Berkobar Lebih dari 12 Hari, Kebakaran Lahan California Selatan Akhirnya Padam

Setelah berkobar hebat lebih dari 12 hari, kebakaran di wilayah California Selatan berhasil dipadamkan total.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 22 Nov 2018, 14:04 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 14:04 WIB
Sisa-sisa kebakaran besar di California Selatan yang berlangsung lebih dari 12 hari dan merusak 6.000 bangunan. (AFP)
Sisa-sisa kebakaran besar di California Selatan yang berlangsung lebih dari 12 hari dan merusak 6.000 bangunan. (AFP)

Liputan6.com, Los Angeles - Regu pemadam kebakaran mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil memadamkan seluruh kobaran api, yang menghancurkan sebagian wilayah California Selatan atau dikenal dengan sebutan Woolsey Fire.

Kebakaran yang berlangsung sejak 8 November itu menyebar hingga ke kawasan pemukiman warga, telah merusak lebih dari 1.600 rumah dan bangunan.

Dikutip dari Time.com pada Kamis (22/11/2018), kebakaran besar itu juga mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan terluka. Ribuan orang lainnya dikabarkan masih berada di tempat pengungsian, menunggu arahan selanjutnya dari pihak berwenang.

Kabar tentang pemadamam penuh tersebut disampaikan oleh pejabat pemadam kebakaran pada Rabu Malam, yang disiarkan secara langsung oleh beberapa televisi nasional.

Sebelumnya, kobaran api dilaporkan meluas dengan cepat akibat tiupan angin kencang yang mencapai lebih dari 150 kilometer per jam. Kebakaran tersebut dilaporkan menyambar kawasan hunian elit Malibu dan Calabasas di utara Los Angeles.

Meski kecepatan angin telah berkurang dan api berhasil dipadamkan, namun ramalam cuaca setempat mengatakan bahwa warga masih belum aman untuk kembali pulang.

Dalam beberapa hari ke depan, sebuah angin badai dikabarkan akan menghantam bagian tengah dan selatan Californnia, yang membawa risiko longsoran lumpur dan batu dari bukit-bukit gundul.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Janji Donald Trump

Kebakaran California
Dua petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di sepanjang Ronald Reagan (118) di Simi Valley, Californnia (12/11). Departemen Pemadam Kebakaran setempat mendesak agar warga segera mengungsi ke tempat aman. (AP Photo/Ringo H.W. Chiu)

Akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump datang meninjau lokasi kebakaran di California, guna melihat secara langsung dampak kerusakan hebat yang disebabkan oleh kebakaran di negara bagian itu.

Trump juga bertemu dengan para pejabat dan tim SAR setempat.

"Tidak ada yang menduga ini bisa terjadi," katanya kepada para wartawan setelah berjalan kaki melewati puing-puing yang hangus di kota Paradise, California utara, seperti dikutip dari VOA Indonesia.

Sedikitnya 9.700 rumah hancur dalam kebakaran itu dan 71 orang dinyatakan tewas serta lebih dari 1.000 orang hilang.

Kebakaran yang dijuluki Camp Fire itu adalah yang paling mematikan dalam sejarah California. Lebih dari 5.500 petugas pemadam kebakaran masih berusaha mengatasinya.

Trump didampingi oleh Wali Kota Paradise Jody Jones, Gubernur L Jerry Brown, Gubernur terpilih Gavin Newsom, dan kepala Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) Brock Long.

Trump berjanji akan memberikan bantuan federal, dengan mengatakan, "Kita semua akan bekerja sama."

Sang presiden juga berjanji akan bekerja dengan kelompok-kelompok lingkungan mengenai pengelolaan hutan yang lebih baik.

Ia menambahkan, "Mudah-mudahan ini akan menjadi (kebakaran) yang terakhir karena ini sangat buruk."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya