Liputan6.com, Bangkok - Suatu hari di bulan Juli 2017, Panarat Chaiyaboon sedang menggunakan toilet duduk di toilet di lantai dasar rumahnya. Tiba-tiba ia merasakan gigitan menyengat di pahanya. Perempuan asal Thailand sontak melompat.
Ketika mengecek apa gerangan yang menggigitnya, ia kaget bukan kepalang. Pelakunya ternyata adalah ular piton sepanjang 8 kaki atau 2,4 meter yang muncul dari lubang toiletnya.
Baca Juga
Panarat kemudian bergegas dilarikan ke rumah sakit, dalam kondisi berdarah-darah, dengan delapan lubang bekas gigi yang dalamnya mencapai setengah inci.
Advertisement
Ular yang jadi pelakunya telah ditangkap. Namun, sepekan kemudian, anak perempuan Panarat yang berusia 15 tahun menemukan piton lain di toilet yang sama. Gadis itu terguncang. Trauma berat. Sampai-sampai ia mengungsi di rumah kerabatnya.
Sepanjang 2017 jadi tahunnya penampakan ular di Thailand, khususnya di Bangkok, seperti dikutip dari The New York Times.
Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bangkok atau Bangkok Fire and Rescue Department, yang juga melayani permintaan bantuan untuk menangkap ular di rumah-rumah, sibuk bukan main.
Hingga 27 November 2017, lembaga tersebut telah menerima 31.801 permintaan bantuan untuk menangkap ular. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari tahun 2016 yang berjumlah 29.919 panggilan, dan tiga kali lipat lebih dari tahun 2012 yang sebesar 10.492.
Bahkan, ada hari di mana petugas pemadam kebakaran menberima 173 laporan terkait kemunculan ular. Sementara, laporan kebakaran hanya ada lima.
"Tak mungkin kami bisa bertahan jika ada lebih banyak kebakaran daripada ular," kata Prayul Krongyos, wakil kepala departemen kebakaran Bangkok.
Prayul mengaku, pihaknya hampir panik karenanya. Salah satu alasan lonjakan tajam jumlah laporan adalah meningkatnya kesadaran publik bahwa petugas pemadam kebakaran tak hanya membantu mengatasi api, tapi juga membantu menangkap ular dan hewan lainnya.
Sebagian besar ular yang diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran dibawa ke taman margasatwa dan akhirnya dilepaskan di alam liar.
Thailand memang sarangnya ular. Konon ada legenda yang menyebut, para manusia di Bangkok meminjam 'tempat' dari hewan-hewan melata itu.
Bandara utama di Negeri Gajah Putih, Suvarnabhumi dibangun di lokasi yang dijuluki Cobra Swamp -- rawa kobra.
Bahkan, kota Bangkok terbentuk di delta Sungai Chao Phraya, sebuah surga reptil yang berawa.
Keledai Dibebaskan dari Penjara
Bukan hanya munculnya ular dari lubang toilet, sejumlah kejadian tak biasa bahkan aneh juga terjadi pada tanggal 27 November.
Pada 27 November 2017 juga jadi momentum dibebaskannya delapan keledai dari penjara. Hewan-hewan tersebut dipenjara oleh aparat di Uttar Pradesh, India.
Seperti dikutip dari Hindustan Times, hewan-hewan itu ditahan karena merusak tanaman dan melukai anak-anak di lokasi dekat penjara.
Para keledai dibebaskan setelah sejumlah pemiliknya, yang didampingi petinggi partai BJP setempat, mendatangi penjara dan berjanji hewan peliharaan mereka tak akan lagi bikin onar.
"Hewan-hewan itu tidak hanya memakan tumbuhan, mereka menghancurkan seluruh kebun dan melukai anak-anak," kata kepala penjara Sitaram Sharma.
Ia menambahkan, selama berada dalam tahanan, para keledai tersebut diperlakukan dengan layak. "Kami pengaturan untuk mereka di dalam. Mereka diberi makan dua kali sehari," kata seorang petugas penjara.
Sementara itu, pada 1895, Alfred Nobel menandatangani wasiat yang memulai penganugerahan Penghargaan Nobel di Swedish-Norwegian Club di Paris.
Sejarah juga mencatat, pada 27 November 1946, di tengah Perang Dingin, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru menyerukan pada Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk menghentikan percobaan nuklir dan memulai pelucutannya.
Advertisement