Jokowi Bertemu dengan Presiden China di KTT APEC, Ini yang Dibahas

Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral yang digelar di sela KTT APEC.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2018, 11:00 WIB
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC 2018 (sumber: Kantor Sekretariat Presiden)
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC 2018 (sumber: Kantor Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Port Moresby - Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral yang digelar di sela KTT APEC. Pertemuan dihelat di Hotel Stanley, Port Moresby, Sabtu petang, 17 November 2018.

Mengawali pertemuan, Presiden Jokowi memberikan ucapan selamat kepada Presiden Xi Jinping atas kesuksesan China menggelar pameran internasional ekspor di Shanghai yang berlangsung belum lama ini.

"Saya ingin menyampaikan selamat atas penyelenggaraan The 1st China International Import Export Expo di Shanghai baru-baru ini, di mana Indonesia menjadi 'Negara Kehormatan'," ujar Jokowi, seperti dikutip dari rilis resmi Biro Sekretariat Presiden RI, Minggu (18/11/2018).

Selain itu, Presiden juga mengapresiasi China atas ucapan simpati dan kerja sama yang diberikan dalam penanganan bencana alam di Lombok dan Sulawesi Tengah.

Kedua kepala negara kemudian membahas beberapa hal terkait hubungan kedua negara. Dalam bidang perdagangan, Presiden berharap kedua negara dapat bekerja sama mengatasi defisit perdagangan Indonesia-China melalui berbagai cara, antara lain kemudahan bagi ekspor buah tropis dari Indonesia ke China, seperti nanas segar, buah naga, alpukat, rambutan, mangga, pisang, dan durian.

"Kemudahan bagi impor sarang burung walet asal Indonesia," lanjutnya.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas perpanjangan kerja sama Bilateral Currency Swap Agreengement (BCSA) antara Bank Indonesia (BI) dan Bank of China.

"Yang mulia, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan empat hal. Yang pertama, saya menyambut baik dan terima kasih atas perpanjangan dan kenaikan nilai dari bilateral currency swap antara Bank Indonesia dengan Bank of China di 16 November 2018," tutur dia.

Presiden juga berharap keberlanjutan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya, termasuk kerja sama pengembangan biodiesel seperti biofuel B5, B20 dan replantasi kelapa sawit. Selain itu, Presiden ingin agar China tidak menerapkan kuota atau anti-dumping untuk produk manufaktur Indonesia seperti besi baja.

"Saya juga harap Yang Mulia dapat mendorong wisatawan China untuk berkunjung ke Indonesia khususnya ke Bali dan 10 Bali baru," imbuhnya.

Kedua Kepala Negara juga membahas mengenai kerjasama di bidang investasi, termasuk untuk mengembangkan industri 4.0.

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Duta Besar LBBP RI untuk Papua Nugini Ronald J.P. Manik, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya, dan Staf Khusus Presiden Adita Irawati.

 

Simak video pilihan berikut:

China - RI Ada Tanggung Jawab soal Kemakmuran Asia Pasifik

Presiden Jokowi Adakan Pertemuan Bilateral dengan Presiden Tiongkok
Presiden Indonesia, Joko Widodo (kanan) dan presiden Tiongkok, Xi Jinping saat melakukan pertemuan bilateral di area penyelenggaraan KTT Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center, Rabu (22/4/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping menyatakan China dan Indonesia memiliki tanggung jawab yang sama untuk mendorong perkembangan kawasan Asia-Pasifik, khususnya di negara-negara berkembang.

Hal tersebut disampaikan Xi Jinping saat membuka pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Economi Cooperation (APEC) 2018 di Port Moresby, Papua Nugini.

"Tiongkok dan Indonesia dua-duanya adalah negara berkembang besar dan badan ekonomi yang baru. Kita memikul tanggung jawab yang sama untuk membela kepentingan umum negara berkembang dan mendorong kemakmuran maupun perkembangan kawasan," ujar dia di Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu 17 November 2018.

Xi Jinping juga mengapresiasi apa yang diungkapkan Presiden Jokowi ‎dalam Annual Meeting IMF-World Bank yang digelar di Bali pada Oktober 2018 lalu. Khususnya terkait dengan risiko dari gejolak ekonomi global.

"Saya sangat mengapresiasi. Saya siap bersama Bapak Presiden diskusi tentang garis besar perkembangan kedua negara untuk mencari atau berupaya mewujudkan kemakmuran untuk rakyat dan memberikan kontribusi untuk perdamaian maupun perkembangan kawasan dan seluruh dunia," kata dia.

Terakhir Xi Jinping mengatakan jika Jokowi sudah seperti teman lama baginya. Sebab, telah banyak kerja sama yang dilakukan oleh China dan Indonesia selama ini.

"Dan selama 1 tahun kita saling tukar utusan khusus, saling kirim surat dan saluran lain, menjaga komunikasi yang erat untuk mendorong sinergi strategis perkembangan kedua negara dan kerja sama berbagai bidang terus mendalam. Saya merasa gembira tentang ini," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya