Pemerintah Amerika Serikat Merinci Proyek Rahasia Investigasi UFO, Apa Isinya?

Dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengungkapkan beberapa fakta baru terkait UFO.

oleh Afra Augesti diperbarui 20 Jan 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 19:40 WIB
NASA Sengaja Memutus Siaran yang Menangkap Keberadaan UFO?
NASA dituduh telah menutupi penampakan alien setelah sebuah video yang disiarkannya secara langsung tiba-tiba dihentikan. (NASA)

Liputan6.com, Washington DC - Pada tahun 2017, sebagian besar orang di dunia mengetahui bahwa pemerintah Amerika Serikat memang sedang menyelidiki UFO atau unexplained aerial phenomenon (UAP), secara diam-diam. Ini adalah proyek rahasia negeri adikuasa tersebut.

Antara tahun 2007 dan 2012, Kongres dikabarkan menyalurkan dana sebesar US$ 22 juta dari US$ 600 miliar anggaran pertahanan tahunan ke dalam proyek yang disebut Advanced Aerospace Threat Identification Program itu.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mendanai penelitian tentang lubang cacing (wormhole), selubung tembus pandang, dan manipulasi dimensi ekstra atas nama proyek tersebut, yang pertama kali dijelaskan pada 2017 oleh New York Times dan Washington Post.

Badan Intelijen Pertahanan (Defense Intelligence Agency) mengeluarkan daftar 38 judul penelitian yang terkait dengan proyek tersebut atas permintaan Freedom of Information Act (FOIA) yang diajukan oleh Steven Aftergood pada 15 Agustus 2018. Ia juga merupakan direktur Project on Government Secrecy yang dimiliki oleh Federation of American Scientists.

Ke-38 judul dalam daftar tersebut memberikan satu dari sekian banyak informasi terbaik dari operasi rahasia Pentagon terkait UFO atau studi tentang "ancaman kedirgantaraan anomali" (anomalous aerospace threats).

Menurut permintaan Aftergood, dokumen yang bertanda "Hanya Untuk Penggunaan Resmi" (For Official Use Only) dikirim ke Kongres pada Januari 2018. Namun, dokumen Pentagon tersebut menunjukkan program itu tak hanya mengejar misteri soal UFO saja.

Departemen Pertahanan belum secara terbuka mengakui keberadaan Advanced Aerospace Threat Identification Program, sampai diungkapkan oleh laporan media. Program ini sebagian besar didanai atas permintaan Harry Reid, pemimpin mayoritas Senat yang menyumbangkan US$ 22 juta tersebut.

"Saya pikir, siapa pun yang melihat judul-judul ini, akan kebingungan dan bertanya-tanya 'apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Badan Intelijen Pertahanan?'," kata Aftergood, seperti dikutip dari situs iflscience, Minggu (20/1/2019).

Menurut New York Times, sebagian besar anggarannya digunakan untuk Bigelow Aerospace yang berbasis di Nevada, sebuah perusahaan milik teman lama Reid yang fanatik terhadap UFO: Robert Bigelow. Ia juga seorang protagonis dari film dokumenter "Hunt for Skinwalker", yang mengkisahkan tentang ekstraterestrial terkenal milik miliarder ternama di dunia, Skinwalker Ranch.

Petunjuk pertama tentang keberadaan Advanced Aerospace Threat Identification Program dapat dikreditkan kepada Luis Elizondo, seorang pejabat intelijen militer yang mengelola seluruh jenis operasi di Badan Intelijen Pertahanan selama 7 tahun.

Ketika Elizondo mengundurkan diri, dia meminta agar rekaman "pertemuan" UFO dengan jet tempur angkatan udara AS, dibocorkan ke publik --video yang kemudian diterbitkan oleh New York Times dan Washington Post.

Akan tetapi, badan itu mengklaim, Advanced Aerospace Threat Identification Program sudah ditutup karena kurangnya dana, meskipun Elizondo mengatakan pihaknya terus menyelidiki keberadaan UFO.

Dalam ringkasan pengarahan Pentagon pada tahun 2009, direktur program saat itu menyatakan bahwa "apa yang dianggap fiksi ilmiah, kini adalah fakta sains."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pentagon Diam-Diam Gelontorkan Rp 270 Miliar demi Selidiki UFO

Markas Departemen Pertahanan AS atau Pentagon
Markas Departemen Pertahanan AS atau Pentagon (Wikipedia)

Markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, diketahui secara diam-diam telah menjalankan program terbarunya untuk 'memburu' objek ekstraterestrial misterius seperti UFO (Unidentified Flying Objects).

Kabarnya, mereka mengeluarkan dana besar senilai US$ 20 juta atau setara dengan Rp 270 miliar untuk menginvestigasi hal tersebut.

Sayang, detail dari program tersebut tidak bisa dikulik lebih lanjut mengingat Pentagon menutup rapat soal informasi ini.

Menurut yang dilansir BBC pada Senin, 19 Desember 2017, cuma segelintir pejabat AS yang tahu akan program tersebut. Dan ternyata, program telah berjalan sejak 2007 hingga 2012.

Pentagon juga dikabarkan menyimpan sejumlah dokumen yang berisi soal informasi keberadaan pesawat misterius dengan kecepatan super dan juga beberapa penampakan objek misterius di angkasa.

Program rahasia Pentagon ini awalnya digagas oleh senator Partai Demokrat AS, Harry Reid yang sempat menjabat ketua Senat. Pada akhirnya, ia membenarkan program tersebut memang benar-benar ia cetus.

"Saya tidak menyesal bahwa saya yang mencetuskan program ini. Setidaknya saya telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain," ujar Reid.

Walau program tersebut diklaim sudah berakhir, beberapa pejabat mengaku mereka masih tetap tertarik untuk menyelidiki penampakan objek misterius di angkasa.

Namun hal tersebut dipandang skeptis oleh beberapa ilmuwan. Mereka berdalih, kejadian-kejadian aneh yang mungkin saja tertangkap mata belum bisa menjadi bukti utuh kehidupan makhluk ekstraterestrial.

Salah seorang staf Kongres AS juga berujar program penyelidikan UFO ini diciptakan untuk mengawasi perkembangan teknologi negara saingan AS.

"Mungkin saja ini disebabkan oleh Tiongkok dan Rusia yang mencoba melakukan sesuatu, dengan mengembangkan teknologi canggih yang malah mengancam AS," ujar staf yang enggan disebutkan namanya ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya