Pentagon: ISIS Kembali 'Bangkit' di Irak dan Suriah...

Pengaruh kekuatan ISIS disebut oleh Pentagon kembali menguat di wilayah konlik Irak dan Suriah.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2018, 12:20 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 12:20 WIB
Pasukan Afghanistan yang didukung oleh AS baru-baru ini melakukan serangkaian operasi melawan militan ISIS (AFP)
Pasukan Afghanistan yang didukung oleh AS baru-baru ini melakukan serangkaian operasi melawan militan ISIS (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Para pejabat di markas pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, mengatakan bahwa kekuatan ISIS kembali tangguh di Irak Suriah, dengan pengaruh yang hampir menyamai masa kejayaannya pada 2015 lalu. Kala itu, intelijen Negeri Paman Sam meyebut anggota kelompok ekstremis itu mencapai jumlah 33.000 di kedua negara, dan terus bertambah hingga beberapa bulan setelahnya. 

Namun, setelah bombardir serangan oleh pasukan AS dan Sekutu selama kurang lebih dua tahun terakhir, sekaligus dengan tewasnya para pemimpin penting ISIS, membuat kekuatan kelompok ekstremis itu melemah. Pada 2017, diperkirakan jumlah anggotanya berkurang tajam hingga 28.600 orang di Irak dan Suriah. 

Kebangkitan kembali kekuatan ISIS, seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Selasa (14/8/2018), dianggap sebagai kegagalan pasukan koalisi pimpinan AS yang telah mengeluarkan US$ 14,3 miliar untuk melakukan banyak serangan udara terhadap kelompok ekstremis itu. 

Dalam laporan kwartal Inspektorat Jenderal AS, yang salah satunya didasarkan pada analisisi kementerian pertahanan, kekuatan ISIS di Irak kini diperkirakan mecapai 17.000 orang, dan sekitar 14.000 orang lainnya di Suriah. Namun, mereka yang berada di kawasan operasi pasukan koalisi, yakni di perbatasan utara kedua negara, disebut tidak lebih dari 6.000 saja.

"Kalau dilihat sepintas, pemerintah Amerika mengatakan bahwa ISIS kini punya jumlah militan yang sama di Irak dan Suriah, yang disebut hampir serupa dengabn awal-awal ISIS berkuasa," kata Thomas Joscelyn, seorang pejabat senior pada Foundation for Defense of Democracies.

Jocelyn juga menambahkan bahwa laporan Pentagon itu meduga ISIS telah mampu mengganti jajaran komandonya dengan baik, walau harus bertempur melawan banyak musuh di Irak dan Suriah. 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

 

 

Berbeda dengan Pendapat Sebelumnya

20170114-Bendara-AS-AFP1
Pekerja memotret bendera Amerika Serikat di National Capital Flag Company, Alexandria Virginia, AS (10/1). Dalam acara tersebut Trump akan memberikan pidato resmi pertamanya sebagai presiden setelah membacakan sumpah. (AFP/Andrew Caballero Reynolds)

Perkiraan kekuatan ISIS di Irak dan Suriah itu sangat berbeda dengan apa yang dikatakan oleh sebagian pejabat secara terbuka sebelum ini.

"Saya tidak akan membuat perkiraan tentang berapa lama operasi ini akan berlangsung. Yang bisa saya katakan adalah, operasi akan berhenti setelah selesai," kata Jenderal Joseph Vottel, komandan U.S. Central Command kepada wartawan pada pekan lalu, tentang usaha pasukan koalisi untuk menguasai benteng ISIS yang terakhir di Suriah.

"Pertempuran yang berat masih ada di depan mata, hanya itu yang bisa saya katakan," kata Menteri Pertahanan Jim Mattis sehari sebelumnya.

"Saya tidak akan menyatakan kita menang sebelum hal itu sungguh-sungguh terjadi," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya