Liputan6.com, Hanoi - Ketika suatu negara terlibat konflik dengan negara lain, embargo menjadi salah satu kebijakan luar negeri yang dipakai untuk "menyerang" dan memproteksi negara. Seperti yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Vietnam dua dekade silam.
Kala itu, Perang dua kekuasaan di Vietnam yang masing-masing didukung Amerika Serikat dan Uni Soviet tengah berkecamuk.
Namun, 25 tahun lalu, tepatnya 3 Februari 1994, Pemerintah Amerika Serikat akhirnya memutuskan menghentikan embargo di Vietnam, demikian seperti dikutip dari History.com (3/2/2019).
Advertisement
Presiden AS saat itu, Bill Clinton mengumumkan pencabutan kebijakan tersebut dalam rangka bekerja sama untuk mencari warga negeri paman sam yang masih belum ditemukan saat bertempur di Vietnam.
Baca Juga
Akibat Perang Vietnam, ada 58.318 tentara AS tewas, 150.341 lainnya yang terluka, dan 2.238 warga AS dinyatakan hilang.
Meski embargo dihentikan, namun tarif yang dikenakan AS ke Vietnam untuk melakukan ekspor perdagangan masih tinggi. Sementara, bagi Vietnam, AS merupakan salah satu negara favorit untuk tujuan ekspor.
Hal ini kemudian ditindaklanjuti dalam pembicaraan diplomatik antara AS dan Vietnam pada Juli 1995. Clinton memutuskan untuk memperbaiki hubungan lebih baik lagi dengan Vietnam.
Langkah yang dilakukan Clinton ini berdasarkan masukan dari senator AS John McCain, mantan pilot yang pernah menjadi tahanan perang di Hanoi Vietnam. Menurut McCain, ini adalah waktu yang tepat bagi AS untuk melakukan perbaikan hubungan dengan "musuh" Amerika.
Lima tahun kemudian, tepatnya pada November 2000, Presiden Clinton menjadi presiden pertama yang mengunjungi Vietnam, sejak kunjungan Presiden Richard Nixon pada tahun 1969 ke Vietnam Selatan selama Perang Vietnam.
Perang Vietnam, juga disebut Perang Indocina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu, yakni blok komunis yang didukung Soviet dan SEATO yang didukung AS.
Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.
Jumlah korban yang meninggal akibat Perang Vietnam lebih dari 280.000 jiwa di pihak Vietnam Selatan dan lebih dari 1.000.000 jiwa di pihak Vietnam Utara.
Sejarah lain mencatat pada 3 Februari 1966, Rusia mencetak sejarah di dunia antariksa. Sebuah pesawat luar angkasa tak berawak milik mereka berhasil mendarat di Bulan, dengan bantuan roket dari pesawat induk luar angkasa.
Selain itu, pada 3 Februari 2007, sebuah bom meledak di pasar Baghdad dan membunuh 135 orang serta melukai sekitar 339 lainnya.
Â
Simak video pilihan berikut: