Liputan6.com, Mumbai - Legenda Bollywood, Amitabh Bachchan mengaku telah membayar lunas utang yang menjerat 1.398 petani di India. Nilai total pinjaman itu sebesar 40 juta rupee atau sekitar Rp 8,1 miliar.
Pengakuan itu diungkapkan Bachchan dalam blognya. Seperti dikutip dari BBC News, Selasa (20/11/2018), ia merasakan sebuah "sensasi pencapaian".
Semua petani yang ia bayar utangnya berasal dari Uttar Pradesh, kota kelahiran sang artis.
Advertisement
Faktanya, memang tak mudah jadi petani di India. Puluhan ribu dari mereka berjuang untuk bisa lepas dari jerat utang.
Baca Juga
Selama beberapa dekade hingga kini, industri pertanian di sana dirusak oleh kekeringan, menipisnya air permukaan, produktivitas yang menurun, dan kurangnya modernisasi.
Tak sedikit dari para petani yang memilih jalan pintas yang tragis: bunuh diri. Setidaknya 300 ribu petani telah mengakhiri hidup mereka sendiri sejak 1995.
Di sisi lain, Bachchan yang kini berusia 76 tahun, masih jadi aktor paling terkenal dan populer.
Dengan menyisihkan rezeki yang ia punya, sang aktor membayar utang yang dipinjam dari bank pelat merah, Bank of India.
"Pihak bank telah mengeluarkan dokumen penyelesaian utang dan sertifikat sekaligus," kata dia dalam blognya.
"Saya berharap bisa memberikan (dokumen) penyelesaian ini, konfirmasi bahwa utang mereka telah dilunasi secara pribadi," tulis Bachchan.
Karena tak mudah membawa lebih dari seribu petani ke Mumbai, tempat tinggalnya, maka ia menyewa gerbong kereta untuk mengangkut perwakilan yang jumlahnya 70 untuk menerima surat-surat itu.
Para petani akan tiba di Mumbai pada 26 November 2018.
Pada awal 2018, Bachchan juga melunasi utang 350 petani dari negara bagian Maharashtra.
Amitabh Bachchan sebelumnya pernah terlibat dalam kontroversi sehubungan dengan lahan pertanian. Pada tahun 2007, pengadilan memutuskan bahwa lahan seluas 90.000 kaki persegi telah dialokasikan secara ilegal untuknya.
Dia menghadapi tuduhan penipuan, yang kemudian dibatalkan, setelah ia menanggalkan klaim atas tenah tersebut.
Bachchan telah berakting di lebih dari 190 film, termasuk besutan Hollywood. Ia juga menjadi pembawa acara Kaun Banega Crorepati, Who Wants to be a Millionaire versi India, yang jadi salah satu acara yang paling banyak ditonton di televisi negara itu.
Â
Neraka Petani India
Perubahan iklim dan gelombang panas menjadi pembunuh diam-diam atau silent killer di kalangan petani India.
Menurut studi terbaru, kedua faktor itu berkontribusi terhadap bunuh diri 60 ribu petani India dalam tiga dekade terakhir.
Tingginya temperatur telah merenggut kehidupan petani, salah satu golongan masyarakat yang rapuh. Demikian diungkap studi tersebut seperti dikutip dari The Guardian pada 2017.
Menggambarkan sensitivitas ekstrem industri pertanian India terhadap kenaikan suhu, studi dari University of California, Berkeley, menemukan kenaikan hanya 1 derajat Celcius pada hari rata-rata selama musim tanam dikaitkan dengan 67 kasus bunuh diri.
Peningkatan suhu hingga 5 derajat Celcius pada satu hari dikaitkan dengan 335 kematian tambahan, demikian studi yang dipublikasikan di jurnal PNAS.
Secara total, diperkirakan 59.300 kasus bunuh diri di sektor pertanian selama 30 tahun terakhir dapat dikaitkan dengan pemanasan global dan perubahan iklim.
Studi ini juga mendukung teori tentang curah hujan meningkat sedikitnya 1 cm setiap tahunnya dikaitkan dengan penurunan rata-rata 7 persen dalam tingkat bunuh diri.
"Jadi dalam hal ini, manfaat curah hujan yang kuat membuat tingkat bunuh diri lebih rendah untuk dua tahun berikutnya," kata peneliti Tamma Carleton.
Kasus bunuh diri di sektor pertanian India menurun tahun lalu, tapi tetap berada pada tingkat epidemi di beberapa negara bagian dan merupakan sumber tekanan besar bagi para legislator.
Satu negara yang terkena kekeringan, Maharashtra, melaporkan 852 kasus bunuh diri petani dalam empat bulan pertama tahun ini, sementara pada tahun 2015, salah satu tahun terburuk yang tercatat, sekitar 12.602 petani melakukan bunuh diri di seluruh India.
Secara keseluruhan, lebih dari 300 ribu petani dan buruh tani telah bunuh diri di negara ini sejak 1995.
Advertisement