Kematian Atlet Muay Thai Anak Picu Kemarahan di Thailand

Muay Thai, tinju khas Thailand, sangat populer. Banyak atlet yang masuk ke dunia olahraga pada usia muda, berharap mendapat ketenaran dan kekayaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 08:01 WIB
Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com, Bangkok - Warga Thailand terkejut dan marah setelah atlet Muay Thai berusia 13 tahun tewas dalam sebuah pertarungan amal.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (15/11/2018), Anucha Tasako, pingsan setelah lawannya meluncurkan beberapa pukulan ke kepala pada pertarungan di Provinsi Samut Prakan, dekat Bangkok, Thailand pada 10 November lalu.

Rekaman video ponsel yang diperlihatkan oleh media setempat menangkap momen suram saat Anucha terhempas di lantai ring dan para asisten bergegas masuk ke ring untuk membantu Anucha yang tidak bergerak.

Kala itu, Anucha bertanding dengan nama samaran Phetmongkol Sor Wilaithong.

Media setempat melaporkan dia telah bertarung sejak usia delapan tahun dan telah berkompetisi dalam lebih dari 150 pertandingan.

Muay Thai, tinju khas Thailand, sangat populer. Banyak atlet yang masuk ke dunia olahraga pada usia muda, berharap mendapat ketenaran dan kekayaan.

Namun keterlibatan anak-anak, yang terkadang mulai di bawah usia 10 tahun dalam pertarungan yang banyak menggunakan tendangan dan siku ke kepala dan jarang menggunakan pelindung kepala, telah memicu kritikan.

Para petarung muda sering menjadi pencari nafkah utama bagi keluarganya yang kurang mampu. Pertarungan Muay Thai juga sering kali menjadi ajang perjudian di luar ring tinju.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

RUU Larangan Muay Thai Bagi Anak

Kejuaraan Muay Thai Road to Victory (RTV) 9
Sebanyak 17 petarung yang mayoritas dari daerah berhasil menjadi juara di Kejuaraan Muay Thai Road to Victory (RTV) 9. (Muay Thai Road to Victory/Edward Luhukay)

Lawan Anucha adalah Nitikron Sonde, yang usianya hampir sama, kata polisi. Baik Anucha maupun Nitikron tidak menggunakan pelindung kepala.

"Saya menyesali ini," kata Nitikron melalui postingan di akun Facebooknya, Selasa 13 November 2018.

"Namun saya harus menjalankan kewajiban saya untuk menang agar saya mendapatkan cukup uang untuk menunjang pendidikan saya."

Rancangan undang-undang untuk mencegah anak di bawah usia 12 tahun bertanding Muay Thai sedang dipertimbangkan. RUU tersebut kemungkinan mendapatkan dukungan setelah kematian Anucha.

Kemarahan mengalir seiring berita kematiannya menyebar, dengan beberapa warga menyalahkan wasit karena tidak bertindak cepat untuk mengakhiri pertarungan.

"Dia sudah hampir tidak bisa berdiri. Mengapa wasit tidak menghentikan pertarungan namun tetap membiarkan dia terus dipukul sampai pingsan," kata salah satu pengguna Facebook Thailand seperti yang dilaporkan kantor berita AFP.

Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand dikutip media setempat mengatakan dia akan menyerahkan rancangan RUU secepat mungkin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya