4 Serangga yang Jadi Camilan Lezat di Sejumlah Negara, Salah Satunya Indonesia

Sejumlah negara ini menjadikan serangga sebagai makanan. Bahkan, negara yang turut mengonsumsi serangga adalah Indonesia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Nov 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 20:10 WIB
Ilustrasi kalajengking (iStock)
Ilustrasi kalajengking (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Serangga adalah hewan yang kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Nyamuk hingga lalat adalah jenis serangga yang kita temukan di rumah hingga tempat kerja.

Terkadang, ada sejumlah serangga yang merugikan manusia. Sebab, membawa penyakit dan bisa membunuh manusia. Jenis serangga tak hanya nyamuk dan lalat.

Ada jenis serangga lain yang hidup di dunia ini. Bahkan, sejumlah di antaranya dikonsumsi oleh manusia. Ada sejumlah faktor yang melatarbelakanginya.

Mulai dari faktor sejarah hingga kandungan yang mereka anggap baik bagi tubuh. Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Rabu (14/11/2018), berikut 4 serangga yang dikonsumsi di sejumlah negara:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Jangkrik - Thailand

Jangkrik dijadikan Camilan Diet, Sehatkah?
Terdapat berbagai olahan makanan berbahan dasar serangga, salah satunya yaitu hewan jangkrik. (Sumber foto: Google)

Serangga yang paling diburu di Thailand dimakan selayaknya camilan adalah jangkrik. Jenis yang satu ini dimasak dengan berbagai cara. Mulai dari digoreng, dipanggang, atau dimakan dengan sajian mentah.

Salah satu hidangan jangkrik yang paling populer di Negeri Gajah Putih ini bernama Jing Leed. Jangkrik ini digoreng kering dan biasa dijual oleh pedagang kaki lima.

Bagi masyarakat Thailand, jangkrik ini baik bagi tubuh karena mengandung kalsium dan zat baik lainnya. Mereka merekomendasikan makan jangkrik dengan minum bir.

2. Kalajengking - China

Menikmati Cokelat Bertabur Cacing hingga Kecoa Madagaskar
Pedagang memajang kalajengking dagangannya di sebuah pasar di Mexico City, Meksiko, Minggu (10/6). Sejumlah restoran dan pasar di Mexico City menawarkan hidangan tak biasa seperti cacing, kecoa, serangga, dan telur semut. (Ronaldo SCHEMIDT/AFP)

Serangga lain yang begitu populer adalah kalajengking. Hewan mengerikan ini biasa dijual di China sebagai camilan.

Ada cerita panjang mengapa masyarakat China mengonsumsi serangga. Pada zaman dahulu, masyarakat miskin sulit membeli daging ayam atau babi. Mereka tidak memiliki uang untuk mengonsumsi makanan tersebut.

Untuk mencukupi kadar protein dalam tubuh akhirnya mereka memakan kalajengking ini. kalajengking bisa dimasak dengan sejumlah cara, di antaranya adalah bakar dan goreng.

Untuk membuat rasanya lebih lezat, merek menambahkan sejumlah bumbu tradisional.

3. Tawon - Jepang

20160412-Sarang-Tawon-AFP
Sarang Tawon (AFP PHOTO/Justin Sullivan)

Serangga unik lainnya yang turut dikonsumsi adalah tawon. Bagi masyarakat Jepang, serangga ini enak rasanya.

Bahkan, di Negeri Sakura ini ada semacam festival yang khusus menyajikan makanan dari tawon. Festival itu bernama Kushihara.

Adapula teknik masak tawon yang digiling hingga halus dan dijadikan bahan pembuatan saus dan kue beras. Ada pula olahan tawon yang dijadikan hidangan penutup, yaitu berupa puding.

Tawon akan dimasak lalu dimasukan dalam cairan agar-agar dan dimakan selayaknya puding berisi jelly.

Tak hanya itu, tawon juga dimasak dengan jara lain. Bisa dijadikan toping dalam sushi dan keripik.

 

4. Capung - Indonesia

Ampuhkah Capung untuk Atasi Kebiasaan Ngompol Anak?
Ampuhkah Capung untuk Atasi Kebiasaan Ngompol Anak?

Serangga juga ada yang dimakan di Indonesia. Hewan itu adalah capung. Di Tanah Air, capung merupakan camilan yang sangat menarik.

Untuk menangkapnya, masyarakat lokal akan mencelupkan sebuah tongkat ke dalam cairan getah. Capung yang terbang akan menghinggap dan terjebak pada tongkat itu.

Capung tidak dimakan bagian sayapnya, hanya dagingnya saja yang dikonsumsi. Biasanya serangga ini akan digoreng sampai garing dan dijadikan camilan enak yang dipadu dengan sejumlah bumbu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya