Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang pria Suriah yang terjebak selama lebih dari tujuh bulan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, akhirnya mendapat suaka dari pemerintah Kanada.
Nasib Hassan al-Kontar mendapat perhatian global ketika ia mulai mengunggah video secara berkala dari Negeri Jiran, yang menceritakan kesehariannya di dalam bandara, dan berbagi pandangan tentang beragam isu.
Kontar (37) telah menghabiskan dua bulan terakhir di pusat detensi Malaysia dan sponsornya dari kanada berupaya mempercepat penyelesaian kasusnya.
Advertisement
Dikutip dari BBC pada Selasa (27/11/2018), Kontar dikabarkan telah mendarat di Kota Vancouver, Kanada, pada Senin malam waktu setempat, atau Selasa pagi WIB.
Baca Juga
Dua organisasi, British Columbia Muslim Association dan Canada Caring Society, mensponsori dia untuk datang ke Kanada sebagai pengungsi.
"Ini rasa lega yang sangat besar, masih sedikit tidak bisa dipercaya," kata Laurie Cooper, seorang sukarelawan dari Canada Caring Society.
"Hingga saya memberinya pelukan di bandara itu tidak benar-benar nyata. Ini adalah perjalanan yang panjang dan penuh pasang surut," lanjutnya.
Kelompok itu mengatakan orang-orang dari seluruh dunia membantu mengumpulkan dana untuk membawa Kontar ke Kanada, dan terhindar dari ancaman keselamatan di tanah kelahirannya, Suriah.
Departemen Imigrasi Federal Kanada menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa pria Suriah itu datang ke Kanada, di mana hal tersebut adalah kebijakan yang mengutip undang-undang privasi.
"Meskipun kami tidak dapat mengomentari kasus individu, setiap aplikasi ditinjau secara adil, berdasarkan pada manfaatnya," kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sejumlah organisasi hak asasi telah memperjuangkan kasus Kontar, dan sebuah petisi online yang diluncurkan oleh Canadian Caring Society berhasil mengumpulkan lebih dari 62.000 tanda tangan dukungan.
Simak video pilihan berikut:
Ditolak Suaka oleh Banyak Negara
Hassan al-Kontar diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Uni Emirat Arab ketika perang pecah di Suriah pada tahun 2011.
Dia tidak bisa memperbarui paspornya karena belum menyelesaikan dinas militer di negaranya. Tetapi dia tidak ingin kembali, takut akan ditangkap atau dipaksa bergabung dengan pasukan perang.
Pada 2017 ia berhasil mendapatkan paspor baru, tetapi akhirnya dideportasi ke Malaysia. Ini adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang memberi warga Suriah akses bebas visa pada saat kedatangan.
Dia diberi visa turis selama tiga bulan. Namun, ketika izin tersebut berakhir, Kontar mencoba pergi ke Turki tetapi tidak diizinkan naik ke pesawat. Dia pergi ke Kamboja tetapi dikirim kembali.
Dia menghabiskan berbulan-bulan di area kedatangan bandara dan hidup dari makanan yang disumbangkan oleh staf maskapai penerbangan.
Kontar yang berasal dari Kota Suweida di selatan Damaskus, telah mengajukan permohonan suaka di Ekuador dan Kamboja, tetapi tidak berhasil.
Advertisement