Meski Pakai Jasa Wedding Organizer, 5 Bencana Pernikahan Ini Masih Mengintai

Ini kisah mengenang lima insiden yang pernah terjadi di pesta pernikahan gara-gara pakai jasa wedding organizer.

oleh Afra Augesti diperbarui 09 Jan 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 20:40 WIB
Pernikahan
Ilustrasi pernikahan (iStockphoto/orest86)

Liputan6.com, Manila - Pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan, umumnya kerap dirundung perasaan was-was, khawatir, canggung, hingga grogi menjelang hari H. Meski di satu sisi, mereka tengah diselimuti rasa bahagia karena melepaskan masa lajang.

Untuk mempersiapkan pesta pernikahan, entah itu mewah atau sederhana, pasti harus mengorbankan waktu, energi, dan uang. Tak pelak, banyak pasangan yang sedikit dipusingkan dengan urusan itu.

Namun pada dasarnya, para calon pengantin di dunia ini menginginkan resepsi yang detil. Namun, beberapa orang menyerahkan kepercayaan mereka kepada jasa wedding organizer (WO), ketimbang mengurusnya sendiri.

Jika tidak hati-hati dalam memilih WO, maka pesta pernikahan bisa saja berjalan tak sesuai rencana. Terkadang, ada saja insiden yang terjadi saat pesta pernikahan berlangsung --meski kemungkinan amat kecil. Akibatnya, suasana yang sedikit kacau pun terjadi.

Lima kisah berikut mungkin bisa menginspirasi para calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan, agar terhindar dari sejumlah 'kecelakaan' karena memakai jasa wedding organizer. Sebagaimana dikutip dari situs web www.refinery29.com pada Rabu (9/1/2019):

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Hidangan Penutup

puding buah
Ilustrasi puding buah (Sumber: Pixabay)

"Meskipun tampilan hidangan penutup yang kreatif dapat membuat para tamu undangan ternganga, namun jangan membawanya keluar terlalu cepat," ucap wedding dan event planner, Jennifer Arreguin dan Natasha Burton dari Swoon California.

Jika seluruh hidangan dikeluarkan begitu saja dalam satu waktu, maka undangan akan mulai mencicipi camilan --seperti cupcake-- selama jam makan koktail.

Hal ini dapat menyebabkan masalah, ketika tiba saatnya untuk memotong kue pernikahan dan menyajikan cupcake sebagai hidangan penutup.

Jika kue pengantin Anda akan ditempatkan di luar ruangan, hindari penggunaan buttercream atau krim mentega terlalu banyak (atau dinginkan selama mungkin sebelum dipajang).

"Kami banyak menyaksikan ranting, daun, bunga dan benda-benda lain menempel di kue saat ditempatkan di bawah sinar matahari," kenang Burton.

Berbicara tentang lokasi kue, pastikan diletakkan di lantai atau permukaan yang bidang miringnya tepat dan jangan ditempatkan di sebuah area yang bertangga. Demikian kata Viva Max Kaley, wedding organizer yang berbasis di New York dan pencipta Viva Max Weddings.

Dalam satu contoh, setelah pengirim kue meletakkannya di tempat yang terdapat anak tangga, Kaley dan stafnya harus memindahkan kue berukuran tinggi dan besar itu ke lantai bawah untuk pemotongan seremonial.

Ini terbukti cukup sulit. Kue itu, pada akhirnya, sedikit rusak karena tidak 'mendarat' dengan mulus.

2. Toilet

Ilustrasi Toilet
Ilustrasi Toilet (iStockphoto)

Bila Anda berencana menyewa gedung untuk menggelar resepsi pernikahan, pastikan Anda mengecek situasi toilet di bangunan itu jauh hari sebelumnya.

Arreguin dan Burton pernah menghadiri upacara pernikahan yang hanya memiliki satu toilet.

Tidak hanya toilet yang akan "kebanjiran" orang, namun juga kertas toilet yang harus selalu tersedia. Untuk menghindari kekecewaan para tamu undangan, tanyakan pada orang yang bertanggung jawab atas penyewaan gedung untuk memastikan tempat itu dilengkapi dengan toilet yang lebih dari dua.

Selain itu, jika pesta pernikahan Anda bertema outdoor, maka pertimbangkan untuk menyewa dan menyediakan toilet portabel untuk berjaga-jaga. Anda tidak akan menyesal dengan biaya tambahan yang Anda keluarkan.

3. Berganti Kostum

Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi Pernikahan (iStockPhoto)

Sebelum hari besar dilangsungkan, cobalah setiap item dan aksesori yang Anda rencanakan untuk dipakai. Pastikan tidak ada yang hilang atau perlu diubah, terutama untuk resepsi yang menerapkan lebih dari satu perubahan kostum.

Pastikan juga penempatan seluruh item dan aksesori itu di wadah yang gampang diakses atau diingat.

Dalam salah satu kasus, seorang calon pengantin pria yang menyewa jasa Kaley, harus berganti pakaian dari yang bersifat formal ke sherwani (pakaian tradisional India). Kendati demikian ada masalah yang harus dihadapinya.

"Laki-laki itu menyadari beberapa jam setelahnya, bahwa celananya kehilangan tali serut (tali kolor). Untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, saya harus menyematkan peniti pada celana pendek yang dikenakannya di dalam sherwani," ungkap Kaley.

4. Master Ceremony (MC)

PHOTO: Malam Midodareni Keluarga Bobby Bawakan Seserahan untuk Kahiyang
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada acara serah terima Paningset dan Midodareni pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di kediamannya di Surakarta, Selasa (7/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bila Anda memutuskan untuk menggunakan bantuan teman dalam memimpin jalannya upacara dan resepsi pernikahan, maka pastikan ia tahu cara untuk menjalankannya. Sebab, master ceremony (MC) penikahan berbeda dari acara-acara biasa atau formal lainnya.

Biasanya, orang yang menjadi MC di pesta pernikahan harus punya sertifikasi yang tepat.

"Saya mencoba dan menjauhkan klien saya dari kesalahan ini, karena mereka benar-benar membutuhkan profesional berpengalaman dan berlisensi di posisi ini (MC)," kata Rothweiler.

"Namun, kadang-kadang, aku kalah dalam adu argumen itu. Akibatnya, banyak terjadi kesalahan."

Pada sebuah pernikahan, teman mempelai yang menjadi MC sempat salah ucap. Ia juga berusaha untuk tidak menuliskan apa pun untuk dihapal, dan bahkan ia lupa mengucapkan nama pasangan.

5. Pemilihan Lagu

Pernikahan Nikah Menikah
ilustrasi Foto Pernikahan (iStockphoto)

Bila Anda memilih untuk memanggil sebuah band pernikahan atau organ tunggal, lalu Anda ingin menyumbangkan lagu, pastikan Anda tahu makna dari liriknya dan hapal. Jangan terkecoh dengan judul, meski ini menyebut soal cinta yang abadi.

Green, seorang wedding organation, mengenang satu pernikahan ketika kliennya turun dari mimbar resepsi dan menari di tengah gedung dan para tamu undangan yang hadir.

Sang lelaki, mencoba untuk menyanyikan sebuah lagu karya Whitney Houston berjudul "I Will Always Love You". Tentu saja, lagu ini ia tujukan untuk perempuan yang dicintainya, yang sudah menjadi istrinya.

"Dilihat dari judul, lagu itu seperti menggambarkan kasih sayang sepanjang masa antara dua sejoli. Namun, ia tidak menyadari apa arti di balik lirik lagu tersebut," kenang Green.

Salah satu liriknya bahkan berbunyi, "Selamat tinggal, tolong jangan menangis, kita berdua tahu bahwa aku bukanlah orang yang kamu butuhkan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya