Liputan6.com, Kuala Lumpur - Niat baik berakhir dengan tragedi ketika dua wanita lansia di Malaysia kehilangan nyawa pada Senin 28 Januari 2019, akibat berebut mendapat kupon makanan gratis.
Para korban diidentifikasi sebagai Ah Poh (85) dan Law Ion Nang (78). Mereka tewas akibat terluka parah saat terburu-buru mengambil kupon makanan gratis.
Dikutip dari The Straits Times pada Selasa (29/1/2019), kedua lansia tersebut ikut saling berebut dengan lebih dari seribu orang. Padahal jumlah kupon makan gratis yang dibagikan tidak lebih dari 200 potong.
Advertisement
Kupon tersebut dimaksudkan untuk kesempatan gratis menikmati hidangan prasmanan pada 11 Februari mendatang, bersamaan dengan momen perayaan Imlek di Malaysia.
Baca Juga
Namun, niatan positif itu mendadak kacau saat seribuan orang menyerbu pusat jajanan di Distrik Pudu, di pinggiran Kuala Lumpur.
Putra kandung Ah Poh yang berusia 50 tahun --diketahui bermarga Hiew-- mengatakan bahwa ia tidak tahu ada pembagian kupon makan gratis, dan baru menyadari sang ibu menjadi korban ketika diinformasikan oleh polisi setempat.
Dia menambahkan bahwa ibunya tidak memiliki penyakit khusus yang membuatnya berisiko kehilangan nyawa secara tiba-tiba.
Sebelumnya di tempat kejadian, seorang anggota manajemen pusat perbelanjaan setempat, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan itu adalah kedua kalinya digelar pembagian kupon makan gratis untuk perayaan Imlek.
"Ini adalah inisiatif dari penyewa untuk menyediakan makanan gratis bagi mereka yang membutuhkan. Kupon itu dimaksudkan sebagai akses ke sajian prasmanan pada 11 Februari di area jajanan di sini. Tahun lalu tidak sesemerawut sekarang," katanya.
Belum ada kabar lebih lanjut dari otoritas Malaysia, apakah insiden tersebut dianggap sebagai kelalaian yang berpotensi melanggar hukum.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Memicu Kekacauan Besar
Para saksi mata menggambarkan insiden itu sebagai kekacauan besar, di mana banyak orang membanjiri pusat perbelanjaan terkait setelah mendengar kabar tentang program makan gratis.
"Hanya ada 200 kupon yang tersedia tetapi banyak orang orang muncul, membuat lokasi kejadian begitu penuh tidak terkendali," kata salah seorang saksi mata.
"Empat orang pingsan selama acara berlangsung, dan panitia telah memanggil ambulans, tetapi tidak segera tiba, kemudian dua wanita tewas di tempat," kata saksi lain.
Seorang penjaga keamanan berusia 62 tahun, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sistem antreannya dibuat empat orang per sekali pendaftaran.
"Namun, mereka yang antre mengabaikan arahan dan mulai saling mendorong. Mereka takut tidak berhasil mendapat 200 kupon yang disiapkan," katanya.
Sementara itu, kepala polisi setempat, Shaharuddin Abdullah, mengatakan hasil post-mortem (visum) masih belum bisa dirilis.
"Kerabat korban telah diberitahu dan satu keluarga telah mengklaim salah satu jenazah, sementara yang lain akan menjemputnya besok (hari ini)," katanya.
Advertisement