Gara-Gara Rebut Kursi Penumpang Lain, 2 Orang di China Ditangkap Polisi

Peristiwa ini terjadi pekan lalu, saat kereta cepat hendak diberangkatkan dari Wuxi, Jiangsu, China.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Des 2018, 13:19 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 13:19 WIB
Ilustrasi kereta dalam kota Tokyo (AFP)
Ilustrasi kereta dalam kota Tokyo (AFP)

Liputan6.com, Wuxi - Dua orang penumpang kereta di China terpaksa dijebloskan ke balik jeruji besi karena telah dianggap mengganggu ketertiban umum.

Seperti dikutip dari laman South China Morning Post, Sabtu (15/12/2018), hal itu terjadi lantaran dua pelaku tidak mau menyerahkan dua kursi yang sebelumnya telah dipesan oleh penumpang lain.

Atas perbuatannya, kedua pelaku akan dijebloskan ke dalam penjara selama tujuh hari. Peristiwa ini sendiri terjadi pekan lalu, saat kereta cepat hendak diberangkatkan dari Wuxi, Jiangsu, China.

Sebelum petugas keamanan tiba, pelaku dan penumpang lainnya terlibat dalam adu mulut karena rebutan kursi. Karena tak terima kursinya diambil, penumpang yang telah lama memesan kursi itu lapor kepada petugas.

"Apakah benar ini kursi Anda, apa buktinya, apa nama Anda sesuai dengan kursi ini," ujar penumpang bernama Li kepada dua pelaku.

Selain merebut kursi penumpang, dua pelaku yang tak dijelaskan identitasnya itu juga melakukan kekerasan verbal kepada penumpang dan petugas keamanan.

Oleh karenanya, dua pelaku langsung diamankan dan diturunkan dari kereta. Akibat kejadian ini, keberangkatan sempat tertunda dan banyak penumpang yang merasa terganggu.

Kejadian tak disiplin di dalam kereta juga pernah terjadi pada Agustus lalu. Kala itu ada seorang mahasiswa doktoral yang menuai kritik dari warganet.

Itu terjadi lantaran dia mengambil kursi orang lain di gerbong kereta. Warganet China yang kesal kemudian mengunggah foto pelaku ke media sosial dan ia langsung mendapat kecaman dari warga.

Dia akhirnya di denda uang dan perusahaan kereta mencabut hal pembelian tiket pria itu selama 180 hari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mengaku Kehilangan Ponsel

Ilustrasi kereta api (iStock)
Ilustrasi kereta api (iStock)

Insiden lain yang menggangu ketertiban umum juga pernah terjadi. Gara-gara seorang wanita, kereta di jalur Metro Shanghai, China harus terhenti selama 20 menit di jam sibuk, pada Senin, 21 Mei 2018.

Insiden itu terjadi gara-gara dia mengaku kehilangan ponsel lalu melarang kereta untuk berangkat.

Dikutip dari South China Morning Post, wanita yang tak diketahui identitasnya itu menyebabkan keributan di dalam kereta yang penuh sesak.

Ia menyebut bahwa ada seseorang yang telah mencuri ponselnya, sehingga memberanikan diri untuk mencegah kereta berangkat dari Stasiun Guanglan Road di Jalur 2, China.

Aksinya itu dikritik banyak orang.

Penumpang yang terlambat mendesak agar wanita tersebut keluar dari kereta. Mereka menilai tindakannya itu bisa dikenakan sanksi hukum.

"Kami tidak tahu siapa yang mengambil ponselnya. Dia menuduh salah satu penumpang di kereta adalah pencuri ponsel miliknya sehingga melarang kereta untuk berjalan," ujar seorang petugas.

"Kejadian ini sebenarnya sudah langsung kami laporkan. Petugas sudah memintanya untuk turun agar masalah ini diselesaikan di kantor polisi. Namun, tidak didengar oleh wanita tersebut.

Upaya untuk mengeluarkan wanita ini dari dalam kereta terbilang alot. Penumpang yang kesal ikut berkomentar dan memarahi wanita itu.

"Kami tahu bahwa Anda adalah korban, tetapi ada ribuan orang yang sudah membayar kereta dan ingin berangkat ke tempat tujuannya. Jika sudah seperti ini, masih pantaskah Anda untuk diberi simpati?" ujar seorang penumpang.

Hingga saat ini belum diketahui apakah wanita China itu dapat menemukan ponselnya. Namun, kereta baru bisa beroperasi kembali 20 menit setelah kejadian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya