Liputan6.com, Jakarta - Siapa tak kenal Jepang, salah satu negara 'Macan Asia' berkat keunggulan teknologinya dan menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan mancanegara.
Namun, semaju apapun Jepang, Negeri Bunga Sakura tetap saja menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki intensitas tinggi dihantam bencana alam.
Baca Juga
Kendati demikian Jepang adalah tempat yang sangat aman dalam hal kejahatan kekerasan dan serangan hewan liar, iklim dan geografi negara itu memberikan potensi untuk sejumlah bencana.
Advertisement
Oleh karenanya, sudah jadi tradisi bagi penduduk dan warga asing yang menetap jangka panjang di Jepang untuk memikirkan secara detail mengenai kesiapsiagaan bencana mereka dan mengumpulkan paket perkakas darurat (survival kit) kala gempa atau topan menerjang.
Untungnya di Jepang, menyusun paket perkakas darurat tidak mengharuskan orang setempat pergi ke toko khusus atau sampai merogoh kocek dalam-dalam. Cukup mengumpulkan barang yang biasa ditemukan di supermarket atau alat rumah tangga yang ada.
Belajar dari Jepang, ini 6 benda-benda bermanfaat untuk perkakas darurat gempa, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (2/10/2018).
Â
* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.
Â
Â
Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.
Â
Simak video pilihan berikut:
Â
1. Ransel
Benda ini merupakan salah satu yang paling krusial.
Mengutip dari BBC, warga Jepang membawa perkakas darurat gempa dan bencana mereka di dalam sebuah tas punggung agar mudah, praktis, dan cepat dibawa. Ransel itu pun harus berkapasitas besar untuk menampung banyak barang.
Warga Jepang biasanya telah menyiapkan ransel lengkap dengan isinya pada hari-hari normal atau jauh sebelum bencana menerjang, di rumah atau tempat lain di mana mereka sering beraktivitas (kantor atau sekolah misalnya).
Jadi, ketika gempa atau topan menghadang, mereka cukup membawa ransel yang telah berisi berbagai perkakas itu, untuk melakukan mobilisasi menuju tempat evakuasi.
Lantas apa isi ransel tersebut?
Advertisement
2. Kotak P3K
Kotak P3K yang berisi berbagai keperluan medis adalah salah satu yang masuk dalam tas ransel tersebut.
Isinya meliputi (namun tak terbatas pada hal berikut, bisa saja ditambahkan): perban, antiseptik, obat analgesik atau yang setara, serta obat lain sesuai kebutuhan masing-masing.
3. Air dan Makanan
Ini juga cukup krusial. Orang-orang Jepang tak tahu, apakah destinasi mereka untuk mengungsi memiliki makanan dan air yang cukup.
Beberapa situasi bencana terkadang membuat mereka berada di tempat yang terisolasi atau tak terjamah dengan cepat oleh tim tanggap bencana. Oleh karenanya, warga Jepang memasukkan makanan instan dan air untuk jangka waktu konsumsi beberapa hari di dalam tas darurat bencana mereka.
Advertisement
4. Keperluan Sanitasi Sederhana
Meski bencana menerjang, kebersihan tubuh tetap harus diperhatikan, demi meminimalisir penyakit yang disebabkan oleh kuman dan organisme yang dihasilkan akibat sanitasi buruk.
Warga Jepang biasanya membawa tisu kering dan tisu basah untuk keperluan sanitasi sederhana di dalam tas darurat bencana mereka, di samping sabun dan alat-alat kebersihan diri lainnya, demikian seperti dikutip dari Soranews24.com.
Kantung plastik juga disiapkan, untuk menampung hajat jika sekiranya toilet darurat belum tersedia.
Beberapa kain lap dan handuk juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sanitasi.
5. Dokumen Penting
Semisal; berbagai kartu identitas (guna memudahkan proses identifikasi jika bertemu aparat), paspor, serta berbagai surat-surat yang dianggap penting (sertifikat tanah atau rumah, dan lain-lain).
Semuanya dimasukkan ke dalam wadah atau kantung yang aman dan kedap air, supaya tidak basah atau tidak mudah rusak.
Advertisement
6. Tali, Pisau, Korek, Senter, Baterai, dan Alat Komunikasi
Semua merupakan benda-benda penting yang wajib ada. Beberapa, --seperti (namun tak terbatas pada) pisau serbaguna, tali, korek, dan senter-- bisa digunakan untuk keperluan bertahan hidup mendasar, jika paham berbagai fungsi pemanfaatannya.
Sementara alat komunikasi seperti telepon genggam atau telepon satelit, bisa berguna untuk menghubungi kontak darurat. Walkie-talkie atau alat komunikasi berbasis frekuensi radio juga bisa digunakan sebagai alternatif.
7. Selengkapnya...
Selengkapnya, Anda bisa klik tautan berikut, sebagaimana dirumuskan oleh lembaga swadaya masyarakat asal Jepang yang bergerak di bidang penanganan bencana Peace Boat.
Â
* Apakah ada benda lain yang tertinggal yang menurut Anda tak kalah penting? Sila tambahkan di kolom komentar.
Advertisement