Liputan6.com, Monarto - Pekan ini, Kebun Binatang Monarto di Australia menyambut kehadiran keluarga baru yang menggemaskan. Ia adalah bayi badak putih--spesies yang terancam punah.
Dikutip dari laman ABC Indonesia, Rabu (7/11/2018), petugas kebun binatang telah mengurus bayi badak putih itu. Bayi badak betina itu pun dinamai sebagai Imani.
Petugas penjaga kebun binatang, Haidee Kinter, mengatakan walau timnya telah mempersiapkan kelahiran Imani, kehadirannya sangatlah mengejutkan.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, bayi yang baru lahir itu telah menunjukkan kepribadiannya kepada para penjaga di kebun binatang.
"Mereka cukup menggemaskan, setiap bayi kecil yang dilahirkan di sini, selalu membuat Anda tertawa hanya karena kelucuan mereka," kata Kinter.
"Mereka sangat ingin tahu, mereka menggigit segalanya, ia sudah menjulurkan lidahnya ketika ia merasakan semua hal yang ada di sekelilingnya."
"Sekarang ketika bayi itu sudah lahir kami sangat senang bahwa Umqali menjadi ibu yang luar biasa."
Kinter mengatakan Umqali hamil Imani selama 17 bulan dan bayi yang baru lahir ini telah menampilkan karakter unik di hadapan penjaga kebun binatang sejak hari pertama.
Meski Imani mungkin sedang dalam fase yang menggemaskan untuk saat ini, Kinter mengatakan hal itu tidak akan berlangsung lama. Badak yang baru lahir umumnya menggandakan ukuran tubuhnya dalam waktu dua minggu.
"Mereka kira-kira memiliki berat antara 40 kg dan 55 kg ketika mereka lahir," tutur Kinter.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Selamatkan Spesies yang Terancam Punah
Imani adalah bayi keenam yang lahir di Kebun Binatang Monarto. Pasangan ibu dan anak itu saat ini dipamerkan bersama dengan dua badak lainnya, bernama Uhura dan Savannah.
Direktur Kebun Binatang Monarto, Peter Clark, mengatakan bayi badak yang lahir dengan selamat adalah prestasi yang sangat baik dan menunjukkan program pembiakan internasional berhasil untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah.
"Kami sangat senang menyambut bayi yang cantik ini ke Kebun Binatang Monarto dan senang bahwa kelahirannya berkontribusi pada kepastian populasi spesies yang luar biasa seperti itu," kata Clark.
"Sayangnya, dengan tingkat perburuan sekarang yang melebihi tingkat kelahiran badak di Afrika, sungguh menyedihkan bahwa badak menghadapi masalah serius di alam liar, para ahli memperkirakan bahwa jika kita tidak bertindak sekarang, mereka mungkin punah dalam waktu kurang dari 10 tahun."
Kebun Binatang Australia Selatan telah bergabung dengan Proyek Badak Australia yang berencana membawa sejumlah besar badak ke Australia dalam beberapa tahun mendatang, dengan harapan mewujudkan tempat perlindungan badak di Kebun Binatang Monarto.
Advertisement