Jaring-Jaring Makanan, Pengertian dan Contohnya yang Wajib Diketahui Anak IPA

Banyak orang menganggap bahwa jaring-jaring makanan sama dengan rantai makanan, padahal berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2019, 21:36 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 21:36 WIB
Ilustrasi Rantai Makanan
Ilustrasi Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan (Youtube.com Learning Junction)

Liputan6.com, Jakarta Manusia bukanlah satu-satunya mahkluk yang hidup di muka bumi ini. Ada banyak mahkluk hidup yang tumbuh dan berkembang yang berdampingan dengan manusia.

Sebagai sesama mahkluk hidup yang menempati bumi, antara mahkluk hidup pasti terjadi interaksi. Hubungan antar mahkluk hidup yang saling mempengaruhi ini akan menghasilkan sebuah ekosistem.

Interaksi antar unsur non-hayati dengan hayati menciptakan suatu sistem ekologis yang biasa kita kenal sebagai ekosistem. Dalam lingkungan ekosistem, ada hubungan antara jaring-jaring makanan yang saling terkait.

Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu sistem ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara keanekaragaman spesies dengan siklus materi serta arus energi melalui komponen-komponen yang terdapat di dalamnya.

Dalam artikel ini akan membahas tentang jaring-jaring makanan dan penjelasannya terkait dengan jaring-jaring makanan. Terdapat beberapa pengertian dari jaring-jaring makanan yang dirangkum dari berbagai sumber.

Berikut penjelasannya seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com, Selasa (22/1/2019)

Pengertian Jaring-Jaring Makanan

Sebelum membahas jaring-jaring makanan, kamu perlu tahu dulu apa itu rantai makanan. Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Secara sekilas rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasarkan urutan tertentu yang terdapat peran sebagai produsen, konsumen dan decomposer (pengurai) untuk kelangsungan hidup suatu mahkluk.

Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain hal dengan jaring-jaring makanan.

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain untuk jaring-jaring makanan adalah sistem sumber daya-konsumen.

Antara mahkluk hidup dan lingkungan adalah hal yang tidak dipisahkan dalam jaring-jaring makanan. Apa berbedaan dari keduanya? Organisme yang terkumpul pada jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya.

Sedangkan dalam rantai makanan, organisme yang berperan menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja. Organisme dalam rantai maknan lebih sedikit. Menurut seorang ahli biologi dari Universitas Oxford, Charles Elton, pada tahun 1920-an berpendapat bahwa rantai makanan atau jaring-jaring makanan bukanlah suatu unit-unit yang terisolasi, melainkan saling bertautan dengan jejaring makanan.

Contoh Jaring-Jaring Makanan

Jika di dalam suatu rantai makanan dapat ditarik lurus siklusnya, berbeda dengan jaring-jaring makanan. Pada jaring-jaring makanan peristiwa siklus maknannya tidak sesederhana rantai makanan.

Dalam satu mahkluk hidup bisa memakan lebih dari satu jenis mahkluk hidup lainnya, sehingga menciptakan garis-garis yang saling bersilangan.

1. Contoh Jaring-Jaring Makanan Di Darat

Sebagai contoh, seekor tupai bisa memakan beragam jenis makanan seperti biji-bijian dan buah-buahan. Tupai tersebut dimakan oleh seekor rubah, yang juga tak hanya makan rubah namun juga memakan tikus dan juga serangga. Dalam contoh itu saja, sudah ada cukup banyak rantai makanan.

2. Contoh Jaring-Jaring Makanan Di Laut

Tak hanya di darat, jaring-jaring makanan juga berlaku bagi mahkluk hidup yang tinggal di laut. Sebagai contoh, zooplankton bisa memakan fitoplankton.

Zooplankton sendiri dapat dimakan oleh gurita, salmon, udang atau mahkluk lainnya. Gurita, salmon dan udang tersebut kemudian dimakan oleh hiu atau paus. Setelah itu hiu dan paus mati yang kemudian diurai oleh bakteri yang ada di laut.

3. Contoh Jaring-Jaring Makanan di Sawah

Sawah juga menjadi salah satu habitat yang terdapat mahkluk hidup tinggal didalamnya. Tentu saja dari beragam mahkluk hidup disana, membuat adanya jaring-jaring makanan demi mempertahankan hidup suatu mahkluk hidup.

Contohnya, padi sebagai produsen dimakan oleh ulat atau belalang. Kemudian ulat atau belalang dimakan oleh tikus. Tikus dimakan oleh ular atau burung pemangsa. Burung pemangsa juga bisa memakan ular. Burung pemangsa mati diuraikan oleh bakteri.

4. Contoh Jaring-Jaring Makanan di Air Tawar

Jaring-jaring makanan di air tawar atau sungai banyak melibatkan jenis mahkluk hidup. Sungai adalah salah satu habitat yang banyak memiliki mahkluk hidup karena air adalah sumber kehidupan.

Sebagai contoh, tanaman air atau alga dimakan oleh ikan kecil, udang dan siput. Kemudian hewan tersebut dimakan oleh ikan besar, kodok atau ular. Bebek dan bangau bisa memakan udang, kodok dan ikan besar. Ular, bangau dan ikan besar bisa dimakan oleh burung elang.

Tak hanya contoh di atas, masih banyak lagi jaring-jaring makanan yang terjadi di tempat habitat lain. Setiap habitat yang berbeda maka jaring-jaring makanan yang diciptakan pun berbeda.

Jadi, perbedaan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan adalah rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan.

Sehingga Jaring-jaring makanan akan menimbulkan banyak sekali rantai makanan yang terhubung satu sama lain. Jika skemanya digambar, akan jaring-jaring makanan akan berbentuk seperti jaring laba-laba.

Selain itu, jaring-jaring makanan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi dan persaingan untuk bisa bertahan hidup, tidak seperti rantai makanan yang tak berhubungan dengan bagaimana makhluk hidup bersaing mendapatkan makanan.

 

Reporter: Loudia Mahartika

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya