Kisah Misi Rahasia AS Berkedok Pencarian Bangkai Kapal Titanic

Inilah misi rahasia dari Angkatan Laut AS dalam usahanya menemukan puin-puing kapal Titanic dan 'menutup rapat-rapat' selama bertahun-tahun.

oleh Afra Augesti diperbarui 21 Agu 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 21:00 WIB
William Thomas Stead
Jurnalis investigasi Inggris, William Thomas Stead, menulis cerita fiktif tentang tenggelamnya kapal penumpang raksasa, 26 tahun sebelum Titanic memulai pelayarannya. (The Vintage)

Liputan6.com, London - Sudah 106 tahun lamanya kapal RMS (Royal Mail Ship) Titanic tenggelam ke dasar lautan. Padahal mahakarya ini diklaim oleh arsiteknya, Thomas Andrews, sebagai yang terkuat dan tak mungkin karam.

Kenyataannya, kapal yang dibangun di Harland and Wolff, Inggris ini kandas di dasar laut.

Titanic tenggelam ke dasar Samudra Atlantik Utara pada 15 April 1912 dini hari, 2 jam 40 menit setelah menabrak bongkahan es raksasa di tengah lautan luas pada 14 April pukul 23.40 waktu kapal.

Dari 2.224 penumpang yang diangkut Titanic, sekitar 1.514 orang kehilangan nyawanya dan sedikitnya 710 orang selamat dan diangkut ke New York oleh kapal penyelamat, Carpathia. Sejumlah jasad korban tak pernah ditemukan.

Ekspedisi yang tak terhitung jumlahnya telah dikirim untuk mencari bangkai kapal, tetapi pada 1 September 1985 pencarian diberhentikan. Kapal 'yang tak bisa tenggelam' itu ditemukan di 600 kilometer tenggara Newfoundland pada kedalaman 12.000 kaki atau sekitar 4 kilometer di dasar laut.

Selama bertahun-tahun, ada selubung misteri yang mengelilingi penemuan kapal sepanjang 269,1 meter itu. Kebenaran tersebut kemudian dideklasifikasi oleh Departemen Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat.

Mengutip Business Insider, Selasa (21/8/2018), Titanic ditemukan pertama kali secara tak sengaja oleh Komandan Angkatan Laut AS, Robert Ballard, yang kala itu sedang mencari reruntuhan dua kapal selam nuklir AL.

Ballard bekerja sebagai perwira intelijen di Army Reserves sebelum ditugaskan untuk AL, dua tahun kemudian. Selama berada di sana, ia berperan sebagai penghubung antara Kantor Penelitian Angkatan Laut dan Woods Hole Oceanographic Institution.

Ia mendedikasikan hidupnya untuk menyelami bidang oseanografi. Bahkan sebelum mendaftar AL, ia telah merancang kapal selam sendiri --yang disebut Alvin-- bersama Woods Hole Institute. Ia terus mendesain kendaraan bawah laut itu sampai ia menyelesaikan karya terkenalnya, Argo.

Argo dilengkapi dengan sonar (peranti untuk mengamati, mendeteksi, menyidik keberadaan dan lokasi benda di bawah permukaan laut dengan menggunakan gelombang suara yang dikirim dari peranti itu dan dipantulkan kembali oleh benda yang diamati) dan kamera berteknologi tinggi, serta memiliki robot yang dapat dilepas: Jason.

Saat itulah, Angkatan Laut AS diam-diam berhubungan dengan Ballard terkait penemuan USS Thresher dan USS Scorpion pada tahun 1982. Kedua kapal selam nuklir ini secara misterius tenggelam di beberapa titik sekitar tahun 1960, tetapi pemerintah AS tidak pernah menjelaskan tentang apa yang terjadi.

Meski lokasi dua kapal selam itu telah diketahui, tetapi reaktor nuklir yang terdapat di dalamnya masih misteri. Untuk itulah, pihak Angkatan Laut mengirim Ballard dan timnya untuk mencari tahu seberapa aktif benda tersebut.

Demi menutupi jejak Ballard cs, pihak Angkatan Laut mengaku bahwa mereka memulai ekspedisi reguler untuk mencari bangkai Titanic.

Misi itu dijalankan selama empat bulan --dua bulan untuk satu kapal selam. Bak "sambil menyelam minum air", Ballard juga diizinkan untuk mencari puing-puing Titanic --kegiatan yang menjadi mimpinya semasa kecil.

Angkatan Laut melakukan tawar-menawar. Mereka mengatakan bahwa Ballard boleh menyusuri kapal bersejarah itu setelah ia menemukan dua kapal selam mereka, jika ada waktu dan dana.

Di satu sisi, Ballard menerima donasi dan diberangkatkan dengan kapal penelitian milik Prancis, Le Suroit. Ballard mengunci rapat mulutnya agar tidak membocorkan rahasia Angkatan Laut AS. Ia mulai memasang strategi bersama kru barunya: mencari Titanic.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menandai di Peta

Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik
Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik (Wikipedia)

Kala itu, ketika menemukan dua kapal selam Angkatan Laut yang dimaksud, Ballard masuk sendiri ke dalamnya dan memeriksa status masing-masing reaktor nuklir dan hulu ledaknya.

Begitu ia selesai memeriksa USS Scorpion dan USS Thresher, ia masih punya sisa waktu sebanyak 12 hari. Saat memilih untuk tetap menyelam, ia menemukan sesuatu di antara kedua bangkai kapal selam itu. Inilah awal mula penemuan Titanic.

Sama seperti dua kapal selam Angkatan Laut AS, Ballard percaya bahwa Titanic tidak tenggelam, tetapi meledak sehingga meninggalkan jejak puing-puing besar saat hanyut ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Pertama dia menemukan ketel kapal, dan kemudian, ia menemukan keseluruhan lambung Titanic.

Ballard tahu bahwa waktu yang tersisa singkat dan badai dengan cepat mendekat, jadi ia menandai lokasi persisnya Titanic di peta.

Selama setahun, ia tidak menceritakan kepada siapa pun, karena takut orang lain datang dan mencoba untuk menghapus tanda itu. Ballard akhirnya kembali pada 12 Juli 1986 dan membuat studi detail tentang bangkai Titanic.

Setelah itu, Ballard kemudian menyelidiki reruntuhan Bismarck, RMS Lusitania, USS Yorktown, PT-109, dan masih banyak lagi.

Kisah kapal megah Titanic kemudian diangkat menjadi sebuah karya film yang memenangkan 11 piala dari Academy Awards, meninggalkan fakta bahwa bangkai kapal itu benar-benar ditemukan karena operasi rahasia pemerintah AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya