketua Majelis Umum Miroslav Lajcak menindaklanjuti dengan mengirim surat kepada semua duta besar PBB yang mengatakan bahwa pertemuan akan diadakan Jumat pagi untuk melakukan pemungutan suara atas pencalonannya, yang hampir pasti akan disetujui.
Advertisement
Bachelet adalah perempuan presiden pertama Chile yang menjabat pada 11 March 2014 hingga 11 March 2018.
Sekretaris Jenderal PBB pada waktu itu, Ban Ki-moon, memintanya menjadi Eksekutif Direktur UN Women --badan PBB yang dibentuk pada Juli 2010 yang menangani kesetaraan gender dan kemajuan perempuan di bawah "satu payung".
Jika dikukuhkan oleh Majelis Umum, wanita yang juga pernah menjabat sebagai menteri pertahanan nasional dan menteri kesehatan Chile ini akan menggantikan Zeid Ra'ad Al-Hussein, diplomat Yordania yang masa jabatan empat tahunnya berakhir 31 Agustus tahun ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pernah Menyambangi Jakarta
Tahun lalu, Michelle Bachelet pernah melakukan kunjungan kerja ke Indonesia. Ia bertatap muka dengan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Bachelet beserta rombongan tiba di Istana Merdeka pukul 10.00 WIB.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat 12 Mei 2017, kedatangan Michelle Bachelet disambut langsung oleh Jokowi dan Ibu Negara, Iriana. Selain itu, turut hadir pula sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Setibanya di Istana Merdeka, Jokowi langsung mengajak Bachelet untuk melakukan veranda talk di beranda Istana. Keduanya pun tampak berbincang hangat sambil ditemani secangkir teh.
Kunjungan kenegaraan Michelle Bachelet selama dua hari ke Indonesia ini guna membahas penguatan kerja sama bilateral. Khususnya, di bidang perdagangan dan investasi.
Advertisement