Donald Trump Sambut Baik China Tunda Kenaikan Tarif Produk Amerika Serikat

China menyatakan mulai 1 Januari akan menunda selama 90 hari kenaikan tarif atas mobil, truk dan suku cadang mobil buatan Amerika Serikat bernilai 126 miliar dolar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Des 2018, 16:25 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 16:25 WIB
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump (AP/Nicholas Kamm)
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump (AP/Nicholas Kamm)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut baik keputusan China yang telah menunda kenaikan tarif terhadap produk AS.

Pernyataan ini disampaikan Donald Trump lewat akun Twitter-nya @realDonaldTrump, pada Jumat, 14 Desember 2018. 

"Mereka baru saja menunda kenaikan tarif untuk Amerika. AS berhasil. China ingin membuat kesepakatan besar dan sangat komprehensif. Itu bisa terjadi dan bisa lebih cepat."

China menyatakan mulai 1 Januari akan menunda selama 90 hari kenaikan tarif atas mobil, truk dan suku cadang mobil buatan Amerika Serikat bernilai 126 miliar dolar.

Pemimpin kedua negara adidaya itu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Donald Trump, awal bulan ini setuju mengadakan 'gencatan senjata' atas sengketa perdagangan mereka.

"Penangguhan tarif ini merupakan langkah konkret untuk menerapkan konsensus yang dicapai kedua kepala negara," sebut Kantor Komisi Tarif di Dewan Negara China dalam sebuah pernyataan.

Presiden Amerika Serikat setuju menunda kenaikan tarif yang direncanakan atas barang-barang China, sementara kedua negara itu berunding. Kebingungan dan kecemasan mengenai rencana tarif itu telah mengguncang pasar saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

China Akan Ambil Langkah Konkret untuk Gencatan Perang Dagang

Donald Trump
Donald Trump saat tiba di Pennsylvania, Amerika Serikat untuk mengenang tragedi serangan teroris 9/11. (Nicholas Kamm / AFP)

Para pejabat China mengatakan mereka "percaya diri dalam menerapkan" komitmen perdagangan yang dibuat dengan Amerika Serikat "sesegera mungkin" --menandai afirmasi resiprokal dari Beijing atas upaya gencatan perang dagang dengan AS.

Namun, Tiongkok tak memberikan rincian mendetail tentang komitmen mereka, demikian seperti dikutip dari BBC.

Perang dagang yang sedang berlangsung telah melihat kedua negara memberlakukan bea terhadap miliaran dolar barang satu sama lain.

Akhir pekan lalu, gencatan sementara disepakati antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 di Buenos Aires, Argentina.

Namun, kekhawatiran berlama-lama atas ketidaksesuaian informasi yang datang dari kedua sisi.

AS dan China menghentikan permusuhan setelah beberapa bulan balas-membalas memberlakukan tarif, di mana kedua negara setuju untuk menghentikan penetapan bea baru dan peningkatan bea lama selama 90 hari --terhitung sejak 1 Desember 2018.

Gencatan itu mencegah eskalasi dalam perang dagang. Tarif yang sudah dikenakan pada barang-barang China telah meningkat pada awal tahun dan tarif tambahan juga telah terancam.

Sejak perundingan itu, Trump telah berbangga, tetapi, hal itu menimbulkan kegamangan di antara kabinetnya sendiri dan pemerintahan China --dengan Beijing tidak berkomentar sama sekali ketika gencatan itu pertama kali diumumkan akhir pekan lalu.

Kebingungan telah membuat banyak orang bertanya-tanya apakah pembicaraan akan berhasil mengakhiri perang dagang, yang telah melukai industri dan banyak yang dikhawatirkan akan menggagalkan ekonomi dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya