Minum Darah Ular... Ini 3 Aksi Pasukan Khusus Militer RI yang Disorot Dunia

Pasukan khusus TNI sering dilibatkan dalam berbagai operasi mulai dari operasi penangkapan teroris sampai operasi penyelamatan sandera.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Des 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 21:00 WIB
Prajurit Kopassus
Personel Kopassus mengalungkan ular berbisa saat melakukan atraksi menjinakan satwa reptil itu pada Upacara Penyerahan Satuan di Lapangan Mako Kopassus, Jakarta, Jumat (23/3). Kopassus resmi dipimpin Mayjen TNI Eko Margyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan TNI dalam berbagai operasi diakui dunia internasional. Kemampuan TNI yang juga memiliki pasukan khusus diraih dari hasil latihan yang keras dan ditunjang dengan berbagai persenjataan yang super canggih.

Pasukan khusus TNI sering dilibatkan dalam berbagai operasi mulai dari operasi penangkapan teroris sampai operasi penyelamatan sandera.

Tak heran jika keberhasilan mereka kerap disorot media asing dan bahkan dunia. Pengakuan itu juga pernah disampaikan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (7/12/2018), berikut 3 aksi pasukan khusus TNI yang pernah disorot dunia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

1. Pembajakan Maskapai Garuda Indonesia

Garuda Indonesia
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Pada 28 Maret 1981, pesawat maskapai Garuda Indonesia dibajak di Thailand. Pembajakan berdarah yang menelan korban jiwa ini merupakan yang pertama dalam sejarah penerbangan Indonesia.

Dalam perjalanan dari Palembang ke Medan, tiba-tiba 5 anggota kelompok ekstremis 'Komando Jihad' yang menyamar sebagai penumpang beraksi. Dengan senjata api, mereka meminta pilot untuk menerbangkan pesawat ke Kolombo, Sri Lanka.

Pesawat sempat mendarat sementara di Bandara Penang, Malaysia untuk mengisi bahan bakar. Pesawat kemudian melanjutkan perjalanan ke Thailand dan mendarat di Bandara Don Mueang, Bangkok.

Para pelaku meminta agar anggota Komando Jihad yang ditahan akibat peristiwa Cicendo dibebaskan. Mereka juga menuntut uang sejumlah US$ 1,5 juta, pesawat untuk pembebasan tahanan dan terbang ke tujuan yang dirahasiakan.

Menanggapi hal itu, militer Indonesia memutuskan untuk mengerahkan pasukan Kopassandha (Nama satuan Kopassus saat itu) untuk melakukan penyergapan di bandara Thailand tersebut. Pukul 02.30 tanggal 31 Maret, prajurit bersenjata mendekati pesawat secara diam-diam dan akhirnya berhasil melumpuhkan para teroris.

Namun dalam serbuan operasi kilat Grup-1 Para-Komando yang dipimpin Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan, pilot pesawat Garuda, Kapten Herman Rante, dan Achmad Kirang, salah satu anggota satuan Para-Komando Kopassandha, meninggal dalam baku tembak.

 

2. Bajak Laut Somalia

Ilustrasi Penyanderaan 3
Ilustrasi Penyanderaan

Upaya pembebasan Kapal Sinar Kudus dan 20 ABK WNI yang dibajak para perompak Somalia tak bisa terlepas dari kerja keras PT Samudra Indonesia dan pemerintah.

Menurut Kapuspen TNI, Laksda Iskandar Sitompul mengatakan, Mabes TNI sejak mendapatkan perintah dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat terbatas 18 Maret, langsung menyiapkan tim khusus.

Mabes TNI pada 23 Maret 20122 memberangkatkan personel-personel pilihan dari pasukan elite Kopassus, Marinir, dan dari Angkatan Darat menuju kawasan Somalia untuk misi pembebasan sandera. TNI juga mengirimkan tiga kapal pengawal TNI AL, satu helikopter, dan pesawat. Sejak akhir Maret 2011, pasukan khusus TNI berjaga-jaga di sekitar kawasan pembajakan.

Iskandar Sitompul menambahkan, upaya pembebasan sandera ini dilakukan dengan operasi militer dan negosiasi. Upaya pembebasan ini merupakan prestasi tersendiri bagi TNI karena belum pernah terjadi sebelumnya hanya dalam waktu 46 hari kapal dan sandera terbebas. Semua sandera yang telah disekap selama 46 hari selamat. Umumnya, pembebasan baru berhasil setelah para sandera disekap selama 150 hari.

Setelah bebas total dari para pembajak, kapal Sinar Kudus langsung menuju pelabuhan terdekat di Oman untuk mengecek kembali kondisi kapal. Perjalanan dari kawasan perairan Somalia menuju pelabuhan Oman, diperkirakan makan waktu tiga setengah hari.

 

3. Aksi Kopassus Minum Darah Ular

Prajurit Kopassus
Prajurit Kopassus mendekati ular kobra saat atraksi menjinakan satwa reptil itu pada Upacara Penyerahan Satuan di Lapangan Mako Kopassus, Jakarta, Jumat (23/3). Satuan Kopassus resmi dipimpin Mayjen TNI Eko Margyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis telah menyelesaikan lawatan resminya ke Jakarta, Indonesia, yang berlangsung pada 22 - 24 Januari 2018.

Saat di Jakarta, Mattis bertemu dan membahas sejumlah isu penting bersama dengan Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Bertempat di Kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jim Mattis disuguhkan dengan beragam aksi prajurit elite RI itu, mulai dari simulasi penyelematan sandera dan rappeling dari helikopter.

Pada salah satu skenario, terlihat dua prajurit Kopassus yang rappeling dari helikopter sambil menggendong anjing K-9. Saat sampai di daratan, anjing itu segera berlari menyerang figuran yang berperan menjadi teroris.

Media AS yang berafiliasi dengan pemerintah, ABC News dan Voice of America turut menulis pengalaman kunjungan Jim Mattis ke Indonesia.

"James Marttis disuguhkan penampilan tentara Indonesia meminum darah ular," tulis tajuk yang dipasang oleh ABC News.

Adapun VOA menulis, "Pasukan Khusus Indonesia Membuat Kagum Mattis dengan Ular dan Meminum Darah Ular."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya