Liputan6.com, Jakarta Dalam pelajaran Kimia, kamu pasti tahu dan pernah mempelajari mengenai sistem periodik unsur kan? Sebenarnya apa pengertian dari sistem periodik unsur itu sendiri dan bagaimana sejarah perkembangannya?
Sistem periodik unsur ialah susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Sistem periodik unsur sering disebut juga dengan tabel periodik.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan menurut Wikipedia, tabel periodik ialah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur tersebut kemudian disusun berdasarkan nomor atom, konfigurasi elektron dan keberulangan sifat kimia.
Sistem periodik unsur dinamakan periodik karena memiliki kemiripan pada unsur dan susunannya.
Klasifikasi pada Sistem Periodik Unsur
Di tahun 1984, J.A.R Newlands mengklasifikan unsur berdasar kenaikan berat atomnya. Unsur ini dapat dikenali dengan nomor urut dan dibagi dalam tujuh golongan.
Ketujuh golongan tersebut ialah Hidrogen, Litium, Berilium, Karbon, Nitrogen, Boron serta Oksigen. Hubungan ketujuh golongan ini dikenal sebagai hokum oktaf.
Golongan pada sistem periodik unsur itu sendiri merupakan kolom vertikal yang terdapat pada tabel periodik. Golongan dianggap penting untuk metode pengklasifikasian unsur-unsur.
Pengelompokan dalam golongan ini ialah unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar yang sama. Karena memiliki elektron yang sama, maka unsur-unsur tersebut memiliki sifat kimia yang sama.
Unsur-unsur pada golongan pertama merupakan logam alkali atau golongan utama. Sedangkan golongan kedua dinamakan logam transisi merupakan logam alkali tanah. Dan dua deret dari bagian bawah merupakan logam transisi dalam yang terdiri atas lanthanide dan aktinida.
Sedangkan periode ialah barisan horizontal yang terdapat pada tabel periodik. Terdapat 7 periode dalam tabel periodik, di mana masing-masing tabel mewakili tingkat energi atom yang dimiliki.
Tidak semua periode memiliki jumlah unsur yang sama. Di mana jumlah unsur terkecil terdapat pada periode 1 yang berjumlah 2 unsur. Sedangkan jumlah unsur tebanyak ialah pada periode 6 yang memiliki 32 unsur.
Advertisement
Sifat-sifat pada Sistem Periodik Unsur
Dalam sistem periodik unsur, terdapat beberapa sifat, di antaranya ialah sifat logam, jari-jari atom dan juga energi ionisasi. Dan berikut pemahaman mengenai sifat sistem periodik unsur yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Sifat Unsur
Berdasarkan sifat unsur-unsur bisa dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu logam, non logam dan juga metalloid. Pada logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk ion positif.
Sedangkan untuk non logam, mereka cenderung menerima elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur-unsur metalloid dimana unsur metalloid memiliki kedua sifat seperti logam dan non logam.
2. Jari-jari Atom
Jari-jari atom ialah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer atau angstrom.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan pertambahan dapa kulit elektron.
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama ialah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua ialah energi yang diserap untuk meleas elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.
4. Afinitas Elektron
Afinitas eletron ialah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negative. Sifat non logam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.
5. Kelektronegatifan
Kelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.
Sejarah perkembangan sistem unsur periodik
1. Robert Boyle
Pada sejarah perkembangannya sistem periodik unsur yang dipakai pada saat ini merupakan sistem periodik unsur modern yang dipublikasikan oleh Dimitri Mendeleev pada tahun 1869.
Sedangkan menurut sejarahnya Robert Boyle merupakan orang pertama yang memberikan definisi mengenai unsur. Menurutnya unsur merupakan zat yang tidak dapat dibagi menjadi dua zat atau lebih secara kimiawi.
2. Lavoiser
Setelah Boyle memberikan penjelasan mengenai hal tersebut, pada tahun 1769 Lavoiser pun menerbitkan daftar unsur-unsur dan membaginya pada unsur logam maupun unsur non logam.
Dan menurut Lavoiser terdapat perbedaan antara logam dan non logam di antaranya,
Logam:
-Berwujud padat pada suhu kamar kecuali raksa
-Mengkilap saat di gosok-gosokan
-Merupakan konduktor yang baik
-Dapat ditempa atau direnggangkan
-Penghantar panas yang baik
Non logam:
-Ada yang berupa zat padat, cair atau gas pada suhu kamar
-Tidak mengkilap jika digosok, keculai intan atau karbon
-Bukan konduktor yang baik
-Umumnya rapuh terutama berwujud padat
-Bukan penghantar panas yang baik.
3. Johann Wolfgang Dobereiner
Dobereiner merupakan orang pertama yang menemukan hubungan sifat dengan massa atom.unsur-unsur tersebut dikelompokkan menjadi 3 triade, yaitu
Triade Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K)
Triade Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Br)
Triade klor (Cl), Brom (Br), Iodium (I)
4. Dmitri Mendeleev
Pada tahun 1869 Dmitri Ivanovich Mendeleev melakukan pengamatan 63 unsur yang telah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat dari massa atom itu relatif. Berdasarkan hasil pengamatannya ia menempatkan unsur-unsur tersebut pada golongan dan juga periode yang dikenal saat ini.
Reporter: Novita Ayuningtyas
Advertisement